Masih
banyak masyarakat Hindu di Bali bertanya-tanya mengenai rahinan sugihan yang
mana yang harus diikuti, apakah sugihan Jawa atau sugihan Bali.
Ada yang
menyatakan harus mengikuti sugihan Jawa karena keturunan dari Majapahit (Jawa)
dan ada yang bilang harus sugihan Bali karena orang Bali asli. Apakah benar
seperti itu?
Sesungguhnya jawabannya tercantum didalam lontar " Sundarigama".
Didalam lontar dinyatakan :
" Sungsang, wrehaspati wage ngaran parerebuan, sugyan jawa kajar ing
loka, katwinya sugyan jawa ta ngaran, apan pakretin bhatara kabeh arerebon ring
sanggar mwang ring parahyangan, dulurin pangraratan, pangresikan ring bhatara
saha puspa wangi. Kunang wwang wruh ing tattwa jnana, pasang yoga, sang wiku
angarga puja, apan bhatara tumurun mareng madyapada, milu sang dewa pitara,
amukti bante anerus tekeng galungan. Prakerti nikang wwang, sasayut mwang
tutwan, pangarad kasukan ngaranya.
Sukra Kliwon, sugyan Bali, sugyan ing manusa loka, paknanya pamretistan ing
raga tawulan, kewala sira apeningan anadaha tirta panglukatan, pabersihan ring
sang Pandita."
artinya ;
"pada wuku Sungsang, yakni hari kamis wage sungsang dinamakan Parerebuan
atau disebut sugihan Jawa oleh masyarakat umum. Latar belakang dinamakan
sugihan Jawa karena merupakan hari suci bagi para Bhatara untuk melakukan
rerebu di sanggar dan di Parahyangan, disertai pangraratan dan pangeresikan
untuk Bhatara serta kembang wangi. Bagi orang yang mengetahui rahasia batin
akan melakukan yoga, para pendeta melakukan puja tertinggi, karena pada hari
itu, Bhatara turun kedunia di iringi para dewa dan roh leluhur untuk menikmati
sesajen persembahan umat hingga sampai pada hari Galungan. Adapun sesajen
keselamatan manusia terdiri atas sasayut tutwan atau disebut ngarad kasukan
(penarik kebahagiaan).
Pada hari Jumat Kliwon sungsang, dinamakan sugihan Bali, hari suci bagi umat
manusia. Maknanya adalah penyucian diri manusia lahir bathin, dengan cara
mengheningkan pikiran, memohon air suci peruwatan dan pembersihan diri kepada
pendeta."
Jadi artinya, sebagai umat Hindu, kedua hari raya Sugihan tersebut memang patut
dua-duanya kita rayakan sesuai dengan maknanya masing-masing. Sugihan Jawa
untuk melakukan pembersihan pada bhuwana agung (alam semesta) sedangkan saat
sugihan Bali melakukan pembersihan pada bhuwana alit atau diri manusia.
Sekali lagi pelaksanaan perayaan Sugihan bukan menurut pada keturunan saja.
Selamat Hari Raya Sugihan.
Sumber : Jro mangku gede Komang Veni Damayanti(http://bebantenan.blogspot.com/2010/11/sugihan-jawa-atau-sugihan-bali-makna.html)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar