Senin, 23 Juni 2014

RUDRAKSHA (Genitri)

Selama ribuan tahun, rudraksha banyak dipakai oleh para Yogi di India & Himalaya untuk pencerahan & pembebasan. Rudraksha juga banyak digunakan dalam bidang kesehatan di berbagai obat-obatan Ayurweda. Dalam bidang keagamaan, rudraksha bukan hanya sebagai alat “hitung” dalam berdoa sebagaimana tasbih bagi kaum Muslim atau rosario bagi umat Nasrani. Melainkan juga sebagai sarana untuk meremajakan pikiran ,tubuh dan jiwa. Sehingga kualitas hidup secara keseluruhan dapat ditingkatkan.

Menurut hasil penelitian Dr Suhas Roy Benaras Hindu University India tahun 1993, sifat Bioelektrokimia pada biji rudraksha dapat mengirimkan sinyal secara beraturan ke jantung ketika digunakan sebagai kalung dan merangsang sistem otak pusat. Hasilnya akan timbul perasaan tenang, damai dan berpikiran positif.

Melalui riset Institut Teknologi India, biji rudraksha memiliki nilai spesifik gravitasi sebesar 1,2 dengan pH 4,48. Saat digunakan untuk berdoa, misalnya, rudraksha memiliki daya elektromagnetik sebesar 10.000 gauss pada keseimbangan Faraday, dari hasil konduksi elektron alkalin. Karena itulah rudraksha dipercaya dapat mengontrol tekanan darah, stres, serta berbagai penyakit mental.

Biji rudraksha dipercaya dapat menyembuhkan epilepsi, asma, hipertensi, radang sendi, dan penyakit hati. Biji rudraksha berkhasiat saat dikalungkan di leher ataupun diminum air rendaman/rebusannya. Biji rudraksha direndam semalam lalu diminum saat perut kosong. Bila disertai dengan mengalungkan rudraksha di leher, dalam 7 hari terbukti efektif meredam hipertensi, memastikan sirkulasi darah yang ideal untuk tubuh dan menghasilkan perasaan tenang dan damai. Rudraksha juga berfungsi sebagai pelindung tubuh dari bakteri, kanker, dan pembengkakan/radang. Glikosida, teroid, alkaloid, dan flavonoid yang terkandung dalam rudraksha dapat melindungi paru-paru.

Hasil riset AB Ray dari Departement of Medicinal Chemistry, Banaras Hindu University India menunjukkan bahwa senyawa alkaloid yang terkandung dalam rudraksha antara lain : pseudoepi-isoelaeocarpilin, rudrakine, elaeocarpine, isoelaeocarpine, dan elaeocarpiline memiliki khasiat untuk meluruhkan lemak badan. Caranya, 25 gram biji rudraksha kering, dicuci dan direbus dalam 1 gelas air sampai air rebusan tersisa separuh. Setelah air rebusan dingin, saring, lalu minum sekaligus.

Setiap mukhi/muka biji rudraksha dipercaya memiliki manfaat spesifik dan kekuatan khusus dalam mengubah cara pandang dan kepribadian seseorang. Sifat elektromagnetik yang kuat, paramagnetik dan sifat induktif yang dimiliki rudraksha, dapat menimbulkan impuls listrik dikirim ke otak merangsang pusat otak tertentu yang menyebabkan transformasi positif dalam cara pandangan, kharisma, kepribadian, dan kepercayaan diri pada para pemakai biji rudraksha.

Dalam budaya timur, biji rudraksha ini diyakini memiliki kekuatan spiritual & supranatural. Jadi, biji rudraksha memiliki keajaiban membantu menjalani hidup dengan lebih baik secara jasmani maupun rohani.



Rudraksa-sebutan ganitri di India-tanaman setinggi 25-30 m dengan batang tegak dan bulat berwarna cokelat. Sepanjang tepi daunnya bergerigi dan meruncing di bagian ujung. Dalam bahasa India, rudraksa berasal dari kata rudra berarti Dewa Siwa dan aksa berarti mata. Sehingga arti keseluruhan: mata Siwa. Sesuai namanya, orang Hindu meyakini rudraksa sebagai air mata Dewa yang menitik ke bumi. Tetesan air mata itu tumbuh menjadi pohon rudraksa.

Di Indonesia, biji titisan Dewa Siwa itu populer dengan nama ganitri, genitri, atau jenitri. 'Indonesia paling banyak produksinya di dunia,' kata Yana Sumarna, peneliti Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Bogor. Pohon Elaeocarpus ganitrus banyak ditanam di Jawa Tengah, Sumatera, Kalimantan, Bali, dan Timor. Indonesia memasok 70% kebutuhan ganitri yang diekspor dalam bentuk butiran biji. Sebanyak

Konon Biji-biji ganitri keras dan awet, bisa digunakan untuk 8 generasi. Kecuali ukuran, setiap biji memiliki ciri tersentiri. Disebut  Mukhi/Muka/Face. Jumlahnya bervariasi mulai dari 1 hingga 21 mukhi yang memiliki perbedaan arti dan manfaatnya.
Berikut cara membedakan atau membaca Mukhi dari masing-masing biji Rudraksha,



Dan berikut dipaparkan manfaat dan arti tiap mukhi pada Rudraksha


Mukhi
Wujud
Peruntukan
1
Siwa
Kebahagiaan & Pembebasan
2
Siwa Parwati
Terpenuhi Segala Keinginan & Kedamaian
3
Agni
Keselamatan & Religius
4
Brahma
Kreativitas & Kecerdasan
5
Panca Brahma
Perlindungan,Kebahagiaan & Peleburan dosa
6
Karttikeya
Kemakmuran,Ketenaran & Kekuatan
7
Lakshmi
Kesehatan & Kemakmuran
8
Ganesha
Panjang umur & Kebijaksanaan
9
Dhurga
Karunia Nawasakti/sembilan kekuatan (protection,dinamism)
10
Wisnu
Kedamaian & Perlindungan
11
Rudra
Kekuatan Fisik/Mental & Kemenangan
12
Raditya
Dihormati & Ketenaran
13
Wiswadewa
Keberuntungan & Kebajikan
14
Siwa
Mengaktifkan Mata Ketiga & meningkatkan intuisi
15
Pasupati
Meningkatkan intuisi & ide
16
Rama
Keselamatan rumah dari Kebakaran,Pencurian & Perampokan
17
Wiswakarma
Keberuntukan dalam Investasi & Properti
18
Pertiwi
Kebahagiaan & Kesehatan wanita hamil
19
Narayana
Terbebas dari Kesulitan ekonomi
20
Brahma
Spiritual & Penglihatan
21
Kuwera
Kemakmuran & Keberuntungan

Unique Mukhi Rudraksha
Garb Gauri
Utk wanita yg ingin punya anak & melahirkan dan keharmonisan keluarga
Gauri Shankar
Utk keharmonisan keluarga (dikenakan oleh laki-laki)
Ganesha
Utk kesuksesan dlm kerjasama dan kebijaksanaan
Trijuti
For good Health & Wealth.
Improves the power of mind.
Useful tool in leadership and achieving total success.
-          Karunia Brahma, Wisnu & Maheswara


 
Berikut Mukhi sesuai dengan zodiak & pengaturan keuangan
Zodiac
Mukhi utk Rasi / Zodiac
Mukhi utk Keuangan
Aries / Mesha
3
3 & 5
Taurus / Vrisabha
6
4 & 7
Gemini / Mithun
4
4 & 6
Cancer / Karka
2
3 & 2
Leo / Sinh
1 atau 12
12 & 3
Virgo / Kanya
4
4 & 6
Libra / Tula
6
6 & 7
Scorpio / Vrishcika
3
5 & 2
Sgitarius / Dhanu
5
5 & 12
Capricorn / Makar
7
6 & 7
Aquarius / Kumbha
7
6 & 7
Pisces / Meena
5
5 & 3

Minggu, 22 Juni 2014

CARA MEMUJA SIWA

Melakukan pemujaan kepada para dewa tidak bisa dilakukan begitu saja tanpa persiapan dan perencanaan. mulai dari persiapan fisik sampai mental. Persiapan fisik misalkan badan yang bersih, pakaian yang rapi dan bersih. Persiapan mental yang dimaksud adalah niat serta hati yang tulus untuk melaksanakan pemujaan.
Tidak terkecuali untuk memuja Dewa Siwa. Dalam Siwa purana disebutkan enam belas mantra yang harus diucapkan ketika melakukan pemujaan. Upacara yang dilakukan diantaranya adalah dhyana, avahana, arghya, paadya, snana, vastram,yajnopavitram, dhoop, deep, naivedya dan lainnya. 
Beberapa dewa melakukan pemujaan pada Lingga. Lingga banyak macamnya, lingga bisa dibuat dari permata, emas, perak, bahkan tanah liat. lingga yang paling berharga adalah bhavalingga yang terdapat pada bhaa-pikiran tapi ini hanya memungkinkan bagi seorang yogi.
Selain itu, yang dapat dihaturkan adalah, bunga, biji-bijian, memandikan patung dengan susu, madu, gula serta sari buah dan air dari sungai gangga akan menghasilkan pahala yang baik dan berkah dari surgawi.


Keagungan Siwa
 
Zaman dahulu kala, di Kirata negara hiduplah seorang brahmana yang bernama Devaraja, ia menjalani kehidupannya secara tidak teratur. tidak pernah mandi dan jarang melakukan doa. satu-satunya tujuan dalam hidupnya adalah menghasilkan kekayaan dan menghamburkannya.  Suatu hari ia, pergi ke kolam dan bertemu dengan seorang wanita bernama Shobawati, Ia terperangkap, Shobawati mencampakannya setelah semua uang Devaraja diambil.
Devaraja melakukan perjalan, dan tiba pada suatu tempat yang bernama Pratisthana Pura, ia jatuh sakit. Ia merasa ajalnya sudah dekat iapun segera berlindung di kuil Dewa Siwa. Ia hanya berbaring dan tidak bisa bergerak. Yang ia dengar hanyalah purana dan juga wacana keagamaan . wacana tersebut berhenti pada saat nafas terakhirnya berhembus.
utusan Dewa kematian datang menjemput arwah brahmana itu menuju tempat mereka. Namun dihalangi oleh utusan Siwa, Siwaduta oleh karenanya arwah brahmana itu terbebas dari utusan Yama. Utusan Siwa mengatakan  bagaimanapun hidupnya, bagaimana cara hidupnya pada hari-hari terakhirnya ia telah mendengarkan Siwa Purana yang menghapus segala dosanya.

sumber :Siva Purana. terjemahan  IGA Dewi Paramita,S.S


Rabu, 04 Juni 2014

Muksizat Perlindungan " Om Sairam "

Dalam menapak jalan spiritual tak selalu jalan itu mulus, kadang terjal dan berbatu, kadang menurun dan licin.  Halangan dan godaan selalu datang menghadang, kadang membayangi dan menyelimuti. Jika kita sudah bisa selalu eling dan waspada maka godaan & halangan ini akan bisa dilalui dengan suka cita. Bila halangan terlalu besar janganlah berduka terlalu mendalam, jika rintangan kecil yang datang janganlah terlalu riang. Kesadaran untuk selalu dalam keseimbangan hati dan pikiran yang selaras dilaksanakan dalam tutur kata lembut menyejukkan hati yang diajak bicara. Keseharian dalam perilaku mengikuti norma moralitas, bersahaja dan berpandangan optimis dalam setiap tindakan adalah suatu dharma yang perlu tetap dipraktekkan.

 Halangan maupun godaan adalah suatu ujian yang harus dilalui oleh setiap insan. Besar ataupun kecil rintangan yang datang kepada kita sudah semestinya tidak dibesar-besarkan. Kesadaran untuk selalu ingat kepada kebesaran Tuhan sangat perlu dipraktekkan dalam pikiran, dalam ucapan, dan dalam perilaku. Praktek selalu mengingat dan mengucapkan " Om Sairam " adalah bakti murni yang selalu diikuti Muksizat Perlindungan dari Hyang Maha Kuasa.  Demikian wejangan beliau Bhagawan Sai Baba ketika masih memberikan darsan dan membabarkan hakikat kesadaran kepada Tuhan Yang Maha Abadi. Perlindungan akan datang kepada mereka yang selalu taat pada ajaranNya.  Mengulang dan mengulang mengucapkan Nama Suci Tuhan adalah jalan terbaik yang mesti diparaktekkan oleh para bakta. Para Bhakta yang selalu bakti dengan ucapan baik dalam hati, dalam pikiran maupun dalam ucapan dengan menyebut Om Sairam maka Muksizat perlindungan dari Beliau Yang Maha Esa selalu melindungi.

 Marilah kita renungkan dalam hati dalam pikiran dalam ucapan agar selalu terbiasa mengucap Om Sairam Om Sairam Om Sairam...untuk mengenang Beliau Shirdi Sai Baba maupun Bhagawan Satya Narayana Sai Baba dan menyambut kedatangan Beliau Prema Sai Baba. Sairam Om Sairam...

Sumber :  http://sairam-om-sairam.blogspot.com/search/label/Om%20Sairam

Sadhana Pemujaan Dewa Shiva

Mantra pemujaan Dewa Shiva yaitu "Om Namah Shivaya" disebut mewakili semua mantra dari tantra, karena keluasan maknanya laksana samudera yang memiliki banyak sekali  rahasia.

Secara literal dalam bahasa sansekerta "Om Namah Shivaya" berarti saya mohon perlindungan, tuntunan dan keselamatan dari Dewa Shiva. Tapi maknanya tidak hanya sampai disitu. Mantra "Om Namah Shivaya" memiliki kandungan kekuatan luar biasa, dimana setiap suku kata menuai karunia tersendiri dalam menyelamatkan jiwa dari belenggu pikiran dan belenggu samsara.

Mantra "Om Namah Shivaya" adalah panca aksara sebagai karunia kemaha-sucian tertinggi Dewa Shiva sebagai keseluruhan alam semesta kepada jiwa-jiwa. Na berarti karunia Beliau, Ma berarti alam semesta, Si adalah Shiva, Va mengungkap rahasia karunia-Nya dan Ya adalah jiwa.

Mantra "Om Namah Shivaya" adalah panca aksara sebagai seluruh alam semesta itu sendiri yang terdiri dari lima unsur dasar [panca maha bhuta], yaitu : Na adalah unsur padat [pertiwi], Ma adalah unsur air [apah], Si adalah unsur cahaya [teja], Va adalah unsur udara [bayu] dan Ya adalah unsur ruang [akasha].

Mantra "Om Namah Shivaya" juga adalah panca aksara yang terkait langsung dengan prinsip-prinsip yang mengatur masing-masing dari lima lapisan badan kita [panca maya kosha], yaitu Na terkait pada badan fisik  [annamayakosha], Ma terkait pada badan prana [pranamayakosha], Shi terkait pada badan pikiran [manomayakosha], Va terkait pada badan kebijaksanaan [vijnanamaya kosha] dan Ya terkait pada badan kesadaran [anandamayakosha]. Sedangkan pranava mantra Om / Aum di depan terkait pada Atman.

Dan yang terpenting, ketika kita melakukan menjapakan mantra "Om Namah Shivaya", kita sesungguhnya sedang melakukan upaya mengakses energi mahasuci kesadaran kosmik Dewa Shiva. Dengan kata lain, kita sedang menjapa makna rahasia yang tersembunyi di dalam inti kesadaran kosmik Dewa Shiva.

MANFAAT SADHANA

Ada manfaat yang demikian berlimpah dari kemuliaan sadhana ini, yang terbagi menjadi tiga rentang waktu ketekunan kita di dalam melakukan penjapaan mantra :

A. Manfaat seketika

Bila kita melakukan penjapaan mantra "Om Namah Shivaya" dengan tepat, maka ini adalah beberapa manfaat seketika yang dicapai, yaitu :

1. Sewaktu kita menjapa mantra "Om Namah Shivaya", kita mengisi pikiran kita dengan limpahan energi-energi mahasuci dari kesadaran kosmik Dewa Shiva. Ini membuat badan dan pikiran kita lebih murni dan tingkat kesadaran kita secara niskala lebih tinggi. Karena kita melakukan upaya mengakses energi mahasuci kesadaran kosmik.

2. Penjapaan mantra "Om Namah Shivaya" akan membangun keteguhan dan kejernihan pikiran kita, karena penjapaan mantra membuat riak-riak pikiran dan cengkraman energi buruk mereda di dalam diri kita. Sehingga kita tidak lagi rapuh atau emosional menghadapi pengaruh keadaan yang buruk diluar, serta pikiran tidak lagi berkeliaran kemana-mana. Ketika kondisi ini tercapai, maka kita mendapatkan ketenangan pikiran.

B. Manfaat jangka waktu tertentu

Bila kita tekun melakukan penjapaan mantra "Om Namah Shivaya" dan dengan cara yang tepat, maka ini adalah beberapa manfaat yang akan dicapai dalam jangka waktu tertentu, yaitu :

1. Mantra ini dapat mengembalikan semua tulah kutukan dan mantra lainnya yang berusaha melukai kita,semua hal yang berupa rintangan dan tidak baik akan dilontarkan kembali pada asalnya. Mantra ini memberi perlindungan dari kekuatan-kekuatan negatif.

2. Seiring waktu ketekunan penjapaan mantra"Om Namah Shivaya" dapat meredakan keliaran pikiran kita, seperti keserakahan, rasa takut, trauma, keinginan-keinginan liar, iri hati, marah dan benci. Disinilah dampak awal penjapaan mantra akan mulai dirasakan, dimana dalam kehidupan sehari-hari pikiran dan emosi negatif akan terkikis, serta obyek-obyek indriya juga akan kehilangan cengkeramannya kepada pikiran kita. Karena energi dari penjapaan mantra mengharmoniskan energi pikiran kita. Pikiran kita akan lebih tenang-seimbang. Tersembuhkan dari ketidakstabilan jiwa seperti sifat emosional, pendendam, halusinasi, dsb-nya.

3. Mantra ini membersihkan setiap kerak kekotoran diri dan karma buruk yang kita lakukan. Menjapa mantra "Om Namah Shivaya" dengan tekun dan pikiran terfokus akan mengikis karma buruk. Pengikisan karma buruk memiliki dampak yang membuat kita dapat mengalami peningkatan ke arah lebih baik, lebih lancar dan lebih terang dalam berbagai bidang kehidupan.

4. Bila sadhana ini terus rutin kita lakukan di rumah kita dalam jangka waktu tertentu, juga akan bermanfaat untuk membersihkan lingkungan rumah dari pengaruh energi buruk. Penjapaan mantra akan menghasilkan pola getaran energi mantra yang suci yang menetralisir pengaruh energi buruk di sekitar kita. Dengan semakin sering dan konsisten kita melakukan japa mantra, hasilnya akan memberi pengaruh lebih baik kepada rumah tempat tinggal kita.

5. Menjapa mantra "Om Namah Shivaya" dengan tekun dan pikiran terfokus, akan dapat menyentuh hati dan menggugah Dewa Shiva secara langsung, sehingga Beliau berkenan hadir dan menampakkan diri kepada kita. Cahaya-Nya akan membantu menerangi dan membebaskan kita dari kegelapan dalam bentuk godaan-godaan duniawi yang tidak ada habis-habisnya ini.

C. Manfaat jangka panjang

Bila kita selalu terus-menerus tekun melakukan penjapaan mantra "Om Namah Shivaya" dan dengan cara yang tepat, maka dalam jangka waktu yang panjang ini adalah beberapa manfaat yang akan dicapai, yaitu :

1. Mantra ini menumbuhkan sifat welas asih dan kebijaksanaan. Dengan semakin berkembangnya sifat-sifat sattvika di dalam diri kita, maka kemahasucian dari kesadaran kosmik Dewa Shiva perlahan akan semakin nyata kita hadirkan dalam jiwa.

2. Dapat menghasilkan kontak yoga antara kekuatan kesadaran di dalam diri dan kekuatan Dewa Shiva. Dengan kata lain mencapai "penyatuan dewa dan manusia", dimana kekuatan penyatuan ini dapat menghasilkan karunia-karunia luar biasa seperti terbukanya trineta [mata ketiga], atau karunia dapat mengunjungi alam-alam dewa, memperoleh ajaran rahasia Beliau, dsb-nya.

3. Menjapa mantra "Om Namah Shivaya" dengan tekun dan pikiran terfokus, maka sewaktu meninggal dunia, Dewa Shiva akan muncul untuk menjemput kita ke alam suci-Nya [Shiva Loka]. Tidak hanya di masa kini, tapi para orang-orang suci di masa lampau juga telah mengkonfirmasi bahwa karunia dari menjapa mantra "Om Namah Shivaya" sungguh besar, sehingga dapat melenyapkan semua karma buruk kita yang tertumpuk dari masa lampau yang tak terhingga. Disaat kita mengalami kematian akan mendapat perlindungan dari Dewa Shiva di alam suci-Nya. Ini tentu sebuah karunia perlindungan, tuntunan dan keselamatan yang luar biasa.

Sumber : https://m.facebook.com/notes/rumah-dharma-hindu-indonesia/sadhana-pemujaan-dewa-shiva/10151588050576722/