Slim : Hari ini begitu bahagia. Semuanya seperti tersenyum kepadaku.
Sindu : kalau kamu bahagia, aku juga turut bahagia.
Kris : Aku sebagai sehabat kamu pasti ikut bahagia dong. Ngomong2 kenapa kamu bahagia sekali ?
Slim : begitu lama aku menunggu hal ini, akhirnya tiba juga. Seorang wanita Bali sudah mencuri hatiku…hatiku,,,,
Sindu : ha ha ha ha ,,,ternyata si Slim lagi mabok cinta. Yah,,, semoga
ia berhasil. Dari dulu kamu nyari yang seiman eh,,,,malah jatuh cinta
ama yang gak seiman.
Slim : Begitulah jodoh bro,,,,sudah di atur oleh Tuhan. Bener-bener aku lagi mabok cinta,,,,
Kris : kalau jodoh diatur oleh Tuhan, kalau dah mau cerai, itu kehendak
kita berdua,,,xi,,,xi,,xi,,xi,,,Mari kita rayakan. Tadi kebetulan aku
dikasi tuak ama tetangga, rasanya manis, mantap. Ayo Slim and Sindu
coba.
Sindu : Boleh dong,,,,dikit aja ya. Biar gak sampai mabok. Ayo Slim coba !!!
Slim : Tidak,,,,,,,katakan tidak pada alcohol,,,itu haram,,,
Kris : ooooo haram ya?…..perasaan kamu kemarin beli obat batuk di Apotik. Obat batuk rata-rata ada alkoholnya lho.
Slim : yah,,,kalau buat kebaikan dan kesehatan boleh,,,,
Kris : xi,,xi,,,xi,,xi,,,ya deh ,,,suka-suka kamu. Dasar orang lagi mabok,,,,
Sindu : Kalian pernah lihat kan orang lagi mabok minuman keras ? Coba kalian ceritakan ciri-cirinya,,,
Kris : Jalannya terhuyung-huyung, tapi yang mabok itu merasa berjalan
lurus dan suka mengganggu orang lain. Perkataanya banyak, ngoceh melelu,
tanpa sadar semua keburukannya diungkap. Merasa paling benar, tidak ada
boleh yang membantah. Terkadang orang mabok maksa orang lain biar ikut
minum. Dikit-dikit marah dan mau ngajak berantem, kalau sampai
kebablasan, orang mabuk bisa ngamuk dan berbahaya. Walaupun yang mabok
orangnya dewasa, tapi kelakuannya mirip seperti anak kecil. Orang mabuk
itu paling suka nyari-nyari perhatian,,,,,,,Lho,,,kenapa kamu nanya
seperti itu Ndu ?
Sindu : karena mabuk minuman keras hampir mirip dengan mabok agama.
Slim : gimana ciri2 orang mabuk agama bro ? kok bisa mirip dengan orang yang mabuk miras ?
Sindu : Ciri-ciri orang mabuk agama sebagai berikut ; pertama ia merasa
dirinya berada di jalan yang lurus dan agama lain dianggap memilih
jalan yang salah. walaupun kelakuannya kemana-mana tapi ia tidak merasa,
malah ia yakin dan mantap telah merasa berada di jalan yang lurus.
Mereka tidak akan pernah merasa mengganggu kenyamanan orang lain,
pagi-pagi buta mereka sudah membunyikan suara kenceng di tempat suci
tanpa memikirkan umat lain yang masih terlela . Kedua ; ngasi ceramah di
mana-mana, gak perduli orang yang diceramahin perlu apa tidak. Kita
sering nonton sinetron kaya gini bukan ? setiap orang yang ia jumpai
diceramahin…ayat-ayat diumbar seperti keran air bocor. Untung aja semut
gak ikut diceramahin. Tar bisa-bisa semut masuk surga ha…ha.. ha.. .
Ketiga ; merasa agamanya yang paling benar dan yang lain adalah salah
dan sesat. Yang dianggapnya sesat, layak untuk diperangi. Kata “sesat”
adalah kata yang paling ampuh untuk menghancurkan keyakinan di luar
agamanya. Keempat ; kalau masih jumlah pemeluknya sedikit ia gunakan
rumus, “agamamu agamaku”. Tapi kalau udah mayoritas, dia akan berteriak
bahwa hukum agamanya harus ditegakkan (udah mulai maksa nih). Terkadang
dalam diskusi-diskusi di dunia maya , orang yang mabuk agama akan cepat
marah kalau sudah tidak bisa jawab. Yang tidak sesuai dengan kemauannya
ditindak secara kasar sambil teriak-teriak nama Tuhan. Kalau sudah taraf
kecanduan tingkat tinggi, seorang dengan gampangnya akan mencabut nyawa
manusia lainnya atas nama Tuhan. Yang terakhir nih,,,orang mabuk agama
berusaha berpenampilan seolah-olah dirinya paling “gamis’’ dia berusaha
meniru semaksimal mungkin cara berpakaian dari mana asal agamanya
itu.Dia mulai melupakan budaya, adat dan leluhurnya. Sambil berjalan
mulutnya tak henti-henti komat-kamit, dia ingin menunjukan pada dunia,
bahwa dia adalah orang yang paling bertaqwa pada Tuhan.
Slim : Kris,,,,,kenapa tatapan matamu ke aku ??? emang ciri2 diatas mirip dengan Aqu??
Kris : gak,,,santai aja,,,,Si Slim gak gitu kok,,,,si Slim itu baik,,,,, cuma mabok cinta. he he he he
Slim : dalam keyakinan kamu Sindu, apa ada orang yang mabuk agama ?
Sindu : sudah jelas, disetiap agama pasti ada orang-orang yang lagi
mabuk. Ciri-cirinya juga mirip dengan yang aku sampaikan tadi. Dari yang
mabok ringan hingga yang mabuk berat juga ada di Hindu. Yang mabok
ringan mulai menghilangkan unsur2 budaya yang ia punya berganti dengan
budaya lain. Yang mabuk berat sudah mulai hanya mengakui hanya ada 1
kitab yang dianggap paling benar dan yang lain keliru. Walaupun
tergolong mabuk berat, tapi sesama penganut Hindu tidak akan pernah
saling bantai dan saling serang.
Slim : bisa kau jelaskan penyebab mabuk agama itu ?
Sindu : Pertama ia meyakini adanya ayat-ayat bahwa kitabnya itu buatan
100% Tuhannya. Ditambah bahwa seolah-olah Tuhan berpihak pada agamanya
saja dan mengutuk orang-orang di luar agamanya.
Kris : nah,,,cara menghilangkan mabok agama itu gimana bro ?
Sindu : jadilah orang yang spiritual. Yang aku maksud adalah spiritual dalam artian luas.
Slim : maksod loe ? apa aku kurang spiritual ? aku sembahyang pagi sore siang malam,,,apa masih kurang ?
Sindu : he he he he,,,,inget kan kemarin lambang tapak dara itu (+)?? .
Ada 5 titik cara untuk mengukur dirimu apakah seorang spiritual atau
tidak dalam keyakinanku sebagai Hindu. Akan aku jelaskan lagi 5 titik
itu. Satu titik nilainya satu point. Dan masing-masing titik berisi 2
cara yaitu Bhakti secara Niskala (alam tidak nyata) dan Sekala (alam
nyata). Secara Niskala dengan ritual upacara dan upakara namun secara
sekala dengan tindakan-tindakan nyata. Adapun 5 titik itu adalah Dewa
Yadnya, Pitra Yadnya, Rsi Yadnya , Butha Yadnya dan Manusia Yadnya.
Contoh manusia Yadnya secara niskala adalah nyambutin, potong gigi dll.
Contoh manusia yadnya secara sekala adalah membantu orang miskin dan
orang yang terkena bencana. Tatwa/ filsafat tidak akan ada artinya sama
sekali tanpa di praktekan. Jadi belum tentu orang yang memiliki ilmu
sakti adalah orang yang spiritual, belum tentu juga orang yang bergaya
‘’gamis’ dengan segala cincin batu akik di jarinya adalah orang
spiritual kalau ia tidak perduli terhadap alam dan sesama manusia dan
mengabaikan ajaran Tatwam Asi dan Tri Hita Karana.
Kris : Oooo ada sekala-niskala ya Bro ???
Sindu : itulah keseimbangan. Jika bisa melakukan itu secara seimbang,
Barulah berani menyebut diri kita sebagai seorang spiritual atau seorang
yang berbakti pada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Kalau cuma rajin
sembahyang di pura, itu kan pointnya baru 1 he he he,,,masih butuh 4
point lagi.
Kris : pantesan,,,ada teman aku si Bule,,,,namanya
Roberto,,,,dia tidak beragama,,,,,tapi dia sangat sayang pada manusia
lainnya. Dimana ada bencana, dia selalu hadir menyumbangkan materi dan
tenaganya, dia suka merawat binatang dan banyak hewan langka
diselamatkannya, ia rajin menanam pohon, serta banyak memberi pada guru
suci di pesraman, pesantren dan gereja. Ia selalu menolong siapa saja
tanpa perduli agamanya. Kelihatan sekali ia bahagia menjadi seorang
manusia. Kalau aku hitung2 si Bule ini pointnya udah 4,,,,,aku baru
1,,,,ha ha ha ha ha ha ,,,,,Jadi si Roberto ini lebih layak disebut
mendekati orang spiritual ya ,,,ketimbang Aku,,,,,,
Sindu : ha ha
ha,,,,bisa jadi si Roberto nantinya lahir kembali sebagai seorang
Brahmana hebat,,,karena itu yang belum ia kerjakan. Kalau kita mengejar
ke 5 point di atas, kita tidak akan pernah menjadi manusia yang mabuk
agama. Jadi apa yang kita petik saat ini, adalah akibat apa yang kita
tanam sebelumnya. Bagaimana kita bisa memetik hari ini kalau sebelumnya
kita tidak pernah menanam ?
Slim : ada cara lain gak bro biar kita gak disebut mabuk agama ?
Sindu : pelajari kitabmu secara baik dan kupaslah pelan-pelan secara
bijaksana,,,,,setelah itu pelajari juga kitab suci agama lainnya. Kalau
kita mempelajari banyak kitab suci agama lain, kita akan menemukan
kebenaran yang bertingkat-tingkat. Tugas kita adalah selalu menaikan
kebenaran itu. Kalau hanya mempelajari 1 agama saja, dijamin kita akan
seperti cerita “katak-katak dalam sumur” yang merasa sumurnya itu yang
paling luas.
Slim : Berarti obat mabuk agama adalah berpengetahuan luas ya ?
Sindu : Betul…seperti lambang Dewa Brahma bermuka 4 sebagai Dewa
Pencipta dengan sakti beliau adalah Dewi Saraswati lambang dari Ilmu
pengetahuan. Artinya Seseorang yang memiliki pengetahuan luas, ia akan
mampu menciptakan sesuatu. Namun Penciptaan tidak akan terjadi apabila
tidak memilik ilmu pengetahuan. Nah,,,aku mau kasi kalian seloka dari
kitab Sarasmuscaya Sloka 35. “Sesungguhnya semua agama memiliki tujuan
yang sama. Semua agama mengajarkan kebajikan/kebenaran untuk mencapai
alam surga dan pembebasan dari kesengsaraan; namun cara masing-masing
dalam mencari kebenaran berbeda-beda. Agama yang bingung membenarkan
yang tidak benar. Kebenaran kelompok dianggapnya kebenaran untuk semua,
hingga akhirnya menyalahkan yang sesungguhnya benar (kebenaran hakiki
yang dapat diterima diberbagai kalangan). Bahkan agama yang bingung ada
yang menyatakan bahwa kebenaan itu ada didalam goa; atau Tuhan hanya
milik kelompoknya saja.”
Semoga bermanfaat
Sumber : Robert Kusuma - BANGKITNYA HINDU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar