Mantra Gayatri adalah doa yang dapat diucapkan dengan penuh kerinduan oleh pria dan wanita dari segala agama bangsa sepanjang masa. Pengulangan-pengulanagn mantra ini akan mengembangkan (kemampuan) akal budi.
Mantra Gayatri diketemukan oleh Resi Viswamitratra.
Resi Wiswamitra-lah yang menginisiasi Sri Rama dalam misteri pemujaan Surya melalui mantra Aaditya Hrdayam. Mantra Gayatri membuat Resi Viswamitra rnarnpu menggunakan berbagai senjata langka yang mematuhi kehendaknya bila mantra itu diucapkan dengan penuh keyakinan. Melalui kesaktian yang diperolehnya dengan cara ini, Viswamitra dapat menciptakan alam semesta yang sama dengan jagat raya kita ini.
Resi Wiswamitra-lah yang menginisiasi Sri Rama dalam misteri pemujaan Surya melalui mantra Aaditya Hrdayam. Mantra Gayatri membuat Resi Viswamitra rnarnpu menggunakan berbagai senjata langka yang mematuhi kehendaknya bila mantra itu diucapkan dengan penuh keyakinan. Melalui kesaktian yang diperolehnya dengan cara ini, Viswamitra dapat menciptakan alam semesta yang sama dengan jagat raya kita ini.
Mantra Gayatri ditujukan kepada energi Surya(Tuhan juga
disebut Surya Narayana). Mantra ini mempunyai potensi yang tidak terbatas dan
merupakan formula yang penuh vibrasi. Mantra Gayatri mempunyai kekuatan yang
luar biasa dan tidak terhingga, kekuatan yang sungguh menakjubkan karena Surya
merupakan dewa penguasanya. Mantra Gayatri terdapat di dalam Weda, kitab suci
paling kuno yang dimiliki manusia.
Gavatri adalah ibu Weda. Gayatri Chandasaam Maathaa.Gayatri
menyelamatkan orang yang mengucapkannya. Gaayantham thraayathe ithi Gayatri.Gayatri
berada di manapun mantra itu diucapkan. Gayatri mempunyai tiga nama: Gayatri,
Saavitri, dan Saraswathi. Ketiganya ada dalam diri setiap manusia. Gayatri
adalah penguasa indera, Saavitri adalah penguasa prana ‘daya hidup atau tenaga
hayati’, Saavitri menandakan kebenaran. Saraswathi adalah aspek Tuhan yang
menguasai kemampuan bicara. Ketiganya melambangkan kemurnian dalam pikiran,
perkataan, dan perbuatan (trikarana suddhi),Gayatri, Saavitri, dan Saraswathi
akan bersemayam dalam diri manusia yang melaksanakan kemurnian serta
keselarasan dalam pikiran, perkataan, dan perbuatannya.
Mantra Gayatri ditujukan kepada Tuhan yang imanen dan
transenden (Tuhan yang berada dalam kesadaran segala makhluk dan segala
sesuatu, tetapi juga melarnpaui segala sesuatu). Tuhan yang
imanen dan transenden disebut Savitha. Savitha berarti 'yag merupakan asal
segala sesuatu’.
OM
BHUR BHUVA SVAHA
TAT SAVITUR VARENYAM
BHARGO DEVASYA DHIIMAHI
DHI YO YONAH PRACHODAYAT
BHUR BHUVA SVAHA
TAT SAVITUR VARENYAM
BHARGO DEVASYA DHIIMAHI
DHI YO YONAH PRACHODAYAT
OM = Para Brahman 'Tuhan Yang Mahabesar'
BHUR =Bhu loka 'alam fisik'.
Ini juga menunjuk pada tubuh yang terbuat dari lima pancha bhuta 'lima unsur'. Kelima unsur ini membentuk prakriti ‘alam’.
BHUVA = Bhuva loka 'alarn pertengahan'.
Bhuva juga merupakan prana shakti. Meskipun demikian prana shakti hanya dapat menghidupkan tubuh karena adanva prajnana. Karena itulah, maka Weda menyatakan, “Prajnanam Brahma," maksudnya Tuhan adalah kesadaran yang selalu utuh dan menyeluruh selamanya'.
SVAHA = Swarga Loka ‘surga tempat para dewa'.
TAT = Paramatma 'Tuhan atau Brahman'.
SAVITUR = Itu atau Ia yang merupakan asal segala ciptaan ini.
VARENYAM = patut disembah.
BHARGO = sinar, cahaya atau kecemerlangan spiritual, terang yang menganugerahkan kebijaksanaan.
DEVASYA = kenyataan Tuhan.
DHIIMAHI = kita bermeditasi.
DHIYO = budi, intelek.
YO = yang.
NAH = kita.
PRACHODAYAT = menerangi.
BHUR =Bhu loka 'alam fisik'.
Ini juga menunjuk pada tubuh yang terbuat dari lima pancha bhuta 'lima unsur'. Kelima unsur ini membentuk prakriti ‘alam’.
BHUVA = Bhuva loka 'alarn pertengahan'.
Bhuva juga merupakan prana shakti. Meskipun demikian prana shakti hanya dapat menghidupkan tubuh karena adanva prajnana. Karena itulah, maka Weda menyatakan, “Prajnanam Brahma," maksudnya Tuhan adalah kesadaran yang selalu utuh dan menyeluruh selamanya'.
SVAHA = Swarga Loka ‘surga tempat para dewa'.
TAT = Paramatma 'Tuhan atau Brahman'.
SAVITUR = Itu atau Ia yang merupakan asal segala ciptaan ini.
VARENYAM = patut disembah.
BHARGO = sinar, cahaya atau kecemerlangan spiritual, terang yang menganugerahkan kebijaksanaan.
DEVASYA = kenyataan Tuhan.
DHIIMAHI = kita bermeditasi.
DHIYO = budi, intelek.
YO = yang.
NAH = kita.
PRACHODAYAT = menerangi.
Mantra Gayatri dapat dianggap memiliki tiga bagian. Mantra
ini mempunyai ketiga unsur yang terdapat dalam pemujaan Tuhan Y aitu: pujian,
meditasi, dan doa. Kesembilan huruf yang pertama menunjukkan sifat-sifat Tuhan
yaitu:
"OM BHUR BHUVA SVAHA
TAT SAVITUR VARENYAM
BHARGO DEVASYA"
"DHIIMAHI" berkaitan dengan meditasi.
"DHI YO YONAH PRACHODAYAT"
merupakan permohonan kepada Tuhan agar menganugerahkan segala kekuatan dan kernampuan kepada kita. Ketiga bagian ini juga dapat dilukiskan sebagai berikut:
(1) Pujian kepada Savitha. Mula-mina Tuhan dipuja-puji.
(2) Meditasi pada Savitha. Setelah itu Tuhan direnungkan dengan khidmat.
(3) Doa kepada Savitha. Diajukanlah permohonan kepada Tuhan untuk membangkitkan dan menguatkan akal budi atau kemampuan pertimbangan yang bijak dalam diri kita.
"OM BHUR BHUVA SVAHA
TAT SAVITUR VARENYAM
BHARGO DEVASYA"
"DHIIMAHI" berkaitan dengan meditasi.
"DHI YO YONAH PRACHODAYAT"
merupakan permohonan kepada Tuhan agar menganugerahkan segala kekuatan dan kernampuan kepada kita. Ketiga bagian ini juga dapat dilukiskan sebagai berikut:
(1) Pujian kepada Savitha. Mula-mina Tuhan dipuja-puji.
(2) Meditasi pada Savitha. Setelah itu Tuhan direnungkan dengan khidmat.
(3) Doa kepada Savitha. Diajukanlah permohonan kepada Tuhan untuk membangkitkan dan menguatkan akal budi atau kemampuan pertimbangan yang bijak dalam diri kita.
Mantra Gayatri dianggap sebagai intisari ajaran Weda.
(Vedasara). Menghidupakan mantra Gayatri membantu menuembangkan dan mempertajam
kemampuan akal budi manusia.
Orang yang mengucapkan mantra Gayatri secara teratur dengan
penuh keyakinan akan memperoleh faedah sebagai berikut:
(1 ) Mantra Gayatri membebaskanyaa dari berbagai penyakit. (Sarva roga nivaarini gayatri).
(2) Mantra Gayatri menangkis atau mencegah segala kesengsaraan.
(Surva duhkha parivaarini Gayatri).
(3) Mantra Gayatri merupakan pengabul segala keinginan. (Sarva vaancha phalasri Gayatri).
(1 ) Mantra Gayatri membebaskanyaa dari berbagai penyakit. (Sarva roga nivaarini gayatri).
(2) Mantra Gayatri menangkis atau mencegah segala kesengsaraan.
(Surva duhkha parivaarini Gayatri).
(3) Mantra Gayatri merupakan pengabul segala keinginan. (Sarva vaancha phalasri Gayatri).
Mantra Gayatri menganugerahkan segala hal yang bermanfaat kepada orang yang mengucapkannya dengan penuh keyakinan. Bila mantra Gayatri diucapkan (secara teratur dengan penuh keyakinan), berbagai jenis kesaktian akan tirnbul dalam diri orang tersebut. Karena itu, mantra Gayatri tidak boleh diperla¬kukan sernbarangan. Kebenaran adalah hal yang berlaku sepanjang masa: dahulu. Sekarang, dan kelak. Kebenaran itu adalah mantra Gayatri. Secara tidak langsung mantra Gayatri menyatakan kebenaran empat maha akyu pernyataan agung, atau empat pernyataan inti yang tertera dalam empat Weda.
Keempat maha vakya itu adalah sebagai berikut:
(1) PRAJNANAM BRAHMA ‘kesadaran adalah Brahman'.
(Dari Aitareya Upanishad dalam Rig Weda).
(2) AHAM BRAHMA ASMI 'Akulah Brahman'.
(Dari Brihadaranyaky Upanishad dalam Yajur Weda)
(3) TAT TVAM ASI ‘Engkau adalah Itu (Tuhan Yang Mahabesar dan tidak terlukiskan).
(Dari Chandogya Upanishad dalam Sama Weda).
(4) AYAM ATMA BRAHMA 'Diri sejati ini adalah Brahman'.
(Dari Mandukya Upanishad dalam Atharva Weda).
(1) PRAJNANAM BRAHMA ‘kesadaran adalah Brahman'.
(Dari Aitareya Upanishad dalam Rig Weda).
(2) AHAM BRAHMA ASMI 'Akulah Brahman'.
(Dari Brihadaranyaky Upanishad dalam Yajur Weda)
(3) TAT TVAM ASI ‘Engkau adalah Itu (Tuhan Yang Mahabesar dan tidak terlukiskan).
(Dari Chandogya Upanishad dalam Sama Weda).
(4) AYAM ATMA BRAHMA 'Diri sejati ini adalah Brahman'.
(Dari Mandukya Upanishad dalam Atharva Weda).
Mantra Gayatri sebaiknya diucapkan pada waktu subuh, tengah
hari, dan senja. Saat-saat tersebut juga dikenal sebagai sandhya kaalam yaitu
pertemuan antara malam dan pagi, pagi dan sore, serta sore dan malarn.
Waktu-waktu tersebut bermanfaat untuk latihan rohani. Tapi kita tidak perlu
terikat oleh ketiga periode tersebut bila akan mengucapkan mantra Gayatri. Mantra
Gayatri dapat diucapkan kapan saja dan di mana saja.
Orang yang mengucapkan mantra Gayatri harus menjaga agar
hatinva selalu murni. Bhagavan memerintahkan agar:
(1 ) kita tidak memperlakukan mantra Gayatri secara sembarangan, dan
(2) hati kita harus selalu murni.
Karena itu, kita harus mematuhi dan melaksanakan ajaran Bhagawan secara mutlak. Singkatnya sebagai berikut:
(1) Ucapkan kebenaran. Berilah nilai pada perkataanmu. Kebenaran merupakan jiwa suatu perkataan.
(2) Laksanakan kebajikan. Bagaimana caranya? Dengan mengembangkan trikarana suddhi. (3) Kemurnian dan keselarasan dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.
Jangan berpikir yang buruk. Pikirkan hal yang balk.
Jangan melihat yang buruk. Lihatlah hal yang baik.
Jangan mendengarkan yang buruk. Dengarkan hal yang baik.
Jangan berbicara yang buruk. Bicarakan hal yang baik.
Jangan melakukan yang buruk. Lakukan hal yang baik.
Laksanakan petunjuk Bhagawan sepanjang waktu.
(4) Selalu menolong, jangan pernah menyakiti.
(5) Persembahkan segala kegiatanmu kepada Tuhan tanpa mempedulikan hasilnya, dan tanpa perasaan keliru menganggap dirimu sebagai pelakunya.
(1 ) kita tidak memperlakukan mantra Gayatri secara sembarangan, dan
(2) hati kita harus selalu murni.
Karena itu, kita harus mematuhi dan melaksanakan ajaran Bhagawan secara mutlak. Singkatnya sebagai berikut:
(1) Ucapkan kebenaran. Berilah nilai pada perkataanmu. Kebenaran merupakan jiwa suatu perkataan.
(2) Laksanakan kebajikan. Bagaimana caranya? Dengan mengembangkan trikarana suddhi. (3) Kemurnian dan keselarasan dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.
Jangan berpikir yang buruk. Pikirkan hal yang balk.
Jangan melihat yang buruk. Lihatlah hal yang baik.
Jangan mendengarkan yang buruk. Dengarkan hal yang baik.
Jangan berbicara yang buruk. Bicarakan hal yang baik.
Jangan melakukan yang buruk. Lakukan hal yang baik.
Laksanakan petunjuk Bhagawan sepanjang waktu.
(4) Selalu menolong, jangan pernah menyakiti.
(5) Persembahkan segala kegiatanmu kepada Tuhan tanpa mempedulikan hasilnya, dan tanpa perasaan keliru menganggap dirimu sebagai pelakunya.
Bhagawan menasihati kaum muda agar mereka mengucapkan mantra
Gayatri pada waktu mandi. Bhagawan berkata bahwa bila kita mandi, kita
membersihkan tubuh kita. Karena itu, kita harus menggunakan kesempatan ini
untuk sekaligus membersihkan pikiran dan budi kita.
Bhagawan menyarankan agar kita mengucapkan mantra Gayatri:
(1) sebelum makan.
(2) pada waktu bangun tidur.
(3) pada waktu akan tidur.
(1) sebelum makan.
(2) pada waktu bangun tidur.
(3) pada waktu akan tidur.
Setelah selesai mengucapkan mantra Gayatri kita harus
mengucapkan shaanti tiga kali. Kita harus mengulang shaanthi untuk memberikan
kedamaian batin pada tiga hal dalam diri kita: badan, pikiran, dan jiwa.
Ajaran
Bhagawan kepada Sri Fanibunda dituliskan dalam bukunya Vision of the Divine
(hlm. 79-80). Pokok-pokok utamanya adalah sebagai berikut:
(1) Bila mantra Gayatri tidak diucapkan dengan benar, man¬tra itu menimbulkan efek sebaliknya, menyelubungi orang yang bersangkutan dalam kegelapan. Tetapi bila kita mengucapkannya dengan kasih, Tuhan akan menerimanya.
(2) Baba menasihatkan agar setiap kata diucapkan dengan jelas dan tegas, tidak tergesa-gesa.
(3) Gayatri berada pada landasan Weda dan pantas disebut Weda Mata 'Ibu Weda'.
Mantra Gayatri meresapi segala sesuatu di seluruh alam semesta.
(4) Gayatri memelihara, melindungi, dan menyelamatkan orang yang mengucapkannya dari kematian.
(5) Mantra Gayatri merupakan doa universal yang memohon kejernihan akal budi agar kebenaran dapat tercermin di dalamnya tanpa penyimpangan.
(6) Bhagawan telah menyatakan bahwa mantra Gayatri dapat diucapkan oleh pria dan wanita dari segala bangsa dan kepercayaan. Doa ini memohon pada kekuatan mulia yang meresapi Surya dan ketiga alam, agar menggugah, membangkitkan, dan menguatkan kecerdasan sehingga dapat membimbing kita menuju sukses, melalui sadhana yang intensif.
(7) Hati kita perlu dibersihkan tiga kali sehari pada waktu fajar, siang, dan sore. Selain saat-saat tersebut, Bhagawan telah menyatakan bahwa mantra Gayatri dapat diulang-ulang di mana saja dan kapan saja, termasuk pada malam hari.
(8) Mantra Gayatri sama artinya dengan ketuhanan, karena itu harus diucapkan dengan rendah hati, penuh hormat, keyakinan, dan kasih kepada mantra tersebut.
(9) Weda merupakan napas Tuhan dan mantra Gayatri adalah landasan Weda.
( 10) Bhagawan adalah Wedapurusha dan karena itu merupakan sumber tertinggi yang paling dapat dipercaya mengenai Weda.
(11) Kasih dan hormat pada mantra Gayatri dengan keyakinan pada hasil yang dijanjikannya jauh lebih penting daripada sekadar pengulangan-pengulangan secara mekanis dengan pikiran melantur ke mana-mana.
(12) Doa ini ditujukan kepada Tuhan sebagal Ibu. "Oh, Ibu Jagat Raya, hati kami penuh kegelapan. Mohon lenyapkan kegelapan ini dan terangilah hati kami.
(13) Keyakinan penuh pada kesaktian dan keampuhan man¬tra Gayatri hanya dapat timbul bila sudhaka telah mengernbangkan semangat, hormat, dan kasih kepada man¬tra ini hingga tingkat tertentu.
(14) Semakin sering seseorang mengucapkan mantra Gayatri, semakin besar manfaat yang diperolehnya.
(1) Bila mantra Gayatri tidak diucapkan dengan benar, man¬tra itu menimbulkan efek sebaliknya, menyelubungi orang yang bersangkutan dalam kegelapan. Tetapi bila kita mengucapkannya dengan kasih, Tuhan akan menerimanya.
(2) Baba menasihatkan agar setiap kata diucapkan dengan jelas dan tegas, tidak tergesa-gesa.
(3) Gayatri berada pada landasan Weda dan pantas disebut Weda Mata 'Ibu Weda'.
Mantra Gayatri meresapi segala sesuatu di seluruh alam semesta.
(4) Gayatri memelihara, melindungi, dan menyelamatkan orang yang mengucapkannya dari kematian.
(5) Mantra Gayatri merupakan doa universal yang memohon kejernihan akal budi agar kebenaran dapat tercermin di dalamnya tanpa penyimpangan.
(6) Bhagawan telah menyatakan bahwa mantra Gayatri dapat diucapkan oleh pria dan wanita dari segala bangsa dan kepercayaan. Doa ini memohon pada kekuatan mulia yang meresapi Surya dan ketiga alam, agar menggugah, membangkitkan, dan menguatkan kecerdasan sehingga dapat membimbing kita menuju sukses, melalui sadhana yang intensif.
(7) Hati kita perlu dibersihkan tiga kali sehari pada waktu fajar, siang, dan sore. Selain saat-saat tersebut, Bhagawan telah menyatakan bahwa mantra Gayatri dapat diulang-ulang di mana saja dan kapan saja, termasuk pada malam hari.
(8) Mantra Gayatri sama artinya dengan ketuhanan, karena itu harus diucapkan dengan rendah hati, penuh hormat, keyakinan, dan kasih kepada mantra tersebut.
(9) Weda merupakan napas Tuhan dan mantra Gayatri adalah landasan Weda.
( 10) Bhagawan adalah Wedapurusha dan karena itu merupakan sumber tertinggi yang paling dapat dipercaya mengenai Weda.
(11) Kasih dan hormat pada mantra Gayatri dengan keyakinan pada hasil yang dijanjikannya jauh lebih penting daripada sekadar pengulangan-pengulangan secara mekanis dengan pikiran melantur ke mana-mana.
(12) Doa ini ditujukan kepada Tuhan sebagal Ibu. "Oh, Ibu Jagat Raya, hati kami penuh kegelapan. Mohon lenyapkan kegelapan ini dan terangilah hati kami.
(13) Keyakinan penuh pada kesaktian dan keampuhan man¬tra Gayatri hanya dapat timbul bila sudhaka telah mengernbangkan semangat, hormat, dan kasih kepada man¬tra ini hingga tingkat tertentu.
(14) Semakin sering seseorang mengucapkan mantra Gayatri, semakin besar manfaat yang diperolehnya.
Manusia lupa pada sifatnya yang sejati karena kelekatannya pada tubuh. Kesenangan tubuh dijadikannya tujuan hidup dan ia melibatkan dirinya sendiri dalam kesengsaraan. Tubuh itu seperti mobil dan atma pengemudinya. Manusia melupakan perannya yang sesungguhnya sebagai pengemudi dan tubuh yang sebenarnya hanya kendaraan dianggapnya sebagai diri sejati.
Kehidupan manusia harus merupakan rangkaian pengorbanan yang tiada putusnya: yang rendah demi yang lebih luhur, atau yang kecil demi yang lebih luas.
Kedua mata kita dipusatkan pada dunia obyektif dan daya tariknya yang fana. Karena itu, mereka tidak dapat melihat yang keindahan dan keagungan alam jiwa.
Mantra Gayatri diberikan sebagai mata ketiga (cakra ajna) untuk mengungkapkan pandangan batin kepada kita. Dengan mengembangkan pandangan batin ini kita dapat menyadari Brahman.
Mantra Gayatri merupakan harta yang sangat berharga, karena itu kita harus menjaganya sepanjang hidup kita. Kita harus belajar mengucapkan dan mengidungkan mantra Gayatri
tepat seperti yang diajarkan Bhagawan. Seharusnya kita tidak pernah menghentikan mantra Gayatri. Dengan kata lain, kita harus mengucapkan mantra gayatri sekurang-kurangnya beberapa kali sehari dengan hati yang murni.Kita boleh menghentikan atau mengesampinkan mantra apa saja lainnya, tetapi jangan sampai kita menghentikan mantra Gayatri sepanjang hidup kita.
Mantra Gayatri akan melindunui kita dari mara bahaya dimana pun kita berada, apakah:
(1) di dalam bus atau mobil.
(2) di dalam kereta api atau pesawat terbang.
(3) di pasar atau di jalan.
Para ilmuwan Barat telah menemukan bahwa bila mantra Gayatri diucapkan dengan aksen yang benar seperti yang digariskan dalam Weda, lingkumgan sekitarnya tampak diterangi oleh vibrasi yang ditimbulkan oleh mantra terebut. Bhagawan memberitahu kita, “Suara mantra sama nilainya dengan artinya." Karena itu, kita harus belajar mengucapkan mantra Gayatri dengan benar seperti yang diajarkan oleh Bhagawan.
Cahaya Brahman (Brahmaprakasa) akan turun pada kita, menerangi akal budi dan jalan spiritual kita, bila kita mengucapkan mantra Gayatri dengan benar seperti yang diajarkan oleh Bhagawan. Bhagawan telah mengatakan bahwa kita harus mengucapkan mantra Gayatri sesering mungkin.
"Semakin sering seseorang mengucapkan mantra Gayatri, semakin banyak manfaat yang diperolehnya". Sebaiknya kita mengucapkan mantra Gayatri sekurang-kurangnya 108 kali (satu japa mala) setiap pagi. Ini hanya memakan waktu 15 menit. Mereka yang memilih mengucapkan mantra Gayatri sebagai latihan rohaninya, dapat mengucapkan 3 atau 5 japa mala setiap pagi dan melakukan jumlah yang sama atau kurang pada sore hari. Mengucapkan 10 mala (2,5 jam) setiap Minggu pagi dan hari-hari libur bukannya tidak mungkin bagi sadhaka yang serius).
Gayatri Purascharana dilakukan dengan japa 10 mala setiap pagi selama 24 atau 40 hari tanpa henti. Agar dapat menyerap kekuatan mantra, hidup yang murni dan diet yang sathwik sangat penting.
Bila kita mengucapkan mantra Gayatri pada waktu mandi, mandi kita menjadi suci. Jika kita mengucapkannya sebelum makan, makanan kita menjadi persembahan bagi Tuhan. Kita harus mengembangkan bakti yang tulus kepada Tuhan, yang timbal dari lubuk hati kita.
Gayatri adalah Anna Purna, Tuhan sebagai Ibu Jagat Raya, kekuatan Tuhan yang menjiwai segala kehidupan.
Kelima wajah Gayatri adalah sebagai berikut:
(1) Om, atau Pranawa merupakan wajah pertama. Prinsip Pranawa mewakili 8 bentuk, kekayaan yang berbeda (ashta aiswarya).
(2) Bhur Bhuva Svaha, merupakan wajah kedua.
(3) Tat Savitur varenyarn, merupakan wajah ketiga.
(4) Bhargo Devasya dhiimahi, merupakan wajah keempat.
(5) Dhi yo yo nah prachodayat, merupakan wajah kelima.
Kelima aspek mantra Gayatri ini berada dalam diri setiap manusia
Kita harus melakukan japa Gayatri tanpa henti karena:
(1) mantra Gayatri akan melindungi kita dari bahaya dimana pun kita berada, entah di dalam bus, mobil, kereta api, pesawat terbang, di pasar atau pun di jalan.
(2) Brahmaprakasa ‘cahaya Brahman’ akan turun kepada kita dan rnenerangi jalan spiritual kita bila kita mengucapkan mantra Gayatri.
Mantra Gayatri melindungi kita karena Gayatri adalah Annapurna. Ibu Jagat Raya, kekuatan yang menjiwai segala kehidupan. Bila kita dilindungi Annapurna, Tuhan sebagai Ibu, kita tidak perlu rnenangis untuk pangan atau papan. (Karena itu, kita harus mengucapkan mantra Gayatri sesering mungkin. Semakin banyak kita mengucapkan mantra Gayatri, semakin besar manfaatnya bagi kita.
Gayatri cukup untuk melindungi orang yang mengucapkannya karena seperti yang diberitahukan Bhagawan kepada kita, mantra ini mengandung segenap kekuatan Tuhan.
Bhagawan memberitahu para pelajar dan mahasiswa sebagai berikut:
"Kalian boleh mengucapkan atau tidak mengucapkan mantra lain, tetapi ingatlah, dengan mengucapkan mantra Gayatri manfaatnya dapat kaulihat. Dengan terus menerus mengucapkan mantra Gayatri, engkau sendiri akan mencapai keadaan pernenuhan, suatu perasaan bahwa engkau telah mencapai sesuatu.
Tetapi ada makna yang lebih mendalam mengapa mantra Gayatri ini diberikan kepada anak-anak kecil. Dalam mantra ini terdapat kata penutup “Dhi yo yo nah prachodayat". Artinya begini, sebelum engkau diberi mantra ini, secara intelektual engkau terbelakang, secara mental engkau anak malas, dan engkau memiliki beberapa sifat negatif.
Tetapi setelah engkau diberi mantra ini, akal budimu menjadi lebih tajam, engkau menjadi lebih giat, lebih bersemangat, dan tentu saja memenuhi syarat untuk memperoleh nilai yang lebih balk, peringkat yang lebih baik, dan kelas-kelas utama.
Mulai besok, sernoga anak-anak ini, karena mengucapkan mantra ini pada pagi dan sore hari, diberkati dengan ketajaman akal budi yang langka yang mempengaruhi peruntunganya dan akan menentukan nasib mereka. Mereka akan mencapai pendidikan yang tinggi. Mereka akan menjadi warganegara teladan sehingga masa depan negeri ini akan aman di tangan mereka.
Sumber : http://tedjatirta.blogspot.com/2009/11/mantra-gayatri.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar