Rabu, 09 September 2015

ALAM KECIL = ALAM BESAR

Sindu : Terasa sekali Bro…Bulan Mei 2015 kemarin, panas udah merenggut 2500 nyawa di India. Suhu diperkirakan mencapai 47 Derajat Celcius. Dampak dari pemanasan Global sudah pasti sangat negative Mulai dari Iklim yang tidak stabil, Peningkatan permukaan laut, Gangguan Ekologis terhadap Mahluk Hidup dll.
Slim : wah kalau terus begini, maka kiamat akan segera tiba. Pengadilan akhir jaman akan segera di buka dan manusia yang sudah mati akan dibangkitkan kembali. Inilah salah satu tanda-tanda kiamat. Kalau sudah segera pengadilan itu berlangsung, umatku yakin akan segera bisa melihat wajah Tuhan.
Sindu : Oh Ya…..ya silahkan itu kepercayaanmu…
Kris : aku mau tanya sama Sindu Apa hubungan antara Alam ini dengan kita. Kamu pernah mengatakan bahwa Alam Besar = Alam Kecil.
Sindu : Alam besar = Bhuana Agung dan alam Kecil disebut dengan Bhuana Alit. Unsur-unsur pembuatnya adalah sama Yitu Panca Maha Butha yang terdiri dari: Pertiwi atau tanah, Apah atau air,Teja atau api , Bayu atau angin dan Akasa atau Ether/ruang kosong. Hubungan antara alam kecil dan alam besar adalah seperti yang kamu rasakan kawan. Kenapa kamu merasakan hawa yang panas dan cepat emosi ? tak lain alam kita lagi panas maka manusianya pun akan lebih cepat panas atau emosi. Weda mengatakan : Dari yang panas, maka keluarlah air. Itu juga artinya, kalau sudah diri kita menjadi panas dan emosi, maka akan keluar keringat atau air mata (kesedihan). Betapa mudahnya orang dijaman sekarng mengeluarkan kata-kata kasar.
Slim : iya lho sekarang orang kok cepat sekali jadi panas dan emosi. Berkelahi sesama saudara, antar desa, suku, agama dll. Oh ya apa lagi hubungannya antara dunia besar dan dunia kecil?
Sindu : Di alam terdapat sungai, di dalam diri terdapat pembuluh darah dan syaraf-syaraf. Coba kamu ambil google map, lalu lihatlah aliran-aliran sungai. Mirip sekali dengan pembuluh darah dan syaraf-syaraf. Di alam terdapat Hutan yang merupakan paru-paru dunia, dan didalam tubuh kita terdapat paru-paru dan rambut-rambut yang tumbuh di seluruh tubuh kita. Lapisan tanah di alam, mirip seperti lapisan kulit kita. Lautan yang menampung semua aliran sungai, mirip seperti perut kita yang menampung makanan. Bumi memiliki energy panas dan gas, begitu juga tubuh kita. Bumi memiliki minyak, tubuh ini memiliki cairan lemak dalam kulit. Gunung meletus yang memuntahkan kesuburan, begitujuga payu dara wanita yang menyusui mengeluarkan susu untuk kehidupan dan air mani untuk kehidupan. Batuk atau bersin yang sering membuat kita kaget, begitupun alam menggelegar dengan halilintarnya. Alam memiliki hembusan angin, tubuh kita memiliki nafas. Alam mengeluarkan gas, tubuh kita yang kentut dan bersendawa. Bumi memiliki lempeng, manusia memiliki Tulang dan otot. Alam memiliki matahari, kita memiliki mata. Tanpa mata semua akan tampak gelap. Kita mengeluarkan kencing, bumi mengeluarkan mata air. Bintang sepertinya membentuk sebuah barisan, begitu juga dengan barisan gigi kita. Langit adalah pria dan tanah adalah wanita. Bagi bakteri yang ada dalam tubuh kita, dia akan menganggap bahwa tubuh kita adalah alam semesta. Alam semesta selalu berkembang dan selalu lahir planet-planet baru begitu juga mahluk yang ada di bumi ini selalu berkembang biak.
Kris : Nah Kalau pelangi apa hubungannya dengan diri kita ?
Slim : hubungannya ya ketika kita masih di TK sering menyanyikan lagu “ Pelangi-pelangi”. he he he,,,bener gak bro ?
Sindu : Jika pelangi diurutkan dari atas ke bawah, maka akan kita lihat warnanya adalah Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila, Ungu. Kalau disingkat menjadi mejikuhibiniu. Namun dalam cakra manusia juga terdapat 7. Jika sudah bermeditasi lebih dalam, tentu kita bisa melihat warna-warna dalam tubuh ini seperti pelangi. Namun posisinya terbalik yaitu warna merah ada di Bawah dan seterusnya. Tubuh kita disimbolkan dengan Ongkara Ngadeg dan Alam semesta disimbolkan dengan Ongkara Sungsang ( Ongkara yang di balik). Mungkin warna pelangi inilah yang diamati oleh para leluhur kita. Kemudian di kembangkan oleh para pakar di Barat untuk membuat monitor LCD dengan pengaturan 3 warna yaitu Red, Green, Blue yang kita jumpai saat ini.
Kris : apakah benda-benda luar angkasa mempunyai pengaruh terhadap kita ?
Sindu : siang dan malam terjadi karena adanya pergerakan benda luar angkasa. Planet Bumi bergerak mengelilingi matahari dan bulan bergerak mengelilingi Bumi. Kalau saja benda2 luar angkasa ini diam, maka hancurlah alam ini. Begitupun kita, tak akan bisa menghentikan sang pikiran. Sang Pikiran hanya bisa dikendalikan. Jika terjadi bulan penuh dan bulan gelap, maka akan mempengaruhi banyak kehidupan di bumi ini contohnya adalah pasang surutnya air laut. Pada saat posisi bulan segaris lurus dengan matahari dan bumi, maka banyak energi alam semesta (makro kosmos) akan mempengaruhi manusia. Karena tubuh manusia terdiri dari 70% air. Itulah alasannya juga kenapa umat Hindu sembahyang di saat Bulan penuh dan bulan mati. Agar pikiran kita bisa lurus menuju sang maha kuasa.
Kris : he he he,,,teringat aku sama dialog kita yang pertama,,,,,si Slim mengatakan jalan lurus,,,tapi ternyata Sindu juga memaparkan sesuatu yang lurus juga,,,,
Slim : Berarti Alam besar dan alam kecil ini saling keterkaitan ya bro ?
Sindu : Alam besar / Bhuana Agung dan Alam kecil/ Bhuana Alit/ Badan Jasmani manusia adalah dua bagian kehidupan yang tidak bisa kita pisahkan keberadaannya. Alam besar akan berguna atau berfungsi sebagaimana keberadaannya bila dibantu pengaturannya oleh Bhuana Alit. Demikian juga Alam kecil, akan tumbuh dan berkembang bila ditopang oleh Bhuana Agung.
Slim : alam besar di hancurkan dan dibor, Hutan di rusak, udara di cemari dengan asap kendaraan dan pabrik bahkan perang. Gimana ini bro ???
Sindu : Merusak alam besar berarti kita sedang merusak alam kecil. Bencana ada dimana-mana tidak lain karena ulah manusia. Manusia-manusia yang mementingkan dirinya sendiri. Yang bakalan kena dari ulah manusia adalah manusia itu sendiri. Manusia yang menganut paham hidup hanya sekali lebih cenderung merusak alam ini. Manusia yang percaya hidup berulang-ulang akan lebih baik menjaga alam ini karena ia menyakini suatu saat akan kembali ada di bumi ini setelah kematian.
Kris : udah mulai timbul nih kesadaranku menjaga alam. Dari mana kita memulai ?
Sindu : mulailah dari menyayangi alam kecil kita. Tubuh ini harus dijaga dengan baik. Mengetahui apa yang baik untuk dimakan dan mana yang tidak baik. Jika tubuh ini lemah, bagaimana kita bisa merawat alam ini ? Semboyan Tri Hita Karana tidak hanya sebuah semboyan, tapi perlu diterapkan saat ini juga. Hubungan baik dengan Dewa, Hubungan baik dengan manusia, dan hubungan baik dengan alam. Ketiga hubungan baik itu haruslah dilakukan secara seimbang dan memiliki point yang sama, baru bisa disebut dengan berbhakti pada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Kris : orang-orang Eropa kayaknya gak mengenal istilah Tri Hita Karana, lalu kenapa kota-kota mereka lebih bersih dari kota kita di Bali ya?
Sindu : harusnya orang kita perlu merasa malu. Semboyan punya tapi penerapan tak ada. Punya filsafat yang sangat bagus tapi tidak dipakai. Sungai-sungai dikotori dengan sampah dan limbah. Kenapa hal ini bisa terjadi, karena 3 kerangka dasar agama Hindu yaitu Filsafat, Etika , dan Ritual, yang jalan hanya ritualnya saja. Bahkan sehabis melakukan ritual, umat Hindu masih saja meninggalkan banyak sampah terutama sampah plastic.
Slim : Apakah sejumlah bangunan Pura yang ada di Bali dibangun berdasarkan hubungan dari Alam besar dan alam kecil ini ?
Sindu : Tentu saja. Hindu mengenal dengan istilah Dewata Nawa Sangha yang merupakan Sembilan penguasa di setiap penjuru mata angin dan Dewa Siwa berada di tengah-tengah. Pura Kahyangan didirikan mengikuti 8 arah mata angin. Tidak seperti agama tetangga yang sembahyang harus menghadap arah tertentu. Dalam agama Hindu semua arah terdapat Hyang Maha Suci. Pembagian dari pura Kahyangan adalah sebagai berikut :
Kris : Sabar Bro Slim. Maklum kita lagi dihadapkan sama pemanasan Global. Bukannya aku membela Sindu ya. Agama Si Sindu sampai nutup jalan palingan cuma 6 bulan sekali itupun pas kalau ada upacara besar. Tapi kalau Keyakinan si Slim hampir setiap Jumat diberikan nutup jalan. Kita harus menghargai kemurahan orang di Bali. Bro Sindu,,,Isu pemanasan Global sekarang lagi santer di bicarakan oleh petinggi-petinggi dunia. Apa kamu gak ngerasa Dunia kita memang lagi bertambah panas ?
Slim : Wih,,,panas bener dunia ini. Belum lagi macet, orang bawa motor sembarangan,,,,adoh,,,adoh,,,bikin aku jadi cepat emosi. Maaf ya Bro,,,belum lagi jalan di tutup karena ada odalan.
1. Pura Lempuyang = Tempat memuja Hyang Widhi dalam perwujudannya sebagai Iswara. = ujung timur pulau bali
2. Pura Andakasa = Tempat memuja Hyang Widhi dalam perwujudannya sebagai Brahma = Selatan Pulau Bali.
3. Pura Batukaru = Tempat memuja Hyang Widhi dalam perwujudannya sebagai Mahadewa = bagian barat pulau Bali
4. Pura Batur Ulun Danu = Tempat memuja Hyang Widhi dalam perwujudannya sebagai Wisnu = bagian utara pulau Bali
5. Pura Goa Lawah = Tempat memuja Hyang Widhi dalam perwujudannya sebagai Maheswara = bagian tenggara pulau Bali
6.Pura Ulu Watu = Tempat memuja Hyang Widhi dalam perwujudannya sebagai Rudra = bagian barat daya pulau Bali
7. Pura Bukit Pengelengan / Pura Puncak Mangu = Tempat memuja Hyang Widhi dalam perwujudannya sebagai Sankara = bagian barat laut pulau Bali
8. Pura Pasar Agung Besakih = Tempat memuja Hyang Widhi dalam perwujudannya sebagai Sambhu= bagian Timur laut pulau Bali.
9. Pura Besakih = adalah pura suci pusat dari seluruh pura yang ada di Bali dengan Padmatiganya ( Siwa, Sadasiwa, Paramasiwa)
Begitupun dalam tubuh manusia terdapat tempat dari Dewa-dewa tersebut. Pura adalah penjabaran dari pura yang ada dalam diri. Dan nama-nama Dewa menempati oragan-organ tertentu dalam diri manusia. ( letaknya saya tulis dalam bahasa Bali )
Sangkara = Limpa
Wisnu = Ampru = empedu =nyali
Sambhu =Ineban
Mahadewa = Ungsilan = ginjal
Siwa = Tumpuking Hati
Iswara = Pepusuh = jantung
Rudra = Usus
Brahma = Hati
Maheswara = Peparu
Slim : Bagaimana aku bisa mempelajari dan merasakan hubungan antara Alam besar dan alam kecil ?
Sindu : Lewat belajar meditasi bro,,,dan tentunya dari seorang guru yang tepat. Itupun kalau meditasi di halalkan oleh keyakinan kamu.
Slim : waduh,,,,kalau aku tidak belajar meditasi rasanya sulit untuk bisa merasakan hubungan itu lebih jauh. Kalau aku belajar, takut juga dikatakan menyimpang dari akidah….bingung daku. Wow…kirain semua pura adalah sama yaitu tempat memuja Ida Sang Hyang Widhi.
Sindu : memuja Ida Sang Hyang Widhi dah bro,,,tapi dalam wujud sinar atau fungsi beliau. Dengan memahmi konsep bahwa Bhuana Agung dan Bhuana Alit adalah sama itu berarti orang Hindu sebaiknya mempelajari spiritual secara ke dalam (Buddha) dan secara ke luar ( Siwa). Jadi agama Siwa-Buddha adalah nama asli ajaran Hindu yang ada di Bali.
Kris : semoga dengan adanya Yayasan Bangkitnya Hindu kalian sebagai umat Hindu dapat menerapkan filosofi dari tapak dara dan Tri Hita Karana.
Sindu : Kami ucapkan banyak-banyak trima kasih bagi semeton anggota forum Bangkitnya Hindu yang sudah mepunia, agar nantinya bisa menerapkan ajaran leluhur kita Tri Hita Karana.

Sumber : Robert Kusuma - BANGKITNYA HINDU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar