Slim : Hari ini begitu bahagia. Semuanya seperti tersenyum kepadaku.
Sindu : kalau kamu bahagia, aku juga turut bahagia.
Kris : Aku sebagai sehabat kamu pasti ikut bahagia dong. Ngomong2 kenapa kamu bahagia sekali ?
Slim : begitu lama aku menunggu hal ini, akhirnya tiba juga. Seorang wanita Bali sudah mencuri hatiku…hatiku,,,,
Sindu : ha ha ha ha ,,,ternyata si Slim lagi mabok cinta. Yah,,, semoga
ia berhasil. Dari dulu kamu nyari yang seiman eh,,,,malah jatuh cinta
ama yang gak seiman.
Slim : Begitulah jodoh bro,,,,sudah di atur oleh Tuhan. Bener-bener aku lagi mabok cinta,,,,
Kris : kalau jodoh diatur oleh Tuhan, kalau dah mau cerai, itu kehendak
kita berdua,,,xi,,,xi,,xi,,xi,,,Mari kita rayakan. Tadi kebetulan aku
dikasi tuak ama tetangga, rasanya manis, mantap. Ayo Slim and Sindu
coba.
Sindu : Boleh dong,,,,dikit aja ya. Biar gak sampai mabok. Ayo Slim coba !!!
Slim : Tidak,,,,,,,katakan tidak pada alcohol,,,itu haram,,,
Kris : ooooo haram ya?…..perasaan kamu kemarin beli obat batuk di Apotik. Obat batuk rata-rata ada alkoholnya lho.
Slim : yah,,,kalau buat kebaikan dan kesehatan boleh,,,,
Kris : xi,,xi,,,xi,,xi,,,ya deh ,,,suka-suka kamu. Dasar orang lagi mabok,,,,
Sindu : Kalian pernah lihat kan orang lagi mabok minuman keras ? Coba kalian ceritakan ciri-cirinya,,,
Kris : Jalannya terhuyung-huyung, tapi yang mabok itu merasa berjalan
lurus dan suka mengganggu orang lain. Perkataanya banyak, ngoceh melelu,
tanpa sadar semua keburukannya diungkap. Merasa paling benar, tidak ada
boleh yang membantah. Terkadang orang mabok maksa orang lain biar ikut
minum. Dikit-dikit marah dan mau ngajak berantem, kalau sampai
kebablasan, orang mabuk bisa ngamuk dan berbahaya. Walaupun yang mabok
orangnya dewasa, tapi kelakuannya mirip seperti anak kecil. Orang mabuk
itu paling suka nyari-nyari perhatian,,,,,,,Lho,,,kenapa kamu nanya
seperti itu Ndu ?
Sindu : karena mabuk minuman keras hampir mirip dengan mabok agama.
Slim : gimana ciri2 orang mabuk agama bro ? kok bisa mirip dengan orang yang mabuk miras ?
Sindu : Ciri-ciri orang mabuk agama sebagai berikut ; pertama ia merasa
dirinya berada di jalan yang lurus dan agama lain dianggap memilih
jalan yang salah. walaupun kelakuannya kemana-mana tapi ia tidak merasa,
malah ia yakin dan mantap telah merasa berada di jalan yang lurus.
Mereka tidak akan pernah merasa mengganggu kenyamanan orang lain,
pagi-pagi buta mereka sudah membunyikan suara kenceng di tempat suci
tanpa memikirkan umat lain yang masih terlela . Kedua ; ngasi ceramah di
mana-mana, gak perduli orang yang diceramahin perlu apa tidak. Kita
sering nonton sinetron kaya gini bukan ? setiap orang yang ia jumpai
diceramahin…ayat-ayat diumbar seperti keran air bocor. Untung aja semut
gak ikut diceramahin. Tar bisa-bisa semut masuk surga ha…ha.. ha.. .
Ketiga ; merasa agamanya yang paling benar dan yang lain adalah salah
dan sesat. Yang dianggapnya sesat, layak untuk diperangi. Kata “sesat”
adalah kata yang paling ampuh untuk menghancurkan keyakinan di luar
agamanya. Keempat ; kalau masih jumlah pemeluknya sedikit ia gunakan
rumus, “agamamu agamaku”. Tapi kalau udah mayoritas, dia akan berteriak
bahwa hukum agamanya harus ditegakkan (udah mulai maksa nih). Terkadang
dalam diskusi-diskusi di dunia maya , orang yang mabuk agama akan cepat
marah kalau sudah tidak bisa jawab. Yang tidak sesuai dengan kemauannya
ditindak secara kasar sambil teriak-teriak nama Tuhan. Kalau sudah taraf
kecanduan tingkat tinggi, seorang dengan gampangnya akan mencabut nyawa
manusia lainnya atas nama Tuhan. Yang terakhir nih,,,orang mabuk agama
berusaha berpenampilan seolah-olah dirinya paling “gamis’’ dia berusaha
meniru semaksimal mungkin cara berpakaian dari mana asal agamanya
itu.Dia mulai melupakan budaya, adat dan leluhurnya. Sambil berjalan
mulutnya tak henti-henti komat-kamit, dia ingin menunjukan pada dunia,
bahwa dia adalah orang yang paling bertaqwa pada Tuhan.
Slim : Kris,,,,,kenapa tatapan matamu ke aku ??? emang ciri2 diatas mirip dengan Aqu??
Kris : gak,,,santai aja,,,,Si Slim gak gitu kok,,,,si Slim itu baik,,,,, cuma mabok cinta. he he he he
Slim : dalam keyakinan kamu Sindu, apa ada orang yang mabuk agama ?
Sindu : sudah jelas, disetiap agama pasti ada orang-orang yang lagi
mabuk. Ciri-cirinya juga mirip dengan yang aku sampaikan tadi. Dari yang
mabok ringan hingga yang mabuk berat juga ada di Hindu. Yang mabok
ringan mulai menghilangkan unsur2 budaya yang ia punya berganti dengan
budaya lain. Yang mabuk berat sudah mulai hanya mengakui hanya ada 1
kitab yang dianggap paling benar dan yang lain keliru. Walaupun
tergolong mabuk berat, tapi sesama penganut Hindu tidak akan pernah
saling bantai dan saling serang.
Slim : bisa kau jelaskan penyebab mabuk agama itu ?
Sindu : Pertama ia meyakini adanya ayat-ayat bahwa kitabnya itu buatan
100% Tuhannya. Ditambah bahwa seolah-olah Tuhan berpihak pada agamanya
saja dan mengutuk orang-orang di luar agamanya.
Kris : nah,,,cara menghilangkan mabok agama itu gimana bro ?
Sindu : jadilah orang yang spiritual. Yang aku maksud adalah spiritual dalam artian luas.
Slim : maksod loe ? apa aku kurang spiritual ? aku sembahyang pagi sore siang malam,,,apa masih kurang ?
Sindu : he he he he,,,,inget kan kemarin lambang tapak dara itu (+)?? .
Ada 5 titik cara untuk mengukur dirimu apakah seorang spiritual atau
tidak dalam keyakinanku sebagai Hindu. Akan aku jelaskan lagi 5 titik
itu. Satu titik nilainya satu point. Dan masing-masing titik berisi 2
cara yaitu Bhakti secara Niskala (alam tidak nyata) dan Sekala (alam
nyata). Secara Niskala dengan ritual upacara dan upakara namun secara
sekala dengan tindakan-tindakan nyata. Adapun 5 titik itu adalah Dewa
Yadnya, Pitra Yadnya, Rsi Yadnya , Butha Yadnya dan Manusia Yadnya.
Contoh manusia Yadnya secara niskala adalah nyambutin, potong gigi dll.
Contoh manusia yadnya secara sekala adalah membantu orang miskin dan
orang yang terkena bencana. Tatwa/ filsafat tidak akan ada artinya sama
sekali tanpa di praktekan. Jadi belum tentu orang yang memiliki ilmu
sakti adalah orang yang spiritual, belum tentu juga orang yang bergaya
‘’gamis’ dengan segala cincin batu akik di jarinya adalah orang
spiritual kalau ia tidak perduli terhadap alam dan sesama manusia dan
mengabaikan ajaran Tatwam Asi dan Tri Hita Karana.
Kris : Oooo ada sekala-niskala ya Bro ???
Sindu : itulah keseimbangan. Jika bisa melakukan itu secara seimbang,
Barulah berani menyebut diri kita sebagai seorang spiritual atau seorang
yang berbakti pada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Kalau cuma rajin
sembahyang di pura, itu kan pointnya baru 1 he he he,,,masih butuh 4
point lagi.
Kris : pantesan,,,ada teman aku si Bule,,,,namanya
Roberto,,,,dia tidak beragama,,,,,tapi dia sangat sayang pada manusia
lainnya. Dimana ada bencana, dia selalu hadir menyumbangkan materi dan
tenaganya, dia suka merawat binatang dan banyak hewan langka
diselamatkannya, ia rajin menanam pohon, serta banyak memberi pada guru
suci di pesraman, pesantren dan gereja. Ia selalu menolong siapa saja
tanpa perduli agamanya. Kelihatan sekali ia bahagia menjadi seorang
manusia. Kalau aku hitung2 si Bule ini pointnya udah 4,,,,,aku baru
1,,,,ha ha ha ha ha ha ,,,,,Jadi si Roberto ini lebih layak disebut
mendekati orang spiritual ya ,,,ketimbang Aku,,,,,,
Sindu : ha ha
ha,,,,bisa jadi si Roberto nantinya lahir kembali sebagai seorang
Brahmana hebat,,,karena itu yang belum ia kerjakan. Kalau kita mengejar
ke 5 point di atas, kita tidak akan pernah menjadi manusia yang mabuk
agama. Jadi apa yang kita petik saat ini, adalah akibat apa yang kita
tanam sebelumnya. Bagaimana kita bisa memetik hari ini kalau sebelumnya
kita tidak pernah menanam ?
Slim : ada cara lain gak bro biar kita gak disebut mabuk agama ?
Sindu : pelajari kitabmu secara baik dan kupaslah pelan-pelan secara
bijaksana,,,,,setelah itu pelajari juga kitab suci agama lainnya. Kalau
kita mempelajari banyak kitab suci agama lain, kita akan menemukan
kebenaran yang bertingkat-tingkat. Tugas kita adalah selalu menaikan
kebenaran itu. Kalau hanya mempelajari 1 agama saja, dijamin kita akan
seperti cerita “katak-katak dalam sumur” yang merasa sumurnya itu yang
paling luas.
Slim : Berarti obat mabuk agama adalah berpengetahuan luas ya ?
Sindu : Betul…seperti lambang Dewa Brahma bermuka 4 sebagai Dewa
Pencipta dengan sakti beliau adalah Dewi Saraswati lambang dari Ilmu
pengetahuan. Artinya Seseorang yang memiliki pengetahuan luas, ia akan
mampu menciptakan sesuatu. Namun Penciptaan tidak akan terjadi apabila
tidak memilik ilmu pengetahuan. Nah,,,aku mau kasi kalian seloka dari
kitab Sarasmuscaya Sloka 35. “Sesungguhnya semua agama memiliki tujuan
yang sama. Semua agama mengajarkan kebajikan/kebenaran untuk mencapai
alam surga dan pembebasan dari kesengsaraan; namun cara masing-masing
dalam mencari kebenaran berbeda-beda. Agama yang bingung membenarkan
yang tidak benar. Kebenaran kelompok dianggapnya kebenaran untuk semua,
hingga akhirnya menyalahkan yang sesungguhnya benar (kebenaran hakiki
yang dapat diterima diberbagai kalangan). Bahkan agama yang bingung ada
yang menyatakan bahwa kebenaan itu ada didalam goa; atau Tuhan hanya
milik kelompoknya saja.”
Semoga bermanfaat
Sumber : Robert Kusuma - BANGKITNYA HINDU
Jumat, 31 Juli 2015
Rabu, 29 Juli 2015
LUBANG KUBURAN BERNILAI 1 MILYAR,,,,,,
Sindu : habis bertanam bro….
Slim : berapa hektar ?
Sindu : nanem mayat maksudnya he he he
Slim : hadohhh,,,kirain kerja bakti nanem pohon. Kemarin soalnya kamu pernah cerita kalau merawat Alam adalah salah satu point untuk berbhakti pada Tuhan. Trus ngapain mayat di tanam bro ? kan biasanya di bakar ?
Sindu : beberapa daerah punya tradisi kalau mayat memang harus di tanam, beberapa lagi punya tradisi di bakar.
Slim : rasanya ngeri bro kalau di bakar . kayak kurang manusiawi gitu,,,,,kalau ngelihat manusia terbakar ….wow serem……kalau lihat Ayam bakar wow enak,,,,,apalagi lihat Anisa Bakar …….wow gak tahan,,,,
Sindu : itu bukan Anisa Bakar bro,,,,Anisa Bahar,,,,”buka dikit Jos”…..sekarang pikiranmu aku buka dikit,,,,Biar gak jadi Abu Bakar yang ada di penjara itu,,,,,ha ha ha ,,,,kalau sudah menjadi mayat, gak teriak,,gak ngerasa sakit,,, kok kurang manusiawi ? ah kamu terlalu lebay,,,,yang gak manusiawi itu, bakar manusia di medan perang yang spt ISIS lakukan.
Slim : ngomong2 kenapa bisa ada bakar2an mayat ? kalau di keyakinanku cukup di tanam aja. Karena dalam kitab suciku tertulis, kalau tubuh manusia berasal dari tanah. Sehingga kalau kita kembalikan ke tanah kan tepat bro….
Sindu : ha ha ha,,,,apakah tubuh kita cuma berasal dari tanah doang ? gak ada unsur yang lainnya ? kenapa ada panas dalam tubuh ? kenapa dalam tubuh ada air ? hayooo katanya kitabmu paling sempurna dan paling lengkap. coba jelaskan ke Aku!
Slim : Dalam kitabku hanya tertulis itu saja bro,,,ya aku harus yakini itu aja. Menurutmu gimana Bro ?
Sindu : Konsep Kyakinan dalam Hindu itu gini bro….Alam semesta / alam besar = Alam kecil/ tubuh kita. Apapun yang ada di alam besar, di alam kecil juga ada. Karena terbuat dari 5 unsur yang sama. 5 unsur yang sama itu disebut dengan Panca Maha Butha. Ketika Tuhan mulai menciptakan manusia, maka unsur-unsur Panca Mahabhuta yang ada di alam semesta digunakan sebagai bahan, sehingga sekarang kita mengenal Panca Mahabhuta di Bhuwana Alit (tubuh manusia), yaitu:
1. Pertiwi /tanah untuk menjadi tulang dan daging
2. Apah/Air untuk menjadi darah, kencing dan air kelenjar
3. Bayu/Udara untuk menjadi oksigin di paru-paru
4. Teja/Api untuk menjadi suhu badan dan sinar mata
5. Akasa/ruang untuk menjadi urat syaraf, rambut, kuku dan 9 lobang dalam tubuh manusia (telinga 2, mata 2, hidung 2, mulut, dubur, kelamin)
Sebagai akibat hubungan kelamin suami-istri maka terjadi pembuahan. Segera setelah terjadi pembuahan, maka roh/ atma ‘turun ke bumi’ dan menjadi embrio. Embrio ini adalah panca mahabhuta yang ‘dipinjamkan’ kepada si-roh. Embrio ini kemudian tumbuh dan berkembang dalam kandungan ibu makin lama makin sempurna kemudian menjadi bayi. Setelah lahir dan tumbuh – dewasa – tua akhirnya manusia meninggal dunia. Di saat ini roh tidak lagi membutuhkan badan/ panca mahabhuta, maka ‘pinjaman kepada Tuhan berwujud tubuh (yang sekarang sudah menjadi mayat)’ harus dikembalikan kepada Tuhan dengan terhormat dan baik-baik.
Slim: oh tubuh ini ada unsur apinya toh ?
Sindu : emang kalau kamu punya motor, gak ada api bisa jalan ? he he he ,,,,,kalau mayat di tanam, unsur2 dalam tubuh lebih lama terurai. Kalau dengan di bakar, tentu proses kembalinya unsur2 itu lebih cepat. Jadi mau di tanam atau di bakar , itu cuma pilihan saja. Ada kok di Bali di Desa Trunyan, mayat cuma diletakan saja di bawah pohon. Semua hal spt itu tergantung kepercayaan kita masing-masing.
Slim : aku sering dengar Bro, kalau biaya bakar mayat atau ngaben itu lumayan besar ya,,,bisa habis puluhan bahkan ratusan juta. Kenapa bisa berbeda-beda itu bro ?
Sindu : betul…yang ngabisin 30 juta ada, yang 50 juta ada, yang 100 juta ada, yang 2 juta juga ada,,,
Slim : kok bisa beda-beda gitu ? jangan2 beda harga, beda juga nanti roh itu tempatnya di alam sana ? misalnya yg ngabisin biaya 100 juta , nanti rohnya tinggal di VIP Class. Yang cuma ngabisin biaya 2 juta nanti tinggal di Ekonomi / standar class. hehe he he,,,,bisa gitu kan ?????
Sindu : Sebelumnya aku mau ganti dulu istilah roh dengan atman. Karena berbeda pengertian bro….roh berasal dari kata Ibrani ru’ah,,,yang artinya nafas/ udara/tenaga. Kalau dalam Hindu itu disebut dengan “Prana” kalau orang China menyebutnya dengan Chi. . Sedangkan Atman berarti sang Jiwa. Sang Jiwa yang ada dalam mahluk disebut dengan Jiwatman. Yang paling menentkan perjalanan dari sang atman itu adalah karma/ perbuatan. Ada beberapa maksud dan tujuan dilaksakan upacara ngaben tersebut. Pertama , tujuannya adalah mengembalikan Panca Maha Butha tersebut ke alam besar. Tujuan ke dua adalah sebuah pengharapan, agar yang meninggal mendapatkan tempat yang terbaik atau berreinkarnasi di tempat yang lebih baik. Dan tujuan ke tiga adalah sebagai ucapan trima kasih atas jasa-jasa yang telah dilakukan selama orang tersebut masih hidup. Perjalanan sang Atman yang paling menentukan adalah perbuatannya selama masih hidup. Kalau seandainya upacara yang paling menentukan perjalanan sang atman, tentu para koruptorlah yang akan mendapatkan tempat yang terbaik di alam sana. Karena para koruptor punya uang banyak untuk membuat upacara yang besar.
Slim : trus, kenapa biaya2 itu bisa beda2 ?
Sindu : besar kecilnya upacara disebabkan beberapa hal sebagai berikut. Pertama ;Status sosial. Dimana orang yang memiliki kekayaan lebih, biasanya mengambil upacara yang lebih besar. Pola pikir mereka adalah punya banyak berarti harus beryadnya juga banyak disamping itu adalah jaga gengsi. Apalagi kalau merasa diri soroh tertentu. Kedua; Brahmana-bisnis. Mereka di atur oleh sang Brahmana yang punya kepentingan bisnis agar berupacara besar. Pola pikir mereka adalah apa yang dikatakan para Brahmana adalah kebenaran 100%. Yang terjadi adalah golongan yang kurang mampu akan memaksakan dirinya untuk berupacara besar dengan cara berhutang. Ketiga ; Upacara ngaben digunakan sebagai dalih untuk jual warisan. Pola pikir mereka adalah jual warisan 500 juta, biaya ngaben 50 juta,,,susuk dpt 450 juta. Ke empat; adalah ketidaktauan masyarakat tentang upacara Nista, Madya, Utama serta adanya solusi ngaben masal. Pola pikir mereka, nista artinya jelek, padahal nista artinya inti atau pokok. Sehingga Yadnya yang dilakukan sering diluar batas kemampuan. Kelima; orang pikirannya terpatok pada upacara yang besar akan membuat sang atman mendapatkan tempat yang lebih baik. Pola pikir mereka upacara inilah satu2nya yang dapat membuat sang atman mendapatkan tempat terbaik.
Slim : nah,,,,kalau aku nanti mati,,,,seadainya tidak di aben, apakah aku bisa berinakrnasi lebih baik lagi dari sekarang ? atau bisakah aku mendapatkan tempat yang baik di alam sana ?
Sindu : karena kamu keyakinannya beda dengan aku, jelas gak diaben lah…..ada milyaran manusia di dunia ini yang meninggal tidak di aben. Berarti apakah milyaran orang tersebut tidak akan mendapatkan tempat yang baik di alam sana ???? tidak ----tidak---tidak,,,,,sekali lagi aku katakana yang menentukan itu semua adalah tindakanmu kawan,,,,apa yang kau tanam itulah yang kau petik. Dan upacara ngaben adalah bentuk dari tradisi dan budayaku yang harus aku jalankan sebagai upaya menghomati tradisi leluhur yang sudah turun temurun agar tidak kehilangan jati diri.
Slim : Bro apa sih syarat-sarat orang beryadnya ?
Sindu : Pertama ; harus mengerti tujuan dan makna dari yadnya yang akan kamu jalankan. Tanpa mengerti makna, upacara itu sia-sia bagaikan debu tak berarti. Kedua; harus memahami kemampuan. Keinginan boleh besar, tapi sesuaikan dengan kemampuan. Ada banyak jalan. Ketiga ; situasi dan kondisi. Kalau kondisi lingkungan kita banyak pekerja kantoran/ buruh, jangan paksakan gotong –royong berhari-hari. Kasian saudara kita kalah bersaing di dunia kerja. Yang ke empat : Sesuai Sastra. Jika seseorang melakukan upacara kecil dan tidak melanggar sastra, kita tidak boleh meributkan upacara tersebut. Lebih baik kecil tapi bermakna ketimbang besar tapi kabur secara makna dan tujuan. Dasar dari Yadnya itu adalah keiklasan,,,,
Slim : kalau sudah di bakar, berarti kita tidak perlu nyekar ke kuburan lagi yo???
Sindu : jika tubuh sudah kembali ke masing-masing unsur, untuk apalagi nyekar ke kuburan ? toh juga atma sudah di stanakan di Merajan masing-masing. Kuburan orang Hindu hemat tempat bro,,,maaf gak ada istilah kuburan penuh. ingat,,,tanah makin lama makin mahal,,,, nanti pas kamu meninggal bisa jadi lubang kuruburanmu bernilai 1 milyar,,,,ha ha ha ha. Dan kamu harus perlu buatkan sertifikat agar tidak di gali oleh orang lain,,,,,,ha haha ha
Slim : tapi jujur saja, semakin banyak orang Bali melakukan ngaben, aku semakin senang,,,
Sindu : kok bisa bro ?
Slim : daganganku makin larisssss,,,,,semua bahan upacara yang berasal dari daerahku jadi larisssss,,,,dan semua saudaraku yang berjualan di kuburan saat upacara larisssssss manissssssss,,,,,
Sindu : ha ha ha ha kan saling menguntungkan lah,,,,,,pariwisataku juga jadi larisssssss asal jangan beryadnya melebihi kemampuan dan ujung-ujungnya nangissssssssssss…..sampai jumpa,,,,,
Slim : Pagi Bro,,,,datang dari mana ini ramai-ramai ?
Semoga bermanfaat.
Sumber : Robert Kusuma - BANGKITNYA HINDU
Slim : berapa hektar ?
Sindu : nanem mayat maksudnya he he he
Slim : hadohhh,,,kirain kerja bakti nanem pohon. Kemarin soalnya kamu pernah cerita kalau merawat Alam adalah salah satu point untuk berbhakti pada Tuhan. Trus ngapain mayat di tanam bro ? kan biasanya di bakar ?
Sindu : beberapa daerah punya tradisi kalau mayat memang harus di tanam, beberapa lagi punya tradisi di bakar.
Slim : rasanya ngeri bro kalau di bakar . kayak kurang manusiawi gitu,,,,,kalau ngelihat manusia terbakar ….wow serem……kalau lihat Ayam bakar wow enak,,,,,apalagi lihat Anisa Bakar …….wow gak tahan,,,,
Sindu : itu bukan Anisa Bakar bro,,,,Anisa Bahar,,,,”buka dikit Jos”…..sekarang pikiranmu aku buka dikit,,,,Biar gak jadi Abu Bakar yang ada di penjara itu,,,,,ha ha ha ,,,,kalau sudah menjadi mayat, gak teriak,,gak ngerasa sakit,,, kok kurang manusiawi ? ah kamu terlalu lebay,,,,yang gak manusiawi itu, bakar manusia di medan perang yang spt ISIS lakukan.
Slim : ngomong2 kenapa bisa ada bakar2an mayat ? kalau di keyakinanku cukup di tanam aja. Karena dalam kitab suciku tertulis, kalau tubuh manusia berasal dari tanah. Sehingga kalau kita kembalikan ke tanah kan tepat bro….
Sindu : ha ha ha,,,,apakah tubuh kita cuma berasal dari tanah doang ? gak ada unsur yang lainnya ? kenapa ada panas dalam tubuh ? kenapa dalam tubuh ada air ? hayooo katanya kitabmu paling sempurna dan paling lengkap. coba jelaskan ke Aku!
Slim : Dalam kitabku hanya tertulis itu saja bro,,,ya aku harus yakini itu aja. Menurutmu gimana Bro ?
Sindu : Konsep Kyakinan dalam Hindu itu gini bro….Alam semesta / alam besar = Alam kecil/ tubuh kita. Apapun yang ada di alam besar, di alam kecil juga ada. Karena terbuat dari 5 unsur yang sama. 5 unsur yang sama itu disebut dengan Panca Maha Butha. Ketika Tuhan mulai menciptakan manusia, maka unsur-unsur Panca Mahabhuta yang ada di alam semesta digunakan sebagai bahan, sehingga sekarang kita mengenal Panca Mahabhuta di Bhuwana Alit (tubuh manusia), yaitu:
1. Pertiwi /tanah untuk menjadi tulang dan daging
2. Apah/Air untuk menjadi darah, kencing dan air kelenjar
3. Bayu/Udara untuk menjadi oksigin di paru-paru
4. Teja/Api untuk menjadi suhu badan dan sinar mata
5. Akasa/ruang untuk menjadi urat syaraf, rambut, kuku dan 9 lobang dalam tubuh manusia (telinga 2, mata 2, hidung 2, mulut, dubur, kelamin)
Sebagai akibat hubungan kelamin suami-istri maka terjadi pembuahan. Segera setelah terjadi pembuahan, maka roh/ atma ‘turun ke bumi’ dan menjadi embrio. Embrio ini adalah panca mahabhuta yang ‘dipinjamkan’ kepada si-roh. Embrio ini kemudian tumbuh dan berkembang dalam kandungan ibu makin lama makin sempurna kemudian menjadi bayi. Setelah lahir dan tumbuh – dewasa – tua akhirnya manusia meninggal dunia. Di saat ini roh tidak lagi membutuhkan badan/ panca mahabhuta, maka ‘pinjaman kepada Tuhan berwujud tubuh (yang sekarang sudah menjadi mayat)’ harus dikembalikan kepada Tuhan dengan terhormat dan baik-baik.
Slim: oh tubuh ini ada unsur apinya toh ?
Sindu : emang kalau kamu punya motor, gak ada api bisa jalan ? he he he ,,,,,kalau mayat di tanam, unsur2 dalam tubuh lebih lama terurai. Kalau dengan di bakar, tentu proses kembalinya unsur2 itu lebih cepat. Jadi mau di tanam atau di bakar , itu cuma pilihan saja. Ada kok di Bali di Desa Trunyan, mayat cuma diletakan saja di bawah pohon. Semua hal spt itu tergantung kepercayaan kita masing-masing.
Slim : aku sering dengar Bro, kalau biaya bakar mayat atau ngaben itu lumayan besar ya,,,bisa habis puluhan bahkan ratusan juta. Kenapa bisa berbeda-beda itu bro ?
Sindu : betul…yang ngabisin 30 juta ada, yang 50 juta ada, yang 100 juta ada, yang 2 juta juga ada,,,
Slim : kok bisa beda-beda gitu ? jangan2 beda harga, beda juga nanti roh itu tempatnya di alam sana ? misalnya yg ngabisin biaya 100 juta , nanti rohnya tinggal di VIP Class. Yang cuma ngabisin biaya 2 juta nanti tinggal di Ekonomi / standar class. hehe he he,,,,bisa gitu kan ?????
Sindu : Sebelumnya aku mau ganti dulu istilah roh dengan atman. Karena berbeda pengertian bro….roh berasal dari kata Ibrani ru’ah,,,yang artinya nafas/ udara/tenaga. Kalau dalam Hindu itu disebut dengan “Prana” kalau orang China menyebutnya dengan Chi. . Sedangkan Atman berarti sang Jiwa. Sang Jiwa yang ada dalam mahluk disebut dengan Jiwatman. Yang paling menentkan perjalanan dari sang atman itu adalah karma/ perbuatan. Ada beberapa maksud dan tujuan dilaksakan upacara ngaben tersebut. Pertama , tujuannya adalah mengembalikan Panca Maha Butha tersebut ke alam besar. Tujuan ke dua adalah sebuah pengharapan, agar yang meninggal mendapatkan tempat yang terbaik atau berreinkarnasi di tempat yang lebih baik. Dan tujuan ke tiga adalah sebagai ucapan trima kasih atas jasa-jasa yang telah dilakukan selama orang tersebut masih hidup. Perjalanan sang Atman yang paling menentukan adalah perbuatannya selama masih hidup. Kalau seandainya upacara yang paling menentukan perjalanan sang atman, tentu para koruptorlah yang akan mendapatkan tempat yang terbaik di alam sana. Karena para koruptor punya uang banyak untuk membuat upacara yang besar.
Slim : trus, kenapa biaya2 itu bisa beda2 ?
Sindu : besar kecilnya upacara disebabkan beberapa hal sebagai berikut. Pertama ;Status sosial. Dimana orang yang memiliki kekayaan lebih, biasanya mengambil upacara yang lebih besar. Pola pikir mereka adalah punya banyak berarti harus beryadnya juga banyak disamping itu adalah jaga gengsi. Apalagi kalau merasa diri soroh tertentu. Kedua; Brahmana-bisnis. Mereka di atur oleh sang Brahmana yang punya kepentingan bisnis agar berupacara besar. Pola pikir mereka adalah apa yang dikatakan para Brahmana adalah kebenaran 100%. Yang terjadi adalah golongan yang kurang mampu akan memaksakan dirinya untuk berupacara besar dengan cara berhutang. Ketiga ; Upacara ngaben digunakan sebagai dalih untuk jual warisan. Pola pikir mereka adalah jual warisan 500 juta, biaya ngaben 50 juta,,,susuk dpt 450 juta. Ke empat; adalah ketidaktauan masyarakat tentang upacara Nista, Madya, Utama serta adanya solusi ngaben masal. Pola pikir mereka, nista artinya jelek, padahal nista artinya inti atau pokok. Sehingga Yadnya yang dilakukan sering diluar batas kemampuan. Kelima; orang pikirannya terpatok pada upacara yang besar akan membuat sang atman mendapatkan tempat yang lebih baik. Pola pikir mereka upacara inilah satu2nya yang dapat membuat sang atman mendapatkan tempat terbaik.
Slim : nah,,,,kalau aku nanti mati,,,,seadainya tidak di aben, apakah aku bisa berinakrnasi lebih baik lagi dari sekarang ? atau bisakah aku mendapatkan tempat yang baik di alam sana ?
Sindu : karena kamu keyakinannya beda dengan aku, jelas gak diaben lah…..ada milyaran manusia di dunia ini yang meninggal tidak di aben. Berarti apakah milyaran orang tersebut tidak akan mendapatkan tempat yang baik di alam sana ???? tidak ----tidak---tidak,,,,,sekali lagi aku katakana yang menentukan itu semua adalah tindakanmu kawan,,,,apa yang kau tanam itulah yang kau petik. Dan upacara ngaben adalah bentuk dari tradisi dan budayaku yang harus aku jalankan sebagai upaya menghomati tradisi leluhur yang sudah turun temurun agar tidak kehilangan jati diri.
Slim : Bro apa sih syarat-sarat orang beryadnya ?
Sindu : Pertama ; harus mengerti tujuan dan makna dari yadnya yang akan kamu jalankan. Tanpa mengerti makna, upacara itu sia-sia bagaikan debu tak berarti. Kedua; harus memahami kemampuan. Keinginan boleh besar, tapi sesuaikan dengan kemampuan. Ada banyak jalan. Ketiga ; situasi dan kondisi. Kalau kondisi lingkungan kita banyak pekerja kantoran/ buruh, jangan paksakan gotong –royong berhari-hari. Kasian saudara kita kalah bersaing di dunia kerja. Yang ke empat : Sesuai Sastra. Jika seseorang melakukan upacara kecil dan tidak melanggar sastra, kita tidak boleh meributkan upacara tersebut. Lebih baik kecil tapi bermakna ketimbang besar tapi kabur secara makna dan tujuan. Dasar dari Yadnya itu adalah keiklasan,,,,
Slim : kalau sudah di bakar, berarti kita tidak perlu nyekar ke kuburan lagi yo???
Sindu : jika tubuh sudah kembali ke masing-masing unsur, untuk apalagi nyekar ke kuburan ? toh juga atma sudah di stanakan di Merajan masing-masing. Kuburan orang Hindu hemat tempat bro,,,maaf gak ada istilah kuburan penuh. ingat,,,tanah makin lama makin mahal,,,, nanti pas kamu meninggal bisa jadi lubang kuruburanmu bernilai 1 milyar,,,,ha ha ha ha. Dan kamu harus perlu buatkan sertifikat agar tidak di gali oleh orang lain,,,,,,ha haha ha
Slim : tapi jujur saja, semakin banyak orang Bali melakukan ngaben, aku semakin senang,,,
Sindu : kok bisa bro ?
Slim : daganganku makin larisssss,,,,,semua bahan upacara yang berasal dari daerahku jadi larisssss,,,,dan semua saudaraku yang berjualan di kuburan saat upacara larisssssss manissssssss,,,,,
Sindu : ha ha ha ha kan saling menguntungkan lah,,,,,,pariwisataku juga jadi larisssssss asal jangan beryadnya melebihi kemampuan dan ujung-ujungnya nangissssssssssss…..sampai jumpa,,,,,
Slim : Pagi Bro,,,,datang dari mana ini ramai-ramai ?
Semoga bermanfaat.
Sumber : Robert Kusuma - BANGKITNYA HINDU
Minggu, 26 Juli 2015
PILIH AKU, DIA ATAU SAUDARAMU ?
Slim : Aku seneng banget di Bali bro…
Sindu : kenapa ?
Slim : Banyak Libur nya….
Sindu : kalau kamu merasa seneng, apalagi aku, lebih seneng lagi Bro gak perlu jauh2 mencari keindahan.
Slim : dikit-dikit Hari Raya….Itu yang buat gue seneng. Saudara-saudaraku jualan di Bali laris banget. Mulai dari janur, bunga, Ayam potong, pisang dll kecuali Babi,,,,
Sindu : ha ha ha,,,kalau kamu sampai jual Babi, bangkrut deh orang Bali. Mau jualan apa lagi dong ? semuanya saudara kamu yang jual. Bahkan pedagang canangpun di Denpasar banyak dari saudara kamu.
Slim : kalau jual Babi sih enggak. Haram Bro,,,
Sindu : Emang hebat-hebat saudara kamu kawan. Mereka sudah bisa bikin khusus pasar pisang, Pasar baju bekas, Pasar Onderdil bekas. Baju-baju dan kerajinan yang ada di pasar seni danToko oleh-oleh aja semuanya datang dari saudara-saudaramu.Ukiran pintu juga datang dari sana, kecuali patung bro. Kalau saudaramu juga dah bisa bikin kesenian/ ukiran patung tamatlah para pengerajin Bali.
Slim : ha ha ha,,,,aku mau belajar buat patung juga ah,,,,
Sindu : sssttttt,,,,,itu musyrik menurut agamamu kan ? jangan dilakukan….nanti kamu kena Azab dari Tuhanmu….he he he he
Slim : Betul betul betul…..Ngomong2 gak capek apa bro buat banten atau upakara terus menerus??? Hari Raya nyambung terus, belum lagi odalan-odalan di pura, belum lagi gotong royong di banjar. Kalau aku sih cukup mudik setahun sekali. Aku bisa focus kerja, focus menabung, kalau ada lebih buat beli BTN. Menurut saudara-saudaraku yg sudah menetap di Bali emang gampang cari uang. Gak perlu pake modal lagi.
Sindu : gimana caranya Bro bisa tanpa modal ? Modal nekat gitu ?
Slim : Pertama masuk Bali, kita berkerja dulu sama saudara yang jualan lalapan. Sambil bantu-bantu, belajar cara masak, kemudian kumpulin uang, lalu buka di tempat yang berbeda,,,,Jreng,,,,,orang Bali so pasti datang,,,mereka doyan pecel lele dan ayam goreng. Dijamin gak ada saingan dari penduduk local. Untung sehari rata2 bisa 400 -500 rb. Kalau sebulan bisa dapat hingga puluhan juta rupiah. Yah cukup untuk cicil BTN dan buat rumah di tempat asal.
Sindu : Keren banget,,,,,mana Si Kris nih ? si pengembara dari Tomor….nah ini dia datang….
Kris : “Inga-inga Kitorang bersaudara”….saudaraku kesini juga banyak, mereka awalnya jadi tenaga kasar seperti kerja di Toko Bangunan, yang wanita menjadi pembantu dan Baby sister. Para pemberani dikerjakan jadi satpam. Malah perusahan kini lebih seneng mempekerjakan saudara-saudaraku .Kata orang kita lebih ulet bro. Pulangnya gak perlu setahun cukup 3 tahun sekali,,,,
Sindu : Busyet,,,,dari Barat dah si Slim,,,dari Timor dah si Kris…dari atas ada gak ya ? mungkin Alien..
Kris : Bukan Alian Ndu….tapi si Mr/ si Dollar . Yang berhidung mancung itu lho,,,,kalau aku sih cuma bisa cicil rumah kecil, nah kalau si Bule bisa bikin Residence atau Cluster. Tanah Leluhur si Sindupun bisa habis di caplok bro….Lihat hotel dimana-mana sekarang.
Sindu : ya bener Kris. Denger-denger sih hampir semua tanah yang ada di pinggir pantai dari Sanur hingga pantai Soka tidak ada milik orang Bali. Usaha-usaha pariwisata juga kebanyakan milik orang luar Bali.
Kris : jangan salah bro,,,di gunung-gunung dan tempat2 yang memiliki pemandangan indah semua udah di kavling,,,he he he,,,Lihat aja tempat suciku udah mulai ada di tempat2 yang Indah. Semakin banyak bule menetap di Bali semakin seneng saya bro,,,,itu artinya lapangan pekerjaan terbukaaaaaa lebaaarrrrrrr.
Sindu : Busyet,,,mulutmu dah lebar, kamu buka lebih lebar lagi,,,kalau ada lalat yang lewat jamin 100% mati cium bau mulutmu,,,,he he he he,,,,. Gimana lagi bro,,,,kalau orang Bali tidak segera menyadari ini dan masih tenggelam dengan segala pujian,…siap-siap aja Bali akan menjadi Betawi ke 2.
Slim : kalau aku sih asik-asik aja dengan masalah ini…Aku pihak yang diuntungkan kok. Jujur kalau kamu jadi kontraktor dan punya bengkel, kamu pilih tenaga kerja dari mana hayo ?
Sindu : Hati kecil sih menjawab, aku memilih saudaraku sendiri. Tapi dari segi ekonomi , dimana saudaraku orang Bali yang banyak libur, terus terang aku memilih kawan-kawanmu Slim. Kalau dari segi kejujuran katanya sih saudaraku lebih oke karena masih takut akan hukumkarma phala. Tapi faktanya karyawanku orang Bali udah ada 10 yang bermasalah akan kejujuran. Lihat juga Lembaga Pemasyarakatan kini banyak di huni oleh orang Bali,,,,ahhhhh apakah mereka sudah tidak takut lagi akan hukum karma Phala? gak tau deh….
Kris : kalau jadi satpam,,,,satpam,,,satpam,,,,,atau buruh bangunan , pilih sapa hayooo ?
Sindu : pilih saudaramu Kris. Masak kantorku gak dijaga malamnya karena alasan ngayah ,,,hik,,,hik,,,hik,,, nanti si maling bisa syuting film di kantorku,,,,,,hik,,,hik,,,hik,,,,
Kris : nah solusi-solusi solusi,,,,Beta ingin dengar kau punya solusi sebagai anak asli Bali,,,siapa tau idemu bisa buat bangun di daerahku nanti,,,,
Sindu : aku bukan pemerintah bro,,,lagian juga rakyat kecil. Palingan aku cuma bisa menyuarakan ini lewat Facebook….yah untung ada juga Forum Bangkitnya Hindu dimana anggotanya aktif berpendapat,,,,
Slim : Ayo Ndu,,aku pingin denger solusimu….
Sindu : Masyarakat Bali terkenal dengan masyarakat yang religious. Agama Hindu terdiri dari 3 kerangka yaitu Tatwa, Etika dan Upakara. Untuk bisa disebut bener-bener masyarakat religious, masyarakat harus dipimpin oleh para Brahmana yang bener-bener mengerti tentang masalah umat dan bisa memberikan masukan pada pemerintah. Tugas utama para Brahmana adalah mencerahkan, bukan muput upacara saja. Gimana bisa memberi pencerahan pada umat , PHDI aja ada 2,,,,,gile para Brahmana masih meributkan kedudukan bahkan meributkan kasta ??? jadi ingin bertanya kembali, bener itu Brahmana ? atau istilahnya “cangak meketu”? Brahmana kok punya kepentingan politik ?
Slim : kalau sudah para Brahmananya spt itu gimana bro kita sebagai umat ?
Sindu : ya tidak semua Brahmana gitu sih,,,banyak yang baik. Itulah yang perlu kita cari. Walaupun tidak menemukan Brahmana yang bagus, jangan hanya pasif menunggu, tapi mulailah mencari dan mencari. Pengetahuan agama di Internet sudah ada. Bahkan sudah ada beberapa Sulinggih juga ikut online. Di Android Store juga banyak aplikasi2 tentang agama. JAdi perlu waspada terhadap kaum Brahmana yang memiliki kepentingan. Banyak kok para Brahmana sekarang rangkap jabatan,,,disamping menjadi Brahmana sekaligus menjadi Wesya….
Slim : Kok bisa gitu bro ? he he he rangkap jabatan emang jadi Trand sekarang.
Sindu : Karena banyak Brahmana yang buka supermarket Banten. Pola pikir seorang pengusaha adalah, mencari untung. Harga kelapa berapa, busung berapa, bunga berapa, dll. Lalu cari untung berapa. Emang ada penjual banten mau rugi ?
Slim : ha ha ha ha ha ,,,agama Hindu ternyata dibisniskan oleh pemuka agamanya sendiri,,,,,ha ha ha ha
Sindu : ha ha ha ha ha ,,,agamau juga kawan,,,berapa banyak yang sudah terjerat akan kasus korupsi Haji ??? ha ha ha ha ,,,,
Slim : wek,,bener juga…..
Kris : agamaku yang gak ada bisnis,,,,ayo ikut…ikut,,,ikut,,,,,,
Sindu : Pimpinanmu tertinggi dari Vatikan (orang asing), para pendeta atau pastor mu diangkat dan diatur dari pusat, lalu kamu setor penghasilan 10% buat tempat ibadahmu, emang kamu tau larinya uang itu kemana ?
Kris : he he he he ,,,sama ya ???? kita tos dong!!! Trus solusi kedua apa bro…
Sindu : Setelah memahami ajaran agama, berarti kita tidak mudah di setir oleh Brahmana yang memiliki kepentingan tertentu. Masak ada tirta memakai tariff??? ha ha ha … Dengan memahami filsafat, para tengkulak agama gak bisa berbuat apa kawan . Solusi yang ke2 adalah Memperbaiki moralitas umat dengan membuka semakin banyak bengkel manusia.
Kris : Bengkel manusia ? apa itu ? kirain hanya ada bengkel mobil aja,,,,
Sindu : bengkel manusia itu Pesraman kawan. Si Slim bilang Pesantren,,,,mirip-mirip bukan? Pemerintah harus mensuport secara besar-besaran akan keberadaan pesraman. Dimana lagi seorang Sulinggih bisa memberi wejangan moralitas kalau bukan di pesraman ? memberikan Dharma Wacana di Pura sifatnya hanya sementara dan itu cuma 6 bln sekali. Sedangkan permasalahan hidup itu hadir setiap hari. Belum lagi para pendharma wacana minta bayaran ,,,,ha ha ha ha,,,kalau sudah dibuatkan pesraman, umat masih takut ,,,,jangan2 pesraman ini adalah aliran ini dan aliran itu,,,,,,gak perlu takut,,,masuk aja. Yang penting kita tidak diajarin berbuat jahat.
Slim : ha ha ha,,,,gue dah capek denger mulutmu ngomong,,,,,,trus solusi yang ke 3 ?
Sindu : kamu denger aja udah capek, apalagi aku yang ngomong. ha ha ha ha ,,,,Solusi ke 3 adalah memahami makna dari upacara itu. Nih aku mau kasi 1 sloka (Manava Dharma Sastra III.97)
Nacyanti nawyah kawyani naranama wijanatam, bhasmi bhutesu wipresu mohad dattani datrbhih.
Arti Bebas : Persembahan yang dilakukan tanpa diketahui maknanya adalah sia-sia, sama dengan mempersembahkan kebodohannya dan persembahan itu tak ada bedanya dengan segenggam abu.
Slim : oooo gitu toh,,,berarti yang gak tau makna dari upacara itu sia-sia dong melakukannya ?
Sindu : kurang lebihnya begitu bro. Mirip seperti upacara di sekolah atau kantor. Masak setiap upacara adalah upacara 17 Agustusan/ hari kemerdekaan ? bisa jadi untuk Upacara hari Kesaktian pancasila, Upacara Hari Pahlawan, Upacara pengangkatan dll. Orang Hindu yang kurang memahami filsafat, dikiranya setiap Rahinan maknanya sama. Contoh seperti tumpek Uduh yang merupakan hari tumbuhan. Harusnya cukup haturkan canang sari di sebuah pohon dg doa “ kaki kaki nini nini buin 25 lemeng Galungan, liunin nyen Kaki ajak Nini mebuah, apang ade aturan tiang ring Ida”. simple kan ? tapi yang tidak tau makna, mereka sibuk mebanten kesana dan kesini, semua pelinggih di kasi banten, kemudian mengatakan kalau jadi Hindu itu susah dan sibuk,,,,siapa yang salah ????
Kris : OOO jadi itu yang menyebabkan pemborosan ?
Sindu : Tukang banten atau yang bisnis banten sih selalu mengatakan kalau dengan upacara ekonomi kita jadi maju, uang berputar di umat dengan merata. he he he ,,,,merata ternyata meratanya ke saudaranya si Slim. karena semua bahan upacara berasal dari sana. ha ha ha ,,,,,Penting juga harus diketahui bahwa tingkatan banten itu ada Nista, Madya dan Utama. Nista bukan artinya jelek atau hina. Nista dalam bahasa sansekerta artinya inti atau pokok. Ketahuilah tentang inti itu. Contoh hal kecil : membuat canang sari bukan asal-asalan kawan. Harus ada aturan warna bunga di tempatkan di posisi mana bukan sembarangan asal seni,,he he he ,,,,coba buat HP sembarangan, emang mau narik sinyal ??? Upacara masal adalah salah satu bentuk dari penghematan uang dan waktu. Dengan memahami Tatwa, Etika dan Upakara yang baik, niscaya orang Hindu akan menjadi orang-orang yang hebat dan siap bersaing.
Kris : Yah Deh Bro,,,,aku juga dah capek denger kamu ngomong,,,,,,thanks ya….
Sindu : Thanks bro,,,udah mau dengerin. “ Di Maluku banyak begal”
Kris : Maksod Loe????
Sindu : “Mulutku udah pegal”…sampai jumpa,,,,
Slim :,,,,ha ha ha ha ha ha ,,,sampai jumpa.
Semoga Bermanfaat....
Sumber : Robert Kusuma- BANGKITNYA HINDU
Sindu : kenapa ?
Slim : Banyak Libur nya….
Sindu : kalau kamu merasa seneng, apalagi aku, lebih seneng lagi Bro gak perlu jauh2 mencari keindahan.
Slim : dikit-dikit Hari Raya….Itu yang buat gue seneng. Saudara-saudaraku jualan di Bali laris banget. Mulai dari janur, bunga, Ayam potong, pisang dll kecuali Babi,,,,
Sindu : ha ha ha,,,kalau kamu sampai jual Babi, bangkrut deh orang Bali. Mau jualan apa lagi dong ? semuanya saudara kamu yang jual. Bahkan pedagang canangpun di Denpasar banyak dari saudara kamu.
Slim : kalau jual Babi sih enggak. Haram Bro,,,
Sindu : Emang hebat-hebat saudara kamu kawan. Mereka sudah bisa bikin khusus pasar pisang, Pasar baju bekas, Pasar Onderdil bekas. Baju-baju dan kerajinan yang ada di pasar seni danToko oleh-oleh aja semuanya datang dari saudara-saudaramu.Ukiran pintu juga datang dari sana, kecuali patung bro. Kalau saudaramu juga dah bisa bikin kesenian/ ukiran patung tamatlah para pengerajin Bali.
Slim : ha ha ha,,,,aku mau belajar buat patung juga ah,,,,
Sindu : sssttttt,,,,,itu musyrik menurut agamamu kan ? jangan dilakukan….nanti kamu kena Azab dari Tuhanmu….he he he he
Slim : Betul betul betul…..Ngomong2 gak capek apa bro buat banten atau upakara terus menerus??? Hari Raya nyambung terus, belum lagi odalan-odalan di pura, belum lagi gotong royong di banjar. Kalau aku sih cukup mudik setahun sekali. Aku bisa focus kerja, focus menabung, kalau ada lebih buat beli BTN. Menurut saudara-saudaraku yg sudah menetap di Bali emang gampang cari uang. Gak perlu pake modal lagi.
Sindu : gimana caranya Bro bisa tanpa modal ? Modal nekat gitu ?
Slim : Pertama masuk Bali, kita berkerja dulu sama saudara yang jualan lalapan. Sambil bantu-bantu, belajar cara masak, kemudian kumpulin uang, lalu buka di tempat yang berbeda,,,,Jreng,,,,,orang Bali so pasti datang,,,mereka doyan pecel lele dan ayam goreng. Dijamin gak ada saingan dari penduduk local. Untung sehari rata2 bisa 400 -500 rb. Kalau sebulan bisa dapat hingga puluhan juta rupiah. Yah cukup untuk cicil BTN dan buat rumah di tempat asal.
Sindu : Keren banget,,,,,mana Si Kris nih ? si pengembara dari Tomor….nah ini dia datang….
Kris : “Inga-inga Kitorang bersaudara”….saudaraku kesini juga banyak, mereka awalnya jadi tenaga kasar seperti kerja di Toko Bangunan, yang wanita menjadi pembantu dan Baby sister. Para pemberani dikerjakan jadi satpam. Malah perusahan kini lebih seneng mempekerjakan saudara-saudaraku .Kata orang kita lebih ulet bro. Pulangnya gak perlu setahun cukup 3 tahun sekali,,,,
Sindu : Busyet,,,,dari Barat dah si Slim,,,dari Timor dah si Kris…dari atas ada gak ya ? mungkin Alien..
Kris : Bukan Alian Ndu….tapi si Mr/ si Dollar . Yang berhidung mancung itu lho,,,,kalau aku sih cuma bisa cicil rumah kecil, nah kalau si Bule bisa bikin Residence atau Cluster. Tanah Leluhur si Sindupun bisa habis di caplok bro….Lihat hotel dimana-mana sekarang.
Sindu : ya bener Kris. Denger-denger sih hampir semua tanah yang ada di pinggir pantai dari Sanur hingga pantai Soka tidak ada milik orang Bali. Usaha-usaha pariwisata juga kebanyakan milik orang luar Bali.
Kris : jangan salah bro,,,di gunung-gunung dan tempat2 yang memiliki pemandangan indah semua udah di kavling,,,he he he,,,Lihat aja tempat suciku udah mulai ada di tempat2 yang Indah. Semakin banyak bule menetap di Bali semakin seneng saya bro,,,,itu artinya lapangan pekerjaan terbukaaaaaa lebaaarrrrrrr.
Sindu : Busyet,,,mulutmu dah lebar, kamu buka lebih lebar lagi,,,kalau ada lalat yang lewat jamin 100% mati cium bau mulutmu,,,,he he he he,,,,. Gimana lagi bro,,,,kalau orang Bali tidak segera menyadari ini dan masih tenggelam dengan segala pujian,…siap-siap aja Bali akan menjadi Betawi ke 2.
Slim : kalau aku sih asik-asik aja dengan masalah ini…Aku pihak yang diuntungkan kok. Jujur kalau kamu jadi kontraktor dan punya bengkel, kamu pilih tenaga kerja dari mana hayo ?
Sindu : Hati kecil sih menjawab, aku memilih saudaraku sendiri. Tapi dari segi ekonomi , dimana saudaraku orang Bali yang banyak libur, terus terang aku memilih kawan-kawanmu Slim. Kalau dari segi kejujuran katanya sih saudaraku lebih oke karena masih takut akan hukumkarma phala. Tapi faktanya karyawanku orang Bali udah ada 10 yang bermasalah akan kejujuran. Lihat juga Lembaga Pemasyarakatan kini banyak di huni oleh orang Bali,,,,ahhhhh apakah mereka sudah tidak takut lagi akan hukum karma Phala? gak tau deh….
Kris : kalau jadi satpam,,,,satpam,,,satpam,,,,,atau buruh bangunan , pilih sapa hayooo ?
Sindu : pilih saudaramu Kris. Masak kantorku gak dijaga malamnya karena alasan ngayah ,,,hik,,,hik,,,hik,,, nanti si maling bisa syuting film di kantorku,,,,,,hik,,,hik,,,hik,,,,
Kris : nah solusi-solusi solusi,,,,Beta ingin dengar kau punya solusi sebagai anak asli Bali,,,siapa tau idemu bisa buat bangun di daerahku nanti,,,,
Sindu : aku bukan pemerintah bro,,,lagian juga rakyat kecil. Palingan aku cuma bisa menyuarakan ini lewat Facebook….yah untung ada juga Forum Bangkitnya Hindu dimana anggotanya aktif berpendapat,,,,
Slim : Ayo Ndu,,aku pingin denger solusimu….
Sindu : Masyarakat Bali terkenal dengan masyarakat yang religious. Agama Hindu terdiri dari 3 kerangka yaitu Tatwa, Etika dan Upakara. Untuk bisa disebut bener-bener masyarakat religious, masyarakat harus dipimpin oleh para Brahmana yang bener-bener mengerti tentang masalah umat dan bisa memberikan masukan pada pemerintah. Tugas utama para Brahmana adalah mencerahkan, bukan muput upacara saja. Gimana bisa memberi pencerahan pada umat , PHDI aja ada 2,,,,,gile para Brahmana masih meributkan kedudukan bahkan meributkan kasta ??? jadi ingin bertanya kembali, bener itu Brahmana ? atau istilahnya “cangak meketu”? Brahmana kok punya kepentingan politik ?
Slim : kalau sudah para Brahmananya spt itu gimana bro kita sebagai umat ?
Sindu : ya tidak semua Brahmana gitu sih,,,banyak yang baik. Itulah yang perlu kita cari. Walaupun tidak menemukan Brahmana yang bagus, jangan hanya pasif menunggu, tapi mulailah mencari dan mencari. Pengetahuan agama di Internet sudah ada. Bahkan sudah ada beberapa Sulinggih juga ikut online. Di Android Store juga banyak aplikasi2 tentang agama. JAdi perlu waspada terhadap kaum Brahmana yang memiliki kepentingan. Banyak kok para Brahmana sekarang rangkap jabatan,,,disamping menjadi Brahmana sekaligus menjadi Wesya….
Slim : Kok bisa gitu bro ? he he he rangkap jabatan emang jadi Trand sekarang.
Sindu : Karena banyak Brahmana yang buka supermarket Banten. Pola pikir seorang pengusaha adalah, mencari untung. Harga kelapa berapa, busung berapa, bunga berapa, dll. Lalu cari untung berapa. Emang ada penjual banten mau rugi ?
Slim : ha ha ha ha ha ,,,agama Hindu ternyata dibisniskan oleh pemuka agamanya sendiri,,,,,ha ha ha ha
Sindu : ha ha ha ha ha ,,,agamau juga kawan,,,berapa banyak yang sudah terjerat akan kasus korupsi Haji ??? ha ha ha ha ,,,,
Slim : wek,,bener juga…..
Kris : agamaku yang gak ada bisnis,,,,ayo ikut…ikut,,,ikut,,,,,,
Sindu : Pimpinanmu tertinggi dari Vatikan (orang asing), para pendeta atau pastor mu diangkat dan diatur dari pusat, lalu kamu setor penghasilan 10% buat tempat ibadahmu, emang kamu tau larinya uang itu kemana ?
Kris : he he he he ,,,sama ya ???? kita tos dong!!! Trus solusi kedua apa bro…
Sindu : Setelah memahami ajaran agama, berarti kita tidak mudah di setir oleh Brahmana yang memiliki kepentingan tertentu. Masak ada tirta memakai tariff??? ha ha ha … Dengan memahami filsafat, para tengkulak agama gak bisa berbuat apa kawan . Solusi yang ke2 adalah Memperbaiki moralitas umat dengan membuka semakin banyak bengkel manusia.
Kris : Bengkel manusia ? apa itu ? kirain hanya ada bengkel mobil aja,,,,
Sindu : bengkel manusia itu Pesraman kawan. Si Slim bilang Pesantren,,,,mirip-mirip bukan? Pemerintah harus mensuport secara besar-besaran akan keberadaan pesraman. Dimana lagi seorang Sulinggih bisa memberi wejangan moralitas kalau bukan di pesraman ? memberikan Dharma Wacana di Pura sifatnya hanya sementara dan itu cuma 6 bln sekali. Sedangkan permasalahan hidup itu hadir setiap hari. Belum lagi para pendharma wacana minta bayaran ,,,,ha ha ha ha,,,kalau sudah dibuatkan pesraman, umat masih takut ,,,,jangan2 pesraman ini adalah aliran ini dan aliran itu,,,,,,gak perlu takut,,,masuk aja. Yang penting kita tidak diajarin berbuat jahat.
Slim : ha ha ha,,,,gue dah capek denger mulutmu ngomong,,,,,,trus solusi yang ke 3 ?
Sindu : kamu denger aja udah capek, apalagi aku yang ngomong. ha ha ha ha ,,,,Solusi ke 3 adalah memahami makna dari upacara itu. Nih aku mau kasi 1 sloka (Manava Dharma Sastra III.97)
Nacyanti nawyah kawyani naranama wijanatam, bhasmi bhutesu wipresu mohad dattani datrbhih.
Arti Bebas : Persembahan yang dilakukan tanpa diketahui maknanya adalah sia-sia, sama dengan mempersembahkan kebodohannya dan persembahan itu tak ada bedanya dengan segenggam abu.
Slim : oooo gitu toh,,,berarti yang gak tau makna dari upacara itu sia-sia dong melakukannya ?
Sindu : kurang lebihnya begitu bro. Mirip seperti upacara di sekolah atau kantor. Masak setiap upacara adalah upacara 17 Agustusan/ hari kemerdekaan ? bisa jadi untuk Upacara hari Kesaktian pancasila, Upacara Hari Pahlawan, Upacara pengangkatan dll. Orang Hindu yang kurang memahami filsafat, dikiranya setiap Rahinan maknanya sama. Contoh seperti tumpek Uduh yang merupakan hari tumbuhan. Harusnya cukup haturkan canang sari di sebuah pohon dg doa “ kaki kaki nini nini buin 25 lemeng Galungan, liunin nyen Kaki ajak Nini mebuah, apang ade aturan tiang ring Ida”. simple kan ? tapi yang tidak tau makna, mereka sibuk mebanten kesana dan kesini, semua pelinggih di kasi banten, kemudian mengatakan kalau jadi Hindu itu susah dan sibuk,,,,siapa yang salah ????
Kris : OOO jadi itu yang menyebabkan pemborosan ?
Sindu : Tukang banten atau yang bisnis banten sih selalu mengatakan kalau dengan upacara ekonomi kita jadi maju, uang berputar di umat dengan merata. he he he ,,,,merata ternyata meratanya ke saudaranya si Slim. karena semua bahan upacara berasal dari sana. ha ha ha ,,,,,Penting juga harus diketahui bahwa tingkatan banten itu ada Nista, Madya dan Utama. Nista bukan artinya jelek atau hina. Nista dalam bahasa sansekerta artinya inti atau pokok. Ketahuilah tentang inti itu. Contoh hal kecil : membuat canang sari bukan asal-asalan kawan. Harus ada aturan warna bunga di tempatkan di posisi mana bukan sembarangan asal seni,,he he he ,,,,coba buat HP sembarangan, emang mau narik sinyal ??? Upacara masal adalah salah satu bentuk dari penghematan uang dan waktu. Dengan memahami Tatwa, Etika dan Upakara yang baik, niscaya orang Hindu akan menjadi orang-orang yang hebat dan siap bersaing.
Kris : Yah Deh Bro,,,,aku juga dah capek denger kamu ngomong,,,,,,thanks ya….
Sindu : Thanks bro,,,udah mau dengerin. “ Di Maluku banyak begal”
Kris : Maksod Loe????
Sindu : “Mulutku udah pegal”…sampai jumpa,,,,
Slim :,,,,ha ha ha ha ha ha ,,,sampai jumpa.
Semoga Bermanfaat....
Sumber : Robert Kusuma- BANGKITNYA HINDU
BERPERANG MELAWAN DIRI SENDIRI ATAU UMAT LAIN ?
Slim : Gila bener bro,,,kalau kita nonton TV akhir2 ini.
Sindu: Ada apa sih bro,,,siang2 gini galau.
Slim : Semua chanel di TV isinya Indiaaaaa aja. Mulai dari serial kolosal, sampai sinetron pokoknya India.
Sindu : Acha-ache,,,nehi,,nehi,,,,kalau ngomong harus sambil geleng-geleng bro…Emang kenapa ? sebelumnya setiap chanel isinya dakwah aja kan ?Para penceramah jago-jago sekali tuh ngomong.
Slim : heran aku, kenapa bisa yang berbau India digemari sekarang ya ….sampai2 para ABG teriak2 histeris begitu lihat para artis pujaannya. Apalagi para pemain Mahabaratha. Jujur Bro gue seneng cerita tersebut.
Sindu : itu artinya kita lagi haus bro,,,,haus akan pengetahuan tentang kebenaran. Sama seperti kalau kita kehausan, begitu melihat air, wow,,,,,rasanya ingin sekali memuaskan dahaga tersebut. Kalau masyarakat udah kenyang akan filsafat kebenaran, pasti mereka biasa2 saja melihat film Mahabaratha. Buktinya masyarakat Indonesia menanti-nanti penayangan filmnya, VCD bajakan laku keras, dan mereka selalu memperhatikan kata-kata yang mengalir dari para pemain. Tak jarang, forum-forum di internet penuh dengan dialog membahas filsafatnya dan sekaligus para artisnya yang berbeda keyakinan. Anehnya kebanyakan yang bikin forum2 spt itu adalah non Hindu. he he he he ,,,
Slim : Film2 dari Timur tengah juga banyak. Film2 tentang perjuangan nabi juga banyak. Lho,,,tapi kenapa mereka lebih menggemari film-film dari India? Kris!! ngomong dong,,,biasanya kamu pasti ngejek deh,,,
Kris : he he he he he,,,,,untung aja gak lagi menggemari film pocong.,,,suster ngesot,,,kalau si Slim jadi sutradara film pasti dia banyak buat film2 spt Dunia lain,,,,Dua Dunia,,,Misteri Alam Gaib,,,,Seolah-olah para pemuka agamanya di buat sakti mantra guna,,,mempunyai rangkap keahlian,,,,selain dakwah, juga pinter nangkap hantu,,,,,Slim!!! kalau kamu gak kuat dengar ocehanku, lambaikan tanganmu,,,,,
Slim : tuh kan,,,,pasti ngejek neh,,,Awas lho,,,tar aku mau cariin kamu pocong…
Kris : di Bali gak ada pocong Bro,,,,yang ada itu Celuluk,,,,emang pocong ikut merantau Bro ? Emang pocong ikut jualan pecel lele ? ha ha ha ha
Slim : kenapa enggak ??? kemarin buktinya buruh yang tinggal deket kuburan melihat pocong katanya ??
Sindu : sama seperti saudaraku di Sulawesi, Transmigran Bali juga sering bilang kalau disana mereka lihat Celuluk bukan pocong. Ternyata apa yang diberikan gambaran dari kecil, itulah yang akan muncul. Sama halnya kalau kita dari kecil mendapatkan pendidikan agama A maka sulit untuk menerima kebenaran dari agama B. Jadi bagaimana cara mengisi cangkir yang sudah penuh ? Pasti akan tumpah kawan. Jadi jika ingin tau kebenaran yang lain, siapkan tempat untuknya.
Slim : Ceritakan padaku darimana seseorang memulai belajar Weda!!!
Kris : cuit-cuit,,,,ternyata udah ada yang mulai tertarik.
Sindu : Weda terbuka untuk siapa saja. Weda terbuka atas kritikan, tapi Weda sangat luas. Jika engkau belajar Weda ibaratnya engkau sedang menyebrangi samudra yang maha luas. Dijamin tidak ada doktrin engkau harus percaya Weda. Tidak ada doktrin tentang kalau kau percaya Weda akan masuk surga dan apabila kau tidak percaya akan masuk neraka…tidak,,,,tidak,,,,tidak,,,. Bukan persolan 1000 atau 2000 ayat, tapi kau akan dihadapkan dengan ratusan ribu ayat, sehingga perlu kelahiran berulang-ulang untuk bisa mempelajari dengan mantap. Jadi jangan bermimpi bisa menghafalkannya…Weda bukan untuk di hafal, tapi Weda untuk di kupas. Dibutuhkan kebijaksanaan tinggi untuk memahaminya. Dibutuhkan seorang guru untuk bisa membimbing kamu. Kalau tanpa guru, dijamin kamu akan bingung. Nah ,,,untuk memulainya aku sarankan mulailah dari belajar tentang Itihasa atau cerita-cerita seperti Mahabaratha dan Ramayana.
Kris : Ceritakan padaku, apa saja kelebihan dari Mahabaratha dan Ramayana.
Sindu : Disana tidak ada membicarakan permusuhan antara keyakinan yang satu dengan keyakinan yang lain. Yang dikupas dalam cerita tersebut adalah kebenaran melawan ketidak benaran. Jika menelisik lebih kedalam diri, itu adalah cermin dari diri kita sendiri ,yang mana sang diri memiliki 2 sifat yaitu baik dan buruk. Sehingga seseorang yang memahami makna inti dari Mahabaratha dan Ramayana adalah seni perang melawan diri sendiri. Karena diri sendiri adalah musuh yang paling sulit untuk dikalahkan. he he he bukan keyakinan lain bro….
Slim : ada yang paling nyeleneh aku lihat dalam kisah Mahabaratha. Dimana Drupadi memiliki 5 suami….apakah pantas dipakai sebagai pedoman hidup berumah tangga ?
Kris : hemmmm,,,,si Slim,,,pasti pertanyaannya seputar selangkangan aje,,,,,,maklum mungkin dia berharap dapat bidadari spt cantiknya Drupadi di surga ,,,,ha ha ha ha ,,,,,,
Sindu : Hindu memperlakukan wanita sangat mulia. Ini mengajarkan filsafat pada seluruh wanita yang sudah berumah tangga harus memiliki 5 sifat utama sebagaimana sifat-sifat dari para Pandawa. Pertama Sifat Yudistira adalah Jujur( Ibu jari). Istri harus jujur pada suami dan mendidik anak. Sifat Bima adalah kuat (Jari telunjuk). Istri harus kuat melayani suami dan membesarkan anak. Arjuna adalah kecerdasan (jari tengah). Istri perlu cerdas mengelola kuangan dan mengatur keharmonisan rumah tangga. Nakula sifatnya adalah kesetiaan (jari manis). Istri harus setia pada suami. Sahadewa sifatnya adalah pengabdian dan melengkapi (jari kelingking). Istri sebaiknya mampu membantu suami memecahkan berbagai persoalan dan melengkapi kekurangan suami.
Kris : wahai keponakanku si Slim, dengarlah itu wejangan dari sang Sindu,,,,,
Slim : Apakah itu bener2 cerita sejarah atau sebuah karya tulis?
Sindu : Bagi yang mempercayai itu adalah sejarah silahkan, bagi yang mempercayai itu hanya sebuah karya tulis juga tidak apa-apa. Yang terpenting adalah makna dari cerita itu tersampaikan.
Kris : Bukankah Sri Krisna yang merupakan wujud dari Tuhan seharusnya bisa mencegah perang itu terjadi ? kenapa juga ada unsur pembiaran ?
Sindu : Tuhan dalam wujud Krisna mengatakan “ apabila kejahatan mulai merajalela, maka aku akan turun ke dunia ini dengan berbagai bentuk “. Itulah bukti Tuhan maha berkehendak. Tuhan ingin menunjukan kalau kebenaran memang patut untuk diperjuangkan. Dan harus ada karma yang di bayar untuk orang-orang yang berbuat kejahatan di dunia ini. Krisna juga menjelaskan tentang kehidupan manusia. Berasal dari mana, mengapa kita hidup, setelah itu kita kemana ,,,,
Kris : sebentar dulu, apakah Krisna yang kau jelaskan ini sama dengan ajaran Hare Krisna itu ?
Sindu : Kalau bagi saya Krisna yang ada dalam Mahabaratha adalah wujud dari Dewa Wisnu atau Sinar Suci Tuhan yang turun ke dunia kemudian mengambil sebuah badan atau tubuh manusia. Setahu saya dalam ajaran Hare Krisna yang di puja adalah Krishna itu sendiri sebagai Tuhan yang utama. Namun yang jadi pertanyaan, siapakah yang di puja para penganut Hare Krisna ketika Krisna belum lahir ? Jika itu adalah Sri Wisnu dalam wujud sebagai Dewa atau sinar suci Tuhan siapakah yang tanpa wujud dan tidak terbayangkan itu ???? Krisna sering berkata dengan kata “Aku” aku dan aku….siapakah Aku yang dikatakan oleh Sri Krisna ? apakah sang badan yang bernama Krisna atau Aku yang tak terpikirkan dan tak terbayangkan ?
Slim : Bukankah kamu pernah mengatakan bahwa yang tertinggi adalah Tuhan yang tak terpikirkan dan tak terwujud itu ?
Sindu : Ya betul. Sebuah kebenaran, semua aliran harus memahami sumbernya. Bagaikan air di samudra luas kemudian diaupkan oleh sang surya, diterbangkan oleh angin, lalu turun menjadi hujan, mengalir di sungai dan kembali lagi ke samudra. Bagi para Bhakta atau pengikut Brahma menaikan kebenaran menjadi Param Brahma, begitu juga Bhakta dari Wisnu menaikan kebenarannya lagi menjadi Om Narayana. Bagi pengikut Siwa menaikan kebenarannya menjadai Parama Siwa. Semuanya itu adalah Nol/ Sunya/ Acintya,,,,kalau sudah nol, apa lagi yang perlu engkau ributkan atas aliran2 sungai itu ?
Slim : Apakah begitu juga pola pikir kita tentang kasta, warna , wangsa ?
Sindu : Kawitan yang paling Wit adalah Ida Sang Hyang Widhi itu sendiri. Hindu meyakini kita semua berasal dari keturunan Manu. Setelah kita masing-masing selesai sembahyang di Pedarman masing2 di Pura Besakih, lalu kemana kita ? bukankah kita akan menyatu di Penataran Agung Besakih ? Kalau sudah menyatu, dimana sorohmu lagi ? masihkah kau berbicara kulit saat kita sudah menyatu dan membaur ?????????????????????????????????????????????????????????? mana lagi percakapan tentang tinggi rendah itu ??????????????????????
Kris : Yang masih meributkan Kasta, Soroh,,,,,,udah udah udah cukup…..menurut si Sindu kita berasal dari satu.
Slim : kalau kita sih yakinnya berasal dari Adam dan Hawa,,,
Sindu : he he he he ,,,,,,,nanti mengenai Adam dan Hawa kita obrolin lain waktu yuk….Aku ama keluarga mau Istirahat dulu mumpung hari libur. Besok kita kerja. Semoga semua orang yang aku kenal menjadi Kaya Raya. Rahayu….
Sumber : Robert Kusuma - BANGKITNYA HINDU
Sindu: Ada apa sih bro,,,siang2 gini galau.
Slim : Semua chanel di TV isinya Indiaaaaa aja. Mulai dari serial kolosal, sampai sinetron pokoknya India.
Sindu : Acha-ache,,,nehi,,nehi,,,,kalau ngomong harus sambil geleng-geleng bro…Emang kenapa ? sebelumnya setiap chanel isinya dakwah aja kan ?Para penceramah jago-jago sekali tuh ngomong.
Slim : heran aku, kenapa bisa yang berbau India digemari sekarang ya ….sampai2 para ABG teriak2 histeris begitu lihat para artis pujaannya. Apalagi para pemain Mahabaratha. Jujur Bro gue seneng cerita tersebut.
Sindu : itu artinya kita lagi haus bro,,,,haus akan pengetahuan tentang kebenaran. Sama seperti kalau kita kehausan, begitu melihat air, wow,,,,,rasanya ingin sekali memuaskan dahaga tersebut. Kalau masyarakat udah kenyang akan filsafat kebenaran, pasti mereka biasa2 saja melihat film Mahabaratha. Buktinya masyarakat Indonesia menanti-nanti penayangan filmnya, VCD bajakan laku keras, dan mereka selalu memperhatikan kata-kata yang mengalir dari para pemain. Tak jarang, forum-forum di internet penuh dengan dialog membahas filsafatnya dan sekaligus para artisnya yang berbeda keyakinan. Anehnya kebanyakan yang bikin forum2 spt itu adalah non Hindu. he he he he ,,,
Slim : Film2 dari Timur tengah juga banyak. Film2 tentang perjuangan nabi juga banyak. Lho,,,tapi kenapa mereka lebih menggemari film-film dari India? Kris!! ngomong dong,,,biasanya kamu pasti ngejek deh,,,
Kris : he he he he he,,,,,untung aja gak lagi menggemari film pocong.,,,suster ngesot,,,kalau si Slim jadi sutradara film pasti dia banyak buat film2 spt Dunia lain,,,,Dua Dunia,,,Misteri Alam Gaib,,,,Seolah-olah para pemuka agamanya di buat sakti mantra guna,,,mempunyai rangkap keahlian,,,,selain dakwah, juga pinter nangkap hantu,,,,,Slim!!! kalau kamu gak kuat dengar ocehanku, lambaikan tanganmu,,,,,
Slim : tuh kan,,,,pasti ngejek neh,,,Awas lho,,,tar aku mau cariin kamu pocong…
Kris : di Bali gak ada pocong Bro,,,,yang ada itu Celuluk,,,,emang pocong ikut merantau Bro ? Emang pocong ikut jualan pecel lele ? ha ha ha ha
Slim : kenapa enggak ??? kemarin buktinya buruh yang tinggal deket kuburan melihat pocong katanya ??
Sindu : sama seperti saudaraku di Sulawesi, Transmigran Bali juga sering bilang kalau disana mereka lihat Celuluk bukan pocong. Ternyata apa yang diberikan gambaran dari kecil, itulah yang akan muncul. Sama halnya kalau kita dari kecil mendapatkan pendidikan agama A maka sulit untuk menerima kebenaran dari agama B. Jadi bagaimana cara mengisi cangkir yang sudah penuh ? Pasti akan tumpah kawan. Jadi jika ingin tau kebenaran yang lain, siapkan tempat untuknya.
Slim : Ceritakan padaku darimana seseorang memulai belajar Weda!!!
Kris : cuit-cuit,,,,ternyata udah ada yang mulai tertarik.
Sindu : Weda terbuka untuk siapa saja. Weda terbuka atas kritikan, tapi Weda sangat luas. Jika engkau belajar Weda ibaratnya engkau sedang menyebrangi samudra yang maha luas. Dijamin tidak ada doktrin engkau harus percaya Weda. Tidak ada doktrin tentang kalau kau percaya Weda akan masuk surga dan apabila kau tidak percaya akan masuk neraka…tidak,,,,tidak,,,,tidak,,,. Bukan persolan 1000 atau 2000 ayat, tapi kau akan dihadapkan dengan ratusan ribu ayat, sehingga perlu kelahiran berulang-ulang untuk bisa mempelajari dengan mantap. Jadi jangan bermimpi bisa menghafalkannya…Weda bukan untuk di hafal, tapi Weda untuk di kupas. Dibutuhkan kebijaksanaan tinggi untuk memahaminya. Dibutuhkan seorang guru untuk bisa membimbing kamu. Kalau tanpa guru, dijamin kamu akan bingung. Nah ,,,untuk memulainya aku sarankan mulailah dari belajar tentang Itihasa atau cerita-cerita seperti Mahabaratha dan Ramayana.
Kris : Ceritakan padaku, apa saja kelebihan dari Mahabaratha dan Ramayana.
Sindu : Disana tidak ada membicarakan permusuhan antara keyakinan yang satu dengan keyakinan yang lain. Yang dikupas dalam cerita tersebut adalah kebenaran melawan ketidak benaran. Jika menelisik lebih kedalam diri, itu adalah cermin dari diri kita sendiri ,yang mana sang diri memiliki 2 sifat yaitu baik dan buruk. Sehingga seseorang yang memahami makna inti dari Mahabaratha dan Ramayana adalah seni perang melawan diri sendiri. Karena diri sendiri adalah musuh yang paling sulit untuk dikalahkan. he he he bukan keyakinan lain bro….
Slim : ada yang paling nyeleneh aku lihat dalam kisah Mahabaratha. Dimana Drupadi memiliki 5 suami….apakah pantas dipakai sebagai pedoman hidup berumah tangga ?
Kris : hemmmm,,,,si Slim,,,pasti pertanyaannya seputar selangkangan aje,,,,,,maklum mungkin dia berharap dapat bidadari spt cantiknya Drupadi di surga ,,,,ha ha ha ha ,,,,,,
Sindu : Hindu memperlakukan wanita sangat mulia. Ini mengajarkan filsafat pada seluruh wanita yang sudah berumah tangga harus memiliki 5 sifat utama sebagaimana sifat-sifat dari para Pandawa. Pertama Sifat Yudistira adalah Jujur( Ibu jari). Istri harus jujur pada suami dan mendidik anak. Sifat Bima adalah kuat (Jari telunjuk). Istri harus kuat melayani suami dan membesarkan anak. Arjuna adalah kecerdasan (jari tengah). Istri perlu cerdas mengelola kuangan dan mengatur keharmonisan rumah tangga. Nakula sifatnya adalah kesetiaan (jari manis). Istri harus setia pada suami. Sahadewa sifatnya adalah pengabdian dan melengkapi (jari kelingking). Istri sebaiknya mampu membantu suami memecahkan berbagai persoalan dan melengkapi kekurangan suami.
Kris : wahai keponakanku si Slim, dengarlah itu wejangan dari sang Sindu,,,,,
Slim : Apakah itu bener2 cerita sejarah atau sebuah karya tulis?
Sindu : Bagi yang mempercayai itu adalah sejarah silahkan, bagi yang mempercayai itu hanya sebuah karya tulis juga tidak apa-apa. Yang terpenting adalah makna dari cerita itu tersampaikan.
Kris : Bukankah Sri Krisna yang merupakan wujud dari Tuhan seharusnya bisa mencegah perang itu terjadi ? kenapa juga ada unsur pembiaran ?
Sindu : Tuhan dalam wujud Krisna mengatakan “ apabila kejahatan mulai merajalela, maka aku akan turun ke dunia ini dengan berbagai bentuk “. Itulah bukti Tuhan maha berkehendak. Tuhan ingin menunjukan kalau kebenaran memang patut untuk diperjuangkan. Dan harus ada karma yang di bayar untuk orang-orang yang berbuat kejahatan di dunia ini. Krisna juga menjelaskan tentang kehidupan manusia. Berasal dari mana, mengapa kita hidup, setelah itu kita kemana ,,,,
Kris : sebentar dulu, apakah Krisna yang kau jelaskan ini sama dengan ajaran Hare Krisna itu ?
Sindu : Kalau bagi saya Krisna yang ada dalam Mahabaratha adalah wujud dari Dewa Wisnu atau Sinar Suci Tuhan yang turun ke dunia kemudian mengambil sebuah badan atau tubuh manusia. Setahu saya dalam ajaran Hare Krisna yang di puja adalah Krishna itu sendiri sebagai Tuhan yang utama. Namun yang jadi pertanyaan, siapakah yang di puja para penganut Hare Krisna ketika Krisna belum lahir ? Jika itu adalah Sri Wisnu dalam wujud sebagai Dewa atau sinar suci Tuhan siapakah yang tanpa wujud dan tidak terbayangkan itu ???? Krisna sering berkata dengan kata “Aku” aku dan aku….siapakah Aku yang dikatakan oleh Sri Krisna ? apakah sang badan yang bernama Krisna atau Aku yang tak terpikirkan dan tak terbayangkan ?
Slim : Bukankah kamu pernah mengatakan bahwa yang tertinggi adalah Tuhan yang tak terpikirkan dan tak terwujud itu ?
Sindu : Ya betul. Sebuah kebenaran, semua aliran harus memahami sumbernya. Bagaikan air di samudra luas kemudian diaupkan oleh sang surya, diterbangkan oleh angin, lalu turun menjadi hujan, mengalir di sungai dan kembali lagi ke samudra. Bagi para Bhakta atau pengikut Brahma menaikan kebenaran menjadi Param Brahma, begitu juga Bhakta dari Wisnu menaikan kebenarannya lagi menjadi Om Narayana. Bagi pengikut Siwa menaikan kebenarannya menjadai Parama Siwa. Semuanya itu adalah Nol/ Sunya/ Acintya,,,,kalau sudah nol, apa lagi yang perlu engkau ributkan atas aliran2 sungai itu ?
Slim : Apakah begitu juga pola pikir kita tentang kasta, warna , wangsa ?
Sindu : Kawitan yang paling Wit adalah Ida Sang Hyang Widhi itu sendiri. Hindu meyakini kita semua berasal dari keturunan Manu. Setelah kita masing-masing selesai sembahyang di Pedarman masing2 di Pura Besakih, lalu kemana kita ? bukankah kita akan menyatu di Penataran Agung Besakih ? Kalau sudah menyatu, dimana sorohmu lagi ? masihkah kau berbicara kulit saat kita sudah menyatu dan membaur ?????????????????????????????????????????????????????????? mana lagi percakapan tentang tinggi rendah itu ??????????????????????
Kris : Yang masih meributkan Kasta, Soroh,,,,,,udah udah udah cukup…..menurut si Sindu kita berasal dari satu.
Slim : kalau kita sih yakinnya berasal dari Adam dan Hawa,,,
Sindu : he he he he ,,,,,,,nanti mengenai Adam dan Hawa kita obrolin lain waktu yuk….Aku ama keluarga mau Istirahat dulu mumpung hari libur. Besok kita kerja. Semoga semua orang yang aku kenal menjadi Kaya Raya. Rahayu….
Sumber : Robert Kusuma - BANGKITNYA HINDU
KASTA, WANGSA DAN WARNA
Sindu : Halo Adik-adik, mau kemana ?
I Gst Md : Halo kak Sindu, kami mau ke rumah kakak.
Sindu : Kalau gitu, ayo mampir.
I Wyn : Trima kasih kak Sindu.
Sindu : Oh ya. Tumben kalian kemari. Ada apa ?
I Gst Md : Gini kak, kita mau tanya tentang topic yang agak riskan sih, yaitu tentang Kasta, Warna dan Wangsa. Alasan kami menanyakan itu, agar kami mengetahui sedikit sejarah, mana sebenarnya ajaran Weda yang asli, dan mana yang berasal dari politik sejarah. Karena kami merasa Hindu di Nusantara mulai bangkit. Jadi pertanyaan ini akan sering kami dapatkan. Baik dari orang Hindu sendiri dan orang non Hindu. Adakah sloka yang mempertegas tentang topic ini kakak ?
Sindu : CHATUR VARNYAM MAYA SRISHTAM, GUNA KARMA VIBHAGASAH, TASYA KARTARAM API MAM, VIDDHY AKARTARAM AVYAYAM artinya: catur warna adalah ciptaan-Ku, menurut pembagian kualitas dan kerja, tetapi ketahuilah walaupun penciptanya, Aku tidak berbuat dan mengubah diri-Ku. (Dalam Bhagavadgita percakapan ke-IV sloka ke-13)
BRAHMANE BRAHMANAM, KSATRAYA, RAJANYAM, MARUDBHYO VAISYAM, TAPASE SUDRAM artinya: Ya Tuhan Yang Maha Esa telah menciptakan Brahmana untuk pengetahuan, para Ksatriya untuk perlindungan, para Vaisya untuk perdagangan, dan para Sudra untuk pekerjaan jasmaniah. (Yajurveda Sloka ke 30 )
I Wyn : Kami sudah banyak membaca buku yang berkaitan dengan ini. Tapi tolong biar saya bisa menjawab dengan tegas, kalau ada yang bertanya tentang kasta ke saya. Saya kadang bingung menjawabnya.
I Gst Md ; Ya Bli kalau topic ini masuk ke forum agak sering bikin perdebatan panjang,,,,he he he,,,Saya sebenarnya sudah mengerti Kasta berarti sekat/pemisah/tembok yang berasal dari bahasa Portugal dan tidak terdapat dalam Weda. Dan dalam bahasa Sansekerta kasta berarti Kayu. Wangsa/Soroh/clan/ Marga adalah hanya penanda seseorang berasal dari keturunan mana, agar mudah mengingat nama leluhur berdasarkan budaya setempat . Warna adalah pembagian manusia berdasarkan profesi/ keahlian yang mana merupakan ajaran asli dari Weda.
Sindu : Sebenarnya Kakak Sindu udah jelaskan kemarin kepada 2 teman Kakak beranama Slim dan Kris secara singkat. Gak apalah topic ini diulang.
I Wyn : Bli…Kalau ada orang bertanya “ kastamu apa Yan ?”
Sindu : he he he…..sama aja mereka bertanya spt ini “ Kayumu apa Yan?” karena kata kasta dalam Bahasa Sansekerta artinya Kayu. Jawab saja, “maaf Pak, kami di Bali/ Hindu tidak mengenal istilah kasta. yang ada adalah soroh/wangsa/ clan/marga . Kalau soroh/marga saya adalah Pasek/ Keturunan Pasek”. Kalau dia menanyakan pekerjaan, jawablah dulu dengan sebutan yang ada dalam Catur Warna. “ Misalnya kamu kerja dimana ?” Adik Wyn bisa menjawab “ menurut di Hindu, saya seorang Kesatriya pak karena saya seorang prajurit TNI”.
I Gst Md : Saya juga sering ditanya “ Adik Gusti orang yang berkasta ?
Sindu : Jika Adik orang yang bener-bener mempelajari Weda dan mengatakan diri orang Hindu sejati, Jangan biarkan ego menguasai kita katakanlah “ maaf pak Kami di Hindu tidak mengenal istilah kasta. Saya adalah keturunan Pre Gusti . Karena saya menjadi karyawan toko, saya adalah seorang Sudra Varna. Kakak saya sendiri adalah Bosnya ia adalah seorang Wesya Warna.”.
I Gst Md : Oh ya kak …itu menjelaskan bahwa dalam satu keluarga/ adik-kakak saja sudah bisa berbeda Warna. Kalau kita mengakui adanya kasta berarti gimana kak ?
Sindu : Kalau kita mengakui adanya kasta, berarti kita menerima adanya sekat-sekat/ pemisah yang di buat oleh Bangsa lain terhadap diri kita. Kita berarti menerima perbedaan yang dibuat oleh bangsa lain sebagai sekat-sekat yang tinggi dan rendah. Berarti kita tetap terjajah secara idieologi.Ajaran Tatwam Asi atau Vasudaiva Kutumbakam yang artinya kita semua adalah bersaudara tidak akan bisa diterapkan. Dan paling parah, kita akan melupakan kawitan kita yang tunggal yaitu Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Bagaimana bisa diterapkan kalau sudah merasa tinggi-rendah ???
I Wyn : kalau seandainya semua umat sudah memahami kasta itu tidak ada, dimana menggunakan sor singgih bahasa tersebut ?
Sindu : Pada orang yang lebih tua, pada guru, pada orang suci, pada pemerintah, dan orang yang tidak kita kenal dan di peparuman/ rapat.
I Gst Md : Oh ya kak, saya punya teman dari soroh Ida Bagus, ia mengatakan dirinya seorang Brahmana. Apa bener kak?
Sindu : Bagi kakak soroh Ida Bagus memang keturunan dari Warna Brahmana namun apa yang digeluti leluhurnya dulu belum tentu itu juga yang digeluti sekarang. Banyak soroh ida Bagus berkerja sebagai pegawai hotel ( Sudra Warna) atau di pemerintahan (Ksatriya Warna). Warnanya berubah, tapi sorohnya tetap.
I wyn : Ada juga Bli tetangga saya, Pan Ketut kini keluarganya berubah menjadi I Dewa. Apakah itu boleh ?
Sindu : Kalau keyakinannya Pan Ketut adalah soroh/keturunan dari Pre Dewa, ya silahkan. Tapi jangan pernah berfikir, ketika mendapatkan soroh yang baru merasa diri lebih tinggi. he he he itu sama saja menganggap diri anda beriman nanti masuk surga, dan yang lain adalah kafir masuk neraka.
I Gst Md : Jadi apa yang harus saya lakukan biar bisa di hargai di masyarakat ?
Sindu : Jalankanlah selalu Tri Kaya Parisudha dan Profesionallah kalian dalam menjalankan profesi masing-masing (Warna). Seorang Sudra yang professional bisa jadi dia akan menduduki jabatan strategis di perusahan ia bekerja, misalnya dengan menjadi manajer. Apabila menjadi Brahmana, jadilah Brahmana yang bener-bener melayani umat bukan dengan cara mengambil keuntungan dalam dunia spiritual. Kalau di Bali, yang disebut dengan golongan Brahmana adalah yang sudah medwijati.
I Wyn : Berarti soroh Ida Bagus belum tentu Brahmana ya ?
Sindu : Ya belum tentu, tergantung profesinya. Dalam kitab Menawa Dharmasastra Buku X Ayat 65 dikatakan “ Seorang Brahmana bisa berubah statusnya menjadi Sudra , demikianpula seorang Sudra dapat berubah setatusnya menjadi Brahmana”. Nah dari sini semua orang bisa maklum, bahwa sesungguhnya manusia itu derajatnya sama. Hal ini menjelaskan orang dari soroh manapun bisa menjadi seorang Brahmana. Kalau jaman dulu, Politik para Brahmana yang ingin mempertahankan agar hanya keturunannya saja menjadi seorang Brahmana, mereka membuat aturan yang disebut dengan “ Tri Sadhaka”. Namun konsep sekarang yang dipergunakan adalah “Sarwa Sadhaka”. Sebenarnya ada banyak nama Sulinggih selain Pedanda antara lain ; Pandita, Pendeta, Resi, Bhagawan, Empu, Sengguhu, Dukuh dll.
I Gst Md : Mohon dijelaskan sedikit aja Bli tentang kewajiban seorang Brahmana!
Sindu : Menurut Kitab Menawa Dharmasastra , yang paling utama adalah mempelajari Weda dengan tekun kemudian kewajiban kedua adalah mengajarkan Weda tersebut kepada seluruh masyarakat tanpa memandang Wangsa dan Warna. Kewajiban yang ketiga adalah Melaksanakan upacara Yadnya dengan tulus iklas tanpa pamrih. Dan masih banyak kewajiban Brahmana lainnya. Para Brahmana yang di Bali kebanyakan di sibukan dengan upacara dan upakara, sehingga terkadang melupakan tugasnya yang lebih utama yaitu menyiarkan ajaran Weda.
I Wyn : Apakah hanya Brahmana saja yang boleh mempelajari Weda ?
Sindu : “Yajurveda XXVI.2 menyatakan bahwa hendaknya ajaran suci Veda ini disampaikan kepada seluruh umat manusia, kepada Brahmana, Ksatria, Vaisya, Sudra bahkan kepada orang asing sekalipun. Hal ini menjelaskan semua orang berhak mempelajari Weda”. Ketika ada informasi bahwa hanya golongan tertentu saja yang boleh mempelajari, berarti itu adalah politik dynasti untuk mempertahankan kedudukan.
I Gst Md : oke Bli,,,kalau gitu, saya siap menjadi Duta Dharma. Akan saya siarkan Weda ini keseluruh penjuru dunia.
Sindu : Oke bagus itu, tapi jangan lupa, Hindu bukan agama MLM yang menjanjikan kepada umatnya kalau bisa merekrut akan mendapatkan point surga. Mengajak orang memahami Hindu bukan bertujuan untuk merekrut tapi lebih kepada ajakan untuk menyadari kesadaran akan Tuhan yang Universal / Tuhan milik seluruh umat manusia dan menyadari Bahwa Hindu memiliki toleransi yang tinggi akan keyakinan-keyakinan lain.
Semoga Bermanfaat....
Sumber : Robert Kusuma - BANGKITNYA HINDU
I Gst Md : Halo kak Sindu, kami mau ke rumah kakak.
Sindu : Kalau gitu, ayo mampir.
I Wyn : Trima kasih kak Sindu.
Sindu : Oh ya. Tumben kalian kemari. Ada apa ?
I Gst Md : Gini kak, kita mau tanya tentang topic yang agak riskan sih, yaitu tentang Kasta, Warna dan Wangsa. Alasan kami menanyakan itu, agar kami mengetahui sedikit sejarah, mana sebenarnya ajaran Weda yang asli, dan mana yang berasal dari politik sejarah. Karena kami merasa Hindu di Nusantara mulai bangkit. Jadi pertanyaan ini akan sering kami dapatkan. Baik dari orang Hindu sendiri dan orang non Hindu. Adakah sloka yang mempertegas tentang topic ini kakak ?
Sindu : CHATUR VARNYAM MAYA SRISHTAM, GUNA KARMA VIBHAGASAH, TASYA KARTARAM API MAM, VIDDHY AKARTARAM AVYAYAM artinya: catur warna adalah ciptaan-Ku, menurut pembagian kualitas dan kerja, tetapi ketahuilah walaupun penciptanya, Aku tidak berbuat dan mengubah diri-Ku. (Dalam Bhagavadgita percakapan ke-IV sloka ke-13)
BRAHMANE BRAHMANAM, KSATRAYA, RAJANYAM, MARUDBHYO VAISYAM, TAPASE SUDRAM artinya: Ya Tuhan Yang Maha Esa telah menciptakan Brahmana untuk pengetahuan, para Ksatriya untuk perlindungan, para Vaisya untuk perdagangan, dan para Sudra untuk pekerjaan jasmaniah. (Yajurveda Sloka ke 30 )
I Wyn : Kami sudah banyak membaca buku yang berkaitan dengan ini. Tapi tolong biar saya bisa menjawab dengan tegas, kalau ada yang bertanya tentang kasta ke saya. Saya kadang bingung menjawabnya.
I Gst Md ; Ya Bli kalau topic ini masuk ke forum agak sering bikin perdebatan panjang,,,,he he he,,,Saya sebenarnya sudah mengerti Kasta berarti sekat/pemisah/tembok yang berasal dari bahasa Portugal dan tidak terdapat dalam Weda. Dan dalam bahasa Sansekerta kasta berarti Kayu. Wangsa/Soroh/clan/ Marga adalah hanya penanda seseorang berasal dari keturunan mana, agar mudah mengingat nama leluhur berdasarkan budaya setempat . Warna adalah pembagian manusia berdasarkan profesi/ keahlian yang mana merupakan ajaran asli dari Weda.
Sindu : Sebenarnya Kakak Sindu udah jelaskan kemarin kepada 2 teman Kakak beranama Slim dan Kris secara singkat. Gak apalah topic ini diulang.
I Wyn : Bli…Kalau ada orang bertanya “ kastamu apa Yan ?”
Sindu : he he he…..sama aja mereka bertanya spt ini “ Kayumu apa Yan?” karena kata kasta dalam Bahasa Sansekerta artinya Kayu. Jawab saja, “maaf Pak, kami di Bali/ Hindu tidak mengenal istilah kasta. yang ada adalah soroh/wangsa/ clan/marga . Kalau soroh/marga saya adalah Pasek/ Keturunan Pasek”. Kalau dia menanyakan pekerjaan, jawablah dulu dengan sebutan yang ada dalam Catur Warna. “ Misalnya kamu kerja dimana ?” Adik Wyn bisa menjawab “ menurut di Hindu, saya seorang Kesatriya pak karena saya seorang prajurit TNI”.
I Gst Md : Saya juga sering ditanya “ Adik Gusti orang yang berkasta ?
Sindu : Jika Adik orang yang bener-bener mempelajari Weda dan mengatakan diri orang Hindu sejati, Jangan biarkan ego menguasai kita katakanlah “ maaf pak Kami di Hindu tidak mengenal istilah kasta. Saya adalah keturunan Pre Gusti . Karena saya menjadi karyawan toko, saya adalah seorang Sudra Varna. Kakak saya sendiri adalah Bosnya ia adalah seorang Wesya Warna.”.
I Gst Md : Oh ya kak …itu menjelaskan bahwa dalam satu keluarga/ adik-kakak saja sudah bisa berbeda Warna. Kalau kita mengakui adanya kasta berarti gimana kak ?
Sindu : Kalau kita mengakui adanya kasta, berarti kita menerima adanya sekat-sekat/ pemisah yang di buat oleh Bangsa lain terhadap diri kita. Kita berarti menerima perbedaan yang dibuat oleh bangsa lain sebagai sekat-sekat yang tinggi dan rendah. Berarti kita tetap terjajah secara idieologi.Ajaran Tatwam Asi atau Vasudaiva Kutumbakam yang artinya kita semua adalah bersaudara tidak akan bisa diterapkan. Dan paling parah, kita akan melupakan kawitan kita yang tunggal yaitu Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Bagaimana bisa diterapkan kalau sudah merasa tinggi-rendah ???
I Wyn : kalau seandainya semua umat sudah memahami kasta itu tidak ada, dimana menggunakan sor singgih bahasa tersebut ?
Sindu : Pada orang yang lebih tua, pada guru, pada orang suci, pada pemerintah, dan orang yang tidak kita kenal dan di peparuman/ rapat.
I Gst Md : Oh ya kak, saya punya teman dari soroh Ida Bagus, ia mengatakan dirinya seorang Brahmana. Apa bener kak?
Sindu : Bagi kakak soroh Ida Bagus memang keturunan dari Warna Brahmana namun apa yang digeluti leluhurnya dulu belum tentu itu juga yang digeluti sekarang. Banyak soroh ida Bagus berkerja sebagai pegawai hotel ( Sudra Warna) atau di pemerintahan (Ksatriya Warna). Warnanya berubah, tapi sorohnya tetap.
I wyn : Ada juga Bli tetangga saya, Pan Ketut kini keluarganya berubah menjadi I Dewa. Apakah itu boleh ?
Sindu : Kalau keyakinannya Pan Ketut adalah soroh/keturunan dari Pre Dewa, ya silahkan. Tapi jangan pernah berfikir, ketika mendapatkan soroh yang baru merasa diri lebih tinggi. he he he itu sama saja menganggap diri anda beriman nanti masuk surga, dan yang lain adalah kafir masuk neraka.
I Gst Md : Jadi apa yang harus saya lakukan biar bisa di hargai di masyarakat ?
Sindu : Jalankanlah selalu Tri Kaya Parisudha dan Profesionallah kalian dalam menjalankan profesi masing-masing (Warna). Seorang Sudra yang professional bisa jadi dia akan menduduki jabatan strategis di perusahan ia bekerja, misalnya dengan menjadi manajer. Apabila menjadi Brahmana, jadilah Brahmana yang bener-bener melayani umat bukan dengan cara mengambil keuntungan dalam dunia spiritual. Kalau di Bali, yang disebut dengan golongan Brahmana adalah yang sudah medwijati.
I Wyn : Berarti soroh Ida Bagus belum tentu Brahmana ya ?
Sindu : Ya belum tentu, tergantung profesinya. Dalam kitab Menawa Dharmasastra Buku X Ayat 65 dikatakan “ Seorang Brahmana bisa berubah statusnya menjadi Sudra , demikianpula seorang Sudra dapat berubah setatusnya menjadi Brahmana”. Nah dari sini semua orang bisa maklum, bahwa sesungguhnya manusia itu derajatnya sama. Hal ini menjelaskan orang dari soroh manapun bisa menjadi seorang Brahmana. Kalau jaman dulu, Politik para Brahmana yang ingin mempertahankan agar hanya keturunannya saja menjadi seorang Brahmana, mereka membuat aturan yang disebut dengan “ Tri Sadhaka”. Namun konsep sekarang yang dipergunakan adalah “Sarwa Sadhaka”. Sebenarnya ada banyak nama Sulinggih selain Pedanda antara lain ; Pandita, Pendeta, Resi, Bhagawan, Empu, Sengguhu, Dukuh dll.
I Gst Md : Mohon dijelaskan sedikit aja Bli tentang kewajiban seorang Brahmana!
Sindu : Menurut Kitab Menawa Dharmasastra , yang paling utama adalah mempelajari Weda dengan tekun kemudian kewajiban kedua adalah mengajarkan Weda tersebut kepada seluruh masyarakat tanpa memandang Wangsa dan Warna. Kewajiban yang ketiga adalah Melaksanakan upacara Yadnya dengan tulus iklas tanpa pamrih. Dan masih banyak kewajiban Brahmana lainnya. Para Brahmana yang di Bali kebanyakan di sibukan dengan upacara dan upakara, sehingga terkadang melupakan tugasnya yang lebih utama yaitu menyiarkan ajaran Weda.
I Wyn : Apakah hanya Brahmana saja yang boleh mempelajari Weda ?
Sindu : “Yajurveda XXVI.2 menyatakan bahwa hendaknya ajaran suci Veda ini disampaikan kepada seluruh umat manusia, kepada Brahmana, Ksatria, Vaisya, Sudra bahkan kepada orang asing sekalipun. Hal ini menjelaskan semua orang berhak mempelajari Weda”. Ketika ada informasi bahwa hanya golongan tertentu saja yang boleh mempelajari, berarti itu adalah politik dynasti untuk mempertahankan kedudukan.
I Gst Md : oke Bli,,,kalau gitu, saya siap menjadi Duta Dharma. Akan saya siarkan Weda ini keseluruh penjuru dunia.
Sindu : Oke bagus itu, tapi jangan lupa, Hindu bukan agama MLM yang menjanjikan kepada umatnya kalau bisa merekrut akan mendapatkan point surga. Mengajak orang memahami Hindu bukan bertujuan untuk merekrut tapi lebih kepada ajakan untuk menyadari kesadaran akan Tuhan yang Universal / Tuhan milik seluruh umat manusia dan menyadari Bahwa Hindu memiliki toleransi yang tinggi akan keyakinan-keyakinan lain.
Semoga Bermanfaat....
Sumber : Robert Kusuma - BANGKITNYA HINDU
PEMUJA SETAN
Slim : Aku heran dan bener-bener heran…..juga tidak percaya …
Sindu : Ada apa bro ? kok galau gitu sih kamu ?
Slim : Aku barusan nonton Youtube tentang Tsunami. kenapa bisa Kota Aceh dimana penduduknya begitu kelihatan religious bahkan sampai disebut Serambi Mekah terkena Tsunami ? tidak tanggung-tanggung ratusan ribu nyawa melayang,,,,,ini tidak adil,,,bukankah ditempat-tempat lain penduduknya memiliki moral yang parah, tetapi tidak kena azab ???
Kris : kalau di Aceh itu namanya kena musibah atau Azab ??? he he he biasanya gitu, kalau si kafir yang kena musibah namanya kena Azab, tapi kalau kaummu yang kena musibah namanya dapat cobaan. Suka-suka kamu deh,,,Yang aku heran, yang meninggal begitu banyak apa masih bisa dibilang dapat cobaan ??? kirrr
Slim : Ah,,,kau Kris,,,Di India juga kena dampak waktu itu,,,
Sindu : ya iyalah,,,,bencana itu gak mikir orang beragama apa,,,,,,kalau udah kena ya kena,,,,Amerika yang mayoritas Kristen juga kena,,,kemarin di Nepal yang mayoritas Hindu juga kena,,,,Aceh yang mayoritas Islam juga kena,,,itu artinya semua agama sama,,,,inilah yang dimaksud semua agama sama,,,,artinya sama2 bisa kena bencana, kelaparan, sakit, mati dll. Kalau ada agama yang jamin 100% selamat gue pindah lah,,,tapi kan gak ada ? sungguh tak ada….
Slim : Kris!!! ngapain kamu bengong???
Kris : Aku lagi berfikir, kenapa juru selamat tidak datang ketika musibah itu datang ?
Slim : ha ha ha,,,mungkin Juru selamatmu lagi sibuk meeting di Surga. LAgi mempertimbangkan kau, layak masuk surga apa enggak. Dari segi penampilan, kau kayaknya gak layak bro,,,xi,,xi,,xi,,,
Kris : Ah,,,kau Slim,,,ngejek aku terus,,,Bro Sindu,,,kira-kira apa yang menyebabkan bencana itu datang ? Kemarin juga ada berita bahwa sebuah Pura di Bali tersambar petir,,,,kenapa Bisa ? bukankah itu tempat Tuhan, kenapa bisa hancur ? kenapa ? kenapa ?
Sindu : Ya karena waktunya memang harus hancur dan kena musibah.
Slim : Lho kok simple gitu jawabannya bro ? Aku pulang aja nih,,,si Sindu lagi malas ngomong,,,yuk Kris kita pulang!
Sindu : sabar-sabar-sabar….itulah sang waktu bro,,,dikeyakinanku ada disebut dengan Bethara Kala/ Kali yang artinya adalah waktu. Bisa juga disebut dengan Dhurga.
Slim : apakah Dewi yang wajahnya serem itu ? yang biasanya ada di salah satu pura….. kok kayak setan ? jangan-jangan Hindu nyembah setan ya ?
Sindu : ha ha ha ha ,,,kalau emang benar kenapa??? kalau enggak juga kenapa ???
Slim : amit-amit deh,,,,seton kok disembah,,,,,adoohh itulah yang dilarang keras dalam keyakinanku,,,musyrik----musyrik,,,,
Sindu : ha ha ha ha ,,,,,,emang kamu bisa melawan sang waktu Slim ? itulah salah satu kekuatan Tuhan bro yaitu sang Waktu atau disebut dengan Kala/Kali. Sebenarnya tidak ada yang sanggup menggambarkan kekuatan peleburan Tuhan yang maha dasyat itu. Manusia hanya mampu menggambarkan dalam wujud yang begitu menyeramkan. Wajah Kala sangat menakutkan, bersifat memaksa semua orang agar tunduk pada batas usianya. Berkalung tengkorak sebagai lambang kematian. Kematian terkadang tidak menunggu usia senja, tidak menunggu sakit. Wajahnya mengerikan simbol bahwa kematian ditakuti manusia. Lidahnya menjulur keluar sebagai simbol bahwa tiada hari tanpa kematian, setiap orang akan ditelan maut. Bersama Siwa, Dewi Kali bertugas melebur segala makhluk untuk menjaga agar alam ini semakin baik. Alam ini berkali-kali mendapatkan bencana. Bencana yang kecil disebut dengan “pralaya” dan bencana besar disebut dengan “Maha Pralaya”. Disini aku tidak membicarakan tentang kiamat, mungkin di lain waktu. Peleburan atau penghancuran bukanlah suatu yang jelek, tapi itulah proses kehidupan. Ada jutaan sel yang mati dalam tubuhmu setiap hari agar kau bisa bertumbuh besar.
Kris : ooOO gitu Bro,,,aku pikir juga dari dulu kalau Hindu itu menyembah mahluk yang menyeramkan…Lanjutkan Bro Sindu!
Sindu : he he he ,,,masak bisa menilai orang secara keseluruhan hanya dari penampilan saja ? Setiap symbol pasti ada makna Bro,,,gak mungkin tidak ada makna.
Slim : Aku pernah lihat ada gambar dimana Dewi Kali menginjak Dewa Siwa yang merupakan suaminya. Apa maksudnya itu Bro ?
Sindu : Makin berat nih pertanyaannya ? Alam semesta adalah kita dan kita adalah alam semesta . Kisahnya gini, Dewi Parwati adalah Istri dari Dewa Siwa. Dewi Parwati = Dewi Kali ( Wujud Dewi Parwati dalam keadaan marah). Ada 2 makna nih disini, makna yang pertama, Dewi Parwati adalah lambang dari Ibu Pertiwi sedangkan Siwa lambang dari Bapa Akasa (langit). Jika kita merusak bumi ini, maka kita akan mendapatkan kesengsaraan ,kengerian dan penderitaan. Sehingga langitpun pasti akan ikut tercemar dan terkena dampak. Kalau sudah polusi ini merajalela, maka semua kehidupan bisa musnah. Makna ke dua , dalam berumah tangga, terkadang banyak hal berat sepertinya sang suami tidak mampu lagi menjalankan sebuah tugas yang berat, tapi sang istri bisa menyelesaikannya. Jadi tidak perlu malu meminta bantuan pada sang Istri. Karena suami istri sesungguhnya adalah satu. Parwati adalah Siwa dan Siwa adalah Parwati. Namun jika sang istri tidak dibatasi, maka jangan salah sang suamipun akan diinjak-injak. Intinya jangan remehkan kekuatan wanita maka dari itu hargai, jagalah dan rawatlah ia.
Kris : Tuh kan,,,jagalah dan rawat bumi atau wanita itu,,,,jangan dipoligami terus,,,,he he he
Slim : ah kau,,,cewek aja aku gak punya…kali aja ada yang mau dari forum Bangkitnya Hindu…
Kris : mau cari cewek Hindu ? mau kau jadikan mualaf ?
Slim : gak Bro,,,,siapa tau bisa belajar lebih banyak ama dia ?
Kris : Ha ha ha ha,,,si Slim mulai tertarik belajar Weda nih,,
Sindu : gak apa,,,ilmu pengetahuan memang menarik kok… untuk itulah lambang dari ilmu pengetahuan dalam Hindu di gambarkan dengan symbol wanita yang disebut dengan Dewi Saraswati,,,cantikkkkk sekaliiiii. Mumpung malam minggu, yuk kita berburu yang cantik cantik,,,,,,
Slim : Lho kamu kan dah punya istri ? kok berburu yang cantik-cantik lagi ?
Sindu : he he he,,,ini kan hari Kuningan Bro…tar malam aku sembahyang lagi,,,,,jadi aku mau cari bunga yang cantik, canang yang cantik, daksina yang cantik,,,,agar pikiranku menjadi cantik,,,,
Kris : Maju mundur—maju mundur cantik cantik,,,cantikkkk,,,,,yuuuukkk marieeee tente cindu,,,,,kita cari “sesuatu”.
Sindu : ha ha ha ha ha ,,,,,,,,,,,
Semoga Bermanfaat
Sumber : Robert Kusuma - BANGKITNYA HINDU
Sindu : Ada apa bro ? kok galau gitu sih kamu ?
Slim : Aku barusan nonton Youtube tentang Tsunami. kenapa bisa Kota Aceh dimana penduduknya begitu kelihatan religious bahkan sampai disebut Serambi Mekah terkena Tsunami ? tidak tanggung-tanggung ratusan ribu nyawa melayang,,,,,ini tidak adil,,,bukankah ditempat-tempat lain penduduknya memiliki moral yang parah, tetapi tidak kena azab ???
Kris : kalau di Aceh itu namanya kena musibah atau Azab ??? he he he biasanya gitu, kalau si kafir yang kena musibah namanya kena Azab, tapi kalau kaummu yang kena musibah namanya dapat cobaan. Suka-suka kamu deh,,,Yang aku heran, yang meninggal begitu banyak apa masih bisa dibilang dapat cobaan ??? kirrr
Slim : Ah,,,kau Kris,,,Di India juga kena dampak waktu itu,,,
Sindu : ya iyalah,,,,bencana itu gak mikir orang beragama apa,,,,,,kalau udah kena ya kena,,,,Amerika yang mayoritas Kristen juga kena,,,kemarin di Nepal yang mayoritas Hindu juga kena,,,,Aceh yang mayoritas Islam juga kena,,,itu artinya semua agama sama,,,,inilah yang dimaksud semua agama sama,,,,artinya sama2 bisa kena bencana, kelaparan, sakit, mati dll. Kalau ada agama yang jamin 100% selamat gue pindah lah,,,tapi kan gak ada ? sungguh tak ada….
Slim : Kris!!! ngapain kamu bengong???
Kris : Aku lagi berfikir, kenapa juru selamat tidak datang ketika musibah itu datang ?
Slim : ha ha ha,,,mungkin Juru selamatmu lagi sibuk meeting di Surga. LAgi mempertimbangkan kau, layak masuk surga apa enggak. Dari segi penampilan, kau kayaknya gak layak bro,,,xi,,xi,,xi,,,
Kris : Ah,,,kau Slim,,,ngejek aku terus,,,Bro Sindu,,,kira-kira apa yang menyebabkan bencana itu datang ? Kemarin juga ada berita bahwa sebuah Pura di Bali tersambar petir,,,,kenapa Bisa ? bukankah itu tempat Tuhan, kenapa bisa hancur ? kenapa ? kenapa ?
Sindu : Ya karena waktunya memang harus hancur dan kena musibah.
Slim : Lho kok simple gitu jawabannya bro ? Aku pulang aja nih,,,si Sindu lagi malas ngomong,,,yuk Kris kita pulang!
Sindu : sabar-sabar-sabar….itulah sang waktu bro,,,dikeyakinanku ada disebut dengan Bethara Kala/ Kali yang artinya adalah waktu. Bisa juga disebut dengan Dhurga.
Slim : apakah Dewi yang wajahnya serem itu ? yang biasanya ada di salah satu pura….. kok kayak setan ? jangan-jangan Hindu nyembah setan ya ?
Sindu : ha ha ha ha ,,,kalau emang benar kenapa??? kalau enggak juga kenapa ???
Slim : amit-amit deh,,,,seton kok disembah,,,,,adoohh itulah yang dilarang keras dalam keyakinanku,,,musyrik----musyrik,,,,
Sindu : ha ha ha ha ,,,,,,emang kamu bisa melawan sang waktu Slim ? itulah salah satu kekuatan Tuhan bro yaitu sang Waktu atau disebut dengan Kala/Kali. Sebenarnya tidak ada yang sanggup menggambarkan kekuatan peleburan Tuhan yang maha dasyat itu. Manusia hanya mampu menggambarkan dalam wujud yang begitu menyeramkan. Wajah Kala sangat menakutkan, bersifat memaksa semua orang agar tunduk pada batas usianya. Berkalung tengkorak sebagai lambang kematian. Kematian terkadang tidak menunggu usia senja, tidak menunggu sakit. Wajahnya mengerikan simbol bahwa kematian ditakuti manusia. Lidahnya menjulur keluar sebagai simbol bahwa tiada hari tanpa kematian, setiap orang akan ditelan maut. Bersama Siwa, Dewi Kali bertugas melebur segala makhluk untuk menjaga agar alam ini semakin baik. Alam ini berkali-kali mendapatkan bencana. Bencana yang kecil disebut dengan “pralaya” dan bencana besar disebut dengan “Maha Pralaya”. Disini aku tidak membicarakan tentang kiamat, mungkin di lain waktu. Peleburan atau penghancuran bukanlah suatu yang jelek, tapi itulah proses kehidupan. Ada jutaan sel yang mati dalam tubuhmu setiap hari agar kau bisa bertumbuh besar.
Kris : ooOO gitu Bro,,,aku pikir juga dari dulu kalau Hindu itu menyembah mahluk yang menyeramkan…Lanjutkan Bro Sindu!
Sindu : he he he ,,,masak bisa menilai orang secara keseluruhan hanya dari penampilan saja ? Setiap symbol pasti ada makna Bro,,,gak mungkin tidak ada makna.
Slim : Aku pernah lihat ada gambar dimana Dewi Kali menginjak Dewa Siwa yang merupakan suaminya. Apa maksudnya itu Bro ?
Sindu : Makin berat nih pertanyaannya ? Alam semesta adalah kita dan kita adalah alam semesta . Kisahnya gini, Dewi Parwati adalah Istri dari Dewa Siwa. Dewi Parwati = Dewi Kali ( Wujud Dewi Parwati dalam keadaan marah). Ada 2 makna nih disini, makna yang pertama, Dewi Parwati adalah lambang dari Ibu Pertiwi sedangkan Siwa lambang dari Bapa Akasa (langit). Jika kita merusak bumi ini, maka kita akan mendapatkan kesengsaraan ,kengerian dan penderitaan. Sehingga langitpun pasti akan ikut tercemar dan terkena dampak. Kalau sudah polusi ini merajalela, maka semua kehidupan bisa musnah. Makna ke dua , dalam berumah tangga, terkadang banyak hal berat sepertinya sang suami tidak mampu lagi menjalankan sebuah tugas yang berat, tapi sang istri bisa menyelesaikannya. Jadi tidak perlu malu meminta bantuan pada sang Istri. Karena suami istri sesungguhnya adalah satu. Parwati adalah Siwa dan Siwa adalah Parwati. Namun jika sang istri tidak dibatasi, maka jangan salah sang suamipun akan diinjak-injak. Intinya jangan remehkan kekuatan wanita maka dari itu hargai, jagalah dan rawatlah ia.
Kris : Tuh kan,,,jagalah dan rawat bumi atau wanita itu,,,,jangan dipoligami terus,,,,he he he
Slim : ah kau,,,cewek aja aku gak punya…kali aja ada yang mau dari forum Bangkitnya Hindu…
Kris : mau cari cewek Hindu ? mau kau jadikan mualaf ?
Slim : gak Bro,,,,siapa tau bisa belajar lebih banyak ama dia ?
Kris : Ha ha ha ha,,,si Slim mulai tertarik belajar Weda nih,,
Sindu : gak apa,,,ilmu pengetahuan memang menarik kok… untuk itulah lambang dari ilmu pengetahuan dalam Hindu di gambarkan dengan symbol wanita yang disebut dengan Dewi Saraswati,,,cantikkkkk sekaliiiii. Mumpung malam minggu, yuk kita berburu yang cantik cantik,,,,,,
Slim : Lho kamu kan dah punya istri ? kok berburu yang cantik-cantik lagi ?
Sindu : he he he,,,ini kan hari Kuningan Bro…tar malam aku sembahyang lagi,,,,,jadi aku mau cari bunga yang cantik, canang yang cantik, daksina yang cantik,,,,agar pikiranku menjadi cantik,,,,
Kris : Maju mundur—maju mundur cantik cantik,,,cantikkkk,,,,,yuuuukkk marieeee tente cindu,,,,,kita cari “sesuatu”.
Sindu : ha ha ha ha ha ,,,,,,,,,,,
Semoga Bermanfaat
Sumber : Robert Kusuma - BANGKITNYA HINDU
Garbh Gauri Rudraksha
Garbh Gauri Rudraksha hampir mirip dengan Gauri Shankar Rudraksha. Dalam Gauri Shankar Rudraksha kedua manik-manik yang ukuran yang sama tetapi dalam Garbh Gauri Rudraksha, satu manik lebih kecil dari yang lain. Oleh karena itu Di Rudraksha ini juga, ada dua manik-manik bergabung bersama secara alami, tetapi Satu manik lebih besar mewakili Dewi Parwati (Ibu) sedangkan manik-manik lainnya lebih kecil mewakili Tuhan Ganesha (Putra ). Rudraksha ini sangat baik di gunakan oleh wanita yang ingin memiliki anak , keselamatan saat melahirkan dan untuk keharmonisan keluarga. (dikenakan oleh wanita).
Gauri Shankar Rudraksha
Dua rudrakshas alami bergabung dikenal sebagai Gauri
Shankar Rudraksha. Ini merupakan bentuk gabungan dari Dewa Siwa dan Dewi
Parwati. Ini adalah Rudraksha yang sangat kuat untuk meningkatkan hubungan
antara suami-istri, keluarga dan teman-teman, dan dianggap sebagai Rudraksha
terbaik untuk membawa kedamaian dan kebahagiaan dalam keluarga.Rudraksha ini sangat baik untuk keharmonisan keluarga ( dikenakan oleh laki-laki ).
Langganan:
Postingan (Atom)