Senin, 03 Agustus 2015

Om Namah Shivaya

Mantra pemujaan Dewa Shiva yaitu "Om Namah Shivaya" disebut mewakili semua mantra dari tantra, karena keluasan maknanya laksana samudera yang memiliki banyak sekali  rahasia.

Secara literal dalam bahasa sansekerta "Om Namah Shivaya" berarti saya mohon perlindungan, tuntunan dan keselamatan dari Dewa Shiva. Tapi maknanya tidak hanya sampai disitu. Mantra "Om Namah Shivaya" memiliki kandungan kekuatan luar biasa, dimana setiap suku kata menuai karunia tersendiri dalam menyelamatkan jiwa dari belenggu pikiran dan belenggu samsara.

Mantra "Om Namah Shivaya" adalah panca aksara sebagai karunia kemaha-sucian tertinggi Dewa Shiva sebagai keseluruhan alam semesta kepada jiwa-jiwa. Na berarti karunia Beliau, Ma berarti alam semesta, Si adalah Shiva, Va mengungkap rahasia karunia-Nya dan Ya adalah jiwa.

Mantra "Om Namah Shivaya" adalah panca aksara sebagai seluruh alam semesta itu sendiri yang terdiri dari lima unsur dasar [panca maha bhuta], yaitu : Na adalah unsur padat [pertiwi], Ma adalah unsur air [apah], Si adalah unsur cahaya [teja], Va adalah unsur udara [bayu] dan Ya adalah unsur ruang [akasha].

Mantra "Om Namah Shivaya" juga adalah panca aksara yang terkait langsung dengan prinsip-prinsip yang mengatur masing-masing dari lima lapisan badan kita [panca maya kosha], yaitu Na terkait pada badan fisik  [annamayakosha], Ma terkait pada badan prana [pranamayakosha], Shi terkait pada badan pikiran [manomayakosha], Va terkait pada badan kebijaksanaan [vijnanamaya kosha] dan Ya terkait pada badan kesadaran [anandamayakosha]. Sedangkan pranava mantra Om / Aum di depan terkait pada Atman.

Dan yang terpenting, ketika kita melakukan menjapakan mantra "Om Namah Shivaya", kita sesungguhnya sedang melakukan upaya mengakses energi mahasuci kesadaran kosmik Dewa Shiva. Dengan kata lain, kita sedang menjapa makna rahasia yang tersembunyi di dalam inti kesadaran kosmik Dewa Shiva.

MANFAAT SADHANA

Ada manfaat yang demikian berlimpah dari kemuliaan sadhana ini, yang terbagi menjadi tiga rentang waktu ketekunan kita di dalam melakukan penjapaan mantra :

A. Manfaat seketika

Bila kita melakukan penjapaan mantra "Om Namah Shivaya" dengan tepat, maka ini adalah beberapa manfaat seketika yang dicapai, yaitu :

1. Sewaktu kita menjapa mantra "Om Namah Shivaya", kita mengisi pikiran kita dengan limpahan energi-energi mahasuci dari kesadaran kosmik Dewa Shiva. Ini membuat badan dan pikiran kita lebih murni dan tingkat kesadaran kita secara niskala lebih tinggi. Karena kita melakukan upaya mengakses energi mahasuci kesadaran kosmik.

2. Penjapaan mantra "Om Namah Shivaya" akan membangun keteguhan dan kejernihan pikiran kita, karena penjapaan mantra membuat riak-riak pikiran dan cengkraman energi buruk mereda di dalam diri kita. Sehingga kita tidak lagi rapuh atau emosional menghadapi pengaruh keadaan yang buruk diluar, serta pikiran tidak lagi berkeliaran kemana-mana. Ketika kondisi ini tercapai, maka kita mendapatkan ketenangan pikiran.

B. Manfaat jangka waktu tertentu

Bila kita tekun melakukan penjapaan mantra "Om Namah Shivaya" dan dengan cara yang tepat, maka ini adalah beberapa manfaat yang akan dicapai dalam jangka waktu tertentu, yaitu :

1. Mantra ini dapat mengembalikan semua tulah kutukan dan mantra lainnya yang berusaha melukai kita,semua hal yang berupa rintangan dan tidak baik akan dilontarkan kembali pada asalnya. Mantra ini memberi perlindungan dari kekuatan-kekuatan negatif.

2. Seiring waktu ketekunan penjapaan mantra"Om Namah Shivaya" dapat meredakan keliaran pikiran kita, seperti keserakahan, rasa takut, trauma, keinginan-keinginan liar, iri hati, marah dan benci. Disinilah dampak awal penjapaan mantra akan mulai dirasakan, dimana dalam kehidupan sehari-hari pikiran dan emosi negatif akan terkikis, serta obyek-obyek indriya juga akan kehilangan cengkeramannya kepada pikiran kita. Karena energi dari penjapaan mantra mengharmoniskan energi pikiran kita. Pikiran kita akan lebih tenang-seimbang. Tersembuhkan dari ketidakstabilan jiwa seperti sifat emosional, pendendam, halusinasi, dsb-nya.

3. Mantra ini membersihkan setiap kerak kekotoran diri dan karma buruk yang kita lakukan. Menjapa mantra "Om Namah Shivaya" dengan tekun dan pikiran terfokus akan mengikis karma buruk. Pengikisan karma buruk memiliki dampak yang membuat kita dapat mengalami peningkatan ke arah lebih baik, lebih lancar dan lebih terang dalam berbagai bidang kehidupan.

4. Bila sadhana ini terus rutin kita lakukan di rumah kita dalam jangka waktu tertentu, juga akan bermanfaat untuk membersihkan lingkungan rumah dari pengaruh energi buruk. Penjapaan mantra akan menghasilkan pola getaran energi mantra yang suci yang menetralisir pengaruh energi buruk di sekitar kita. Dengan semakin sering dan konsisten kita melakukan japa mantra, hasilnya akan memberi pengaruh lebih baik kepada rumah tempat tinggal kita.

5. Menjapa mantra "Om Namah Shivaya" dengan tekun dan pikiran terfokus, akan dapat menyentuh hati dan menggugah Dewa Shiva secara langsung, sehingga Beliau berkenan hadir dan menampakkan diri kepada kita. Cahaya-Nya akan membantu menerangi dan membebaskan kita dari kegelapan dalam bentuk godaan-godaan duniawi yang tidak ada habis-habisnya ini.

C. Manfaat jangka panjang

Bila kita selalu terus-menerus tekun melakukan penjapaan mantra "Om Namah Shivaya" dan dengan cara yang tepat, maka dalam jangka waktu yang panjang ini adalah beberapa manfaat yang akan dicapai, yaitu :

1. Mantra ini menumbuhkan sifat welas asih dan kebijaksanaan. Dengan semakin berkembangnya sifat-sifat sattvika di dalam diri kita, maka kemahasucian dari kesadaran kosmik Dewa Shiva perlahan akan semakin nyata kita hadirkan dalam jiwa.

2. Dapat menghasilkan kontak yoga antara kekuatan kesadaran di dalam diri dan kekuatan Dewa Shiva. Dengan kata lain mencapai "penyatuan dewa dan manusia", dimana kekuatan penyatuan ini dapat menghasilkan karunia-karunia luar biasa seperti terbukanya trineta [mata ketiga], atau karunia dapat mengunjungi alam-alam dewa, memperoleh ajaran rahasia Beliau, dsb-nya.

3. Menjapa mantra "Om Namah Shivaya" dengan tekun dan pikiran terfokus, maka sewaktu meninggal dunia, Dewa Shiva akan muncul untuk menjemput kita ke alam suci-Nya [Shiva Loka]. Tidak hanya di masa kini, tapi para orang-orang suci di masa lampau juga telah mengkonfirmasi bahwa karunia dari menjapa mantra "Om Namah Shivaya" sungguh besar, sehingga dapat melenyapkan semua karma buruk kita yang tertumpuk dari masa lampau yang tak terhingga. Disaat kita mengalami kematian akan mendapat perlindungan dari Dewa Shiva di alam suci-Nya. Ini tentu sebuah karunia perlindungan, tuntunan dan keselamatan yang luar biasa.

INISIASI MANTRA

Langkah penting di awal adalah kita melakukan mantra-upasana atau mantra-diksha [inisiasi mantra] yang dilakukan melalui seorang guru atau seorang spiritual yang wikan, yang murni dan memiliki siddhi untuk melakukan inisiasi [disebut seorang upasaka]. Karena beliau-beliau ini memiliki kemampuan untuk melakukan adhistana [blessing, pemberkatan] ishta dewata dan memiliki kekuatan abhiseka [empowerment, menanam kekuatan mantra dalam tubuh murid].

Bila tanpa inisiasi, kita perlu melakukan japa mantra sebanyak 100 ribu kali untuk mencapai mantra puraschana [mantra siddhi]. Sedangkan kalau sudah inisiasi tidak perlu sebanyak itu. Karena kalau tanpa inisiasi yang bekerja dalam penjapaan mantra hanyalah kekuatan sadhana kita saja. Sedangkan kalau sudah melalui inisiasi, kekuatan sadhana kita bekerja bersama-sama dengan shakti mantra yang sudah tertanam di dalam diri.

Tapi kalau kita belum ada karma baik untuk bertemu dengan seorang upasaka, janganlah kecewa atau mundur, kita tetap lakukan saja penjapaan mantra. Yang penting kita tekun dan tulus, cepat atau lambat mantra puraschana juga akan tercapai.

URUTAN PENJAPAAN

Tahap 1 : Mohon pemberkatan Dewa Ganesha

Sebelum melakukan pemujaan Dewa Shiva, selalu kita dahului dengan puja Dewa Ganesha [Sanghyang Btara Ganapati]. Karena Dewa Ganesha adalah pembuka jalan menuju Dewa Shiva. Dan menjapakan mantra Ganesha memiliki manfaat untuk membantu melenyapkan segala rintangan dan memperoleh kesuksesan. Ini agar sadhana yang kita lakukan memperoleh keberhasilan.

1. Kalau kita menjapa dengan japa-mala, pegang dan posisikan japa mala di dada. Kalau tanpa japa-mala bentuk mudra untuk pemujaan Ganesha. Kedua telapak tangan menyatu rapat disaling-silangkan. Kedua ujung ibu jari mengacung keatas. Mudra ini diposisikan di tengah dada [chakra jantung].
 Foto kiri  : menjapa dengan japa mala. Foto kanan : menjapa dengan mudra.

 2. Pejamkan mata dan lakukan mantrarthabhavana [konsentrasi melakukan visualisasi atau membentuk bayangan mental] kehadiran Dewa Ganesha.

3. Japakan mantra puja Ganesha : “Om Gum Gam Ganapatyai Namaha. Kalau menggunakan japa-mala lakukan sebanyak 1 putaran  [108 kali]. Kalau tanpa japa-mala, tapi memakai mudra, japakan sebanyak-banyak yang kita rasa cukup [pakai intuisi] dan minimal sebanyak 21 kali. Sambil terus melakukan visualisasi kehadiran beliau.

Tahap 2 : Mohon pemberkatan Dewi Durga

Akan baik kalau sadhana ini juga kita dahului dengan puja Dewi Durga [Sanghyang Btari Durga], sebagai shakti Beliau.

1. Kalau kita menjapa dengan japa-mala, pegang dan posisikan japa mala di dada. Kalau tanpa japa-mala bentuk mudra untuk pemujaan Durga. Jari tengah dan jari manis menumpuk, tangan kiri diatas. Ujung-ujung ibu jari, telunjuk dan kelingking bertemu. Ujung-ujung ibu jari mengarah dan menempel ke tengah dada [chakra jantung], sedangkan ujung-ujung telunjuk dan kelingking mengarah keluar.

 Foto kiri  : menjapa dengan japa mala. Foto kanan :menjapa dengan mudra.

 2. Pejamkan mata dan lakukan mantrarthabhavana [konsentrasi melakukan visualisasi atau membentuk bayangan mental] kehadiran Dewi Durga.


3. Japakan mantra puja Durga : “Om Dum Durgayai Namaha. Kalau menggunakan japa-mala lakukan sebanyak 1 putaran  [108 kali]. Kalau tanpa japa-mala, tapi memakai mudra, japakan sebanyak-banyak yang kita rasa cukup [pakai intuisi] dan minimal sebanyak 21 kali. Sambil terus melakukan visualisasi kehadiran beliau.

Catatan  :  Bila anda menginginkan menambahkan melakukan pemujaan Ista Dewata lainnya, seperti misalnya Dewi Gayatri [Gayatri Maha-Mantra], Dewi Sarasvati [Om Aim Sarasvatyai Namaha], dsb-nya, anda bisa melakukannya di sela-sela pemujaan Dewi Durga dan Dewa Shiva ini.


Tahap 3 : Sadhana Pemujaan Dewa Shiva

1. Kalau kita menjapa dengan japa-mala, pegang dan posisikan japa mala di dada. Japa-mala terbaik dan paling tepat untuk memuja Dewa Shiva adalah menggunakan japa-mala dari biji rudraksha [genitri]. Kalau tanpa japa-mala bentuk mudra Shiva Linggam. Telapak tangan kiri terbuka keatas. Diatasnya telapak tangan kanan menggenggam dengan ibu jari mengacung keatas. Mudra ini diposisikan dengan genggaman tangan kanan tepat di tengah dada [chakra jantung].
 Foto kiri  : menjapa dengan japa mala. Foto kanan :menjapa dengan mudra.

2. Pejamkan mata dan lakukan mantrarthabhavana [konsentrasi melakukan visualisasi atau membentuk bayangan mental] kehadiran Dewa Shiva.
 

3. Japakan mantra puja Shiva : “Om Namah Shivaya”. Kalau menggunakan japa-mala lakukan sebanyak-banyaknya putaran japa mala yang kita mampu. Kalau tanpa japa-mala, tapi memakai mudra, juga japakan sebanyak-banyaknya. Sambil terus melakukan visualisasi kehadiran beliau.

Semoga Sanghyang Btara Shiwa memberkati anda semua.

Rumah Dharma – Hindu Indonesia
Purnama Katiga, 19 September 2013





 

SENJATA TERHEBAT

Slim : Selfi yuk! 123 jepret,,,,,lagi lagi,,,,,123 jepret,,,,oke Bro Sindu. Habis ini aku mau edit pake Cam 360. Beres dah….Wajah beru jadi baru,,,,,kulit koreng, jadi keren,,,,foto gelap jadi mengkilap. Bener-bener aplikasi yang hebat.
Sindu : canggih sekali Bro ya alat sekarang. Jangankan disuruh bikin, makai aja kadang masih susah. Tak disangka jaman sekarang, setiap orang punya smartphone. Bahkan satu orang bisa bawa 2 sampai 3 smartphone. ce ce ce,,,Amerika punya Apple, Motorola, Facebook, Google, Youtube. Korea Punya Samsung, LG,Acer, Asus. Jepang punya Sharp, Sony, Panasonic. Finlandia punya Nokia. Nah kalau Indonesia punya apa ????
Slim : punya waktu untuk makai…ha ha ha ha ,,,,,dari bangun tidur,,,jepret,,,,update status. Mau berangkat kerja, update status…..dijalan sambil naik motor,,,,update status. Habis itu motor nyemplung ke kali,,,,jepret update status. Anehnya udah bikin status kecelakaan,,,eh malah banyak “like”. ha ha ha ha,,,,,punya barang baru, jeprettttt. Punya pacar baru jepreeet,,,ups,,,,ketahuan digampar ama pacar.
Sindu : Dikasi Apple yang tidak utuh aja orang Indonesia mau kok…malah digemari dan berebut lagi….ce ce ce ce
Slim : Maksud Loe ?
Sindu : hp merek Apple dari Amerika itu kan logonya Apple yang gak utuh. Diakasi Apple utuh dari Malang yang seger dan sehat, ehhh mereka malah nolak,,ha ha ha ha,,,,
Slim : sekarang serba “Online” Bro,,,,,kalau dulu serba “Ohlain”,,,,dulu beli barang harus keluar rumah, sekarang cukup duduk di rumah saja. Pencet, transfer uang, barang datang,,,,tapi kalau salah “lapak” bisa nangis berhari-hari. Kalau dulu pedagangnya yang deg-degan, kini pembelinya yang deg-degan.
Sindu : Semakin canggih jaman, semakin canggih juga kejahatan dan criminal. Jangankan orang dewasa, anak-anak saja udah banyak berbuat criminal atau kenakalan remaja.
Slim : kira-kira kalau menurut kamu sebabnya apa bro ?
Sindu : kalau menurut aku, anak-anak sekarang sudah memegang senjata paling berbahaya di dunia.
Slim : lho kok bisa ? apa itu ?
Sindu : Kalau yang namanya senjata, apabila digunakan dengan baik akan membantu pekerjaan kita, apabila dilakukan dengan tidak benar, maka akan membahayakan tuannya dan orang lain. Yang kita bicarakan tadi,,,namanya SMARTPHONE and COMPUTER. Jika digunakan dengan bener, kita ibaratnya bawa kamus berjalan. Tanya apa saja bisa. Hanya 2 yang gak bisa dijawab ama Mbah Googgle. Yaitu masa lalu kita dan kemana kita setelah meninggal ini. he he he he ,,,,,,
Slim : bahayanya apa bro ?
Sindu : Orang tua sekarang gaya, kecil-kecil anaknya udah di kasi SmartPhone. Mereka tidak tau bahayanya sangat besar. Tinggal klik mbah Google gambar, kemudian masukan kata kuci “porn”. tralalalala…. dari gambar ngangkang berbagai gaya sudah langsung muncul. Begitu mudahnya mereka mendapatkan informasi tentang Pornografi. Menurut para pakar , Pornograpi dapat merusak lima bagian otak anak, sedangkan narkoba yang rusaknya hanya tiga. Pornografi adalah perusak otak, lebih dari methapetamin. Bagian otak prefrontal conteks anak akan hancur. Bagian tersebut merupakan bagian otak yang mengontrol moral dan nilai, pengontrolan diri, dan pengambilan keputusan.
Slim : Betul sekali, walaupun katanya pemerintah sudah memerangi pornografi, toh sampai sekarang masih saja mudah untuk mendapatkannya. Tetanggaku kemarin nikah dini Bro,,,kecelakaan katanya. Kira-kira ada gak dalam Hindu bagaimana cara mendidik anak-anak menjadi lebih baik ?
Sindu : Anak bisa membuat nama orang tua menjadi harum atau buruk. Salah mendidik atau pengawasan, akan bisa membuat hancur nama keluarga.
“Seluruh hutan menjadi harum baunya, karena terdapat sebuah pohon yang berbunga indah dan harum semerbak. Demikian pula halnya bila dalam keluarga terdapat putra yang Suputra” (Canakya Nitisastra II.16).
”Seluruh hutan terbakar hangus karena satu pohon kering yang terbakar, begitu pula seorang anak yang kuputra (buruk karakternya), menghancurkan dan memberikan aib bagi seluruh keluarga” (Canakya Nitisastra II.15).
“Kegelapan malam dibuat terang benderang hanya oleh satu rembulan dan bukan oleh ribuan bintang, demikianlah seorang anak yang Suputra mengangkat martabat orang tua, bukan ratusan anak yang tidak mempunyai sifat-sifat yang baik”. (Nitisastra IV.6).
Slim : Sloka yang sangat bagus. Trus bagaimana cara mendidik yang baik ?
Sindu : Ada lima kewajiban orang tua yang termuat dalam Nitisastra VIII.3 yang disebut sebagai Panca Vida.
1.Sang Ametwaken. Kedua orang tua berkewajiban merawat dengan baik sang anak mulai dari kandungan. Menjaga pikiran sang ibu, dan mengkonsumsi makanan bernutrisi tinggi yang bagus untuk sang janin.
2. Sang Nitya Maweh Bhinojana. Kedua orang tua harus mencukupi kebutuhan makanan sang anak. Mulai dari memberi asi yaitu cairan yang keluar dari tubuhnya sendiri. Walaupun dalam keadaan ekonomi lemah, orang tua rela medahulukan makanan untuk sang anak.
3. Sang Mangu Padyaya, ayah dan ibu menjadi pendidik dan pengajar utama. Sejak bayi anak-anak diajari menyuap nasi, merangkak, berdiri, berbicara, sampai menyekolahkan. Pendidikan dan pengajaran oleh ayah dan ibu merupakan dasar pengetahuan bagi kesejahteraan anak-anaknya di kemudian hari.
4. Sang Anyangaskara, ayah dan ibu melakukan upacara-upacara manusa yadnya bagi anak-anaknya dengan tujuan mensucikan atma dan stula sarira. Upacara-upacara itu sejak bayi dalam kandungan sampai lahir, besar dan dewasa: Magedong-gedongan, Embas rare, Kepus udel, Tutug Kambuhan, Telu bulanan, Otonan, Menek kelih, Mepandes, Pawiwahan.
5. Sang Matulung Urip Rikalaning Baya, ayah dan ibulah melindungi anak-anaknya bila menghadapi bahaya, menghindarkan pengaruh negative, serangan penyakit dan menyelamatkan nyawa anak-anaknya dari bahaya lainnya. Salah satunya adalah menghindarkan bahaya pornografi pada sang anak.
Slim : Jaman serba cepat, informasi serba cepat. Apalagi yang perlu dilakukan agar bisa mendidik anak di jaman modern ini ?
Sindu : sebagai orang tua kita harus meningkatkan 4 kecerdasan Anak. Sebagaimana lambang Dewa Brahma yang bermuka 4.
1. Kecerdasan Spiritual. Ini adalah kecerdasan dasar yang harus dimiliki seorang anak. Kecerdasan ini bisa di dapat melalui para guru suci. Di awal sebaiknya anak-anak dimasukan ke dalam pesraman dan mendapatkan pengetahuan agama secara baik. Anak-anak sangat bagus dikenalkan cerita-cerita Tantri, Mahabaratha dan Ramayana.
2. Kecerdasan Emosional. Kecerdasan bagaimana ia bersosialisasi dengan keluarga, teman dan orang asing. Orang tua harus menunjukan contoh bersikap terhadap orang lain.
3. Kecerdasan Intelektual. Kecerdasan ini bisa didapatkan disekolah dan tentunya dengan dukungan dan bantuan orang tua mengajar di rumah.
4. Kecerdasan Financial. Kecerdasan ini akan membuat sang anak belajar tidak memaksa untuk mendapatkan sesuatu yang ia inginkan. Kecerdasan ini bisa didapatkan melalui mengajarkan anak menabung mulai usia dini. Belajar disiplin berbelanja, dan pentingnya tetang hidup sederhana. Jika memungkinkan anak-anak diikut sertakan dalam membantu orang tua mencari nafkah (kerja ringan).
Slim : Jadi kesimpulannya, kita sebagai orang tua harus bisa kapan sebaiknya senjata hebat itu diberikan pada sang anak. Jika 4 kecerdasan sang anak sudah ia miliki, dia akan bisa menyaring apa yang baik dan apa yang buruk untuk dirinya. Mirip seperti Angsa yang mampu memakan makanan di lumpur sekalipun.
Sindu : cieeee,,, Sehabatku sudah mulai berfilsafat,,,,

Sumber :  Robert Kusuma- BANGKITNYA HINDU

Minggu, 02 Agustus 2015

Jele Usahe Dadi Inguh

Slim : Ternyata kita udah 14 kali ketemu berdialog masalah keyakinan.
Kris : Sedikit demi sedikit aku mulai ketahui tentang Hindu. Dulu aku beranggapan bahwa Hindu itu agama yang sudah usang dan kuno. Mulai dari teori Dewa-dewi, Lahir kembali, dls.
Sindu : ha ha ha….kalian bertanya, ya aku berusaha jawab. Kalaupun jawabanku agak sedikit liar dan menyinggung perasaan kalian, aku mohon maaf. Berbicara pada kalian yang beda keyakinan, sangat sulit tidak menyentuh atau membuat sebuah perbandingan. Tapi beruntung aku punya sahabat seperti Slim dan Kris yang mau terbuka bahwa kita memang perlu mempelajari, membandingkan dan membedah masing-masing kitab. Kenapa ? karena kita beragama bukan karena pilihan kita sendiri tapi pilihan orang tua. Di luar negri khususnya di Negara-negara maju, memang ada mata kuliah yang khusus mempelajari agama-agama yang ada.
Kris : Santai aja Ndu,,,,mari kita bertukar pikiran. Oh ya…beberapa hari yang lalu aku sempat lewat di Wilayah Bali bagian Timur. Ada sebuah pura dimana aku lihat ramai sekali dan semua orang berpakaian adat Bali. Karena penasaran, aku mulai mendekat, dan ternyata di dalam pura ada arena judi tajen. Yang Aku mau tanyakan bro, kok bisa di dalam Pura ada judi ? apa memang di bolehkan hal tersebut di agama Hindu ?
Slim : nah,,,,Ndu. Kayaknya yang ini kamu gak bisa ngelak. Kok bisa ditempat suci ada hal semacam itu ?
Sindu : hemmmm….ya itu memang betul bro. Tapi itu oknum
Slim : Giliran gak bisa ngelak, pasti dibilang oknum.
Kris : Hayo Ndu akui saja, kalau diagamamu memang membolehkan judi itu terutama sabung ayam. Ya Kan ? neh,,,neh,,,neh,,,,si Sindu lagi ngelihat langit,,,,tanda-tanda gak bisa jawab,,,,
Sindu : dalam agamau boleh gak judi itu Slim ?
Slim : jelas enggak lah bro,,,,haram,,,seperti Bang Roma katakan “ judi,,,merusak keimanan”..
Sindu : Kalau dalam agamamu boleh gak judi itu Kris ???
Kris : ho ho ho,,,jangan di tanya lagi, jelas itu dilarang.
Sindu : kalau gitu sama dong…dilarang juga.
Kris : tapi itu buktinya ? jelas2 dilakukan di pura…hayoooo..emang aparat desa atau desa adat tidak mengerti agama ? kok dibiarkan ???
Slim : belum lagi kalau odalan dan ngenteg linggih. Pokoknya judi ramai,,,,,,makin ramai judi, julanku makin laris lho,,,, mereka sibuk judi, aku sibuk jualan,,,nanti kalau yang kalah jual mobil atau tanah, biar aku yang beli,,,,ha ha ha ha ,,,,
Sindu : hik,,,hik,,,hik,,,,
Slim : kenapa Ndu kamu sampai nangis ? maaf aku gak bawa tisu,,,
Sindu : begitulah pinter-pinternya orang untuk melakukan pembenaran. Ada banyak sekali aturan-aturan yang tegas melarang judi itu. Baik dari sloka-sloka dan cerita-cerita Itihasa. Tapi orang yang pinter membuat pembenaran, akan selalu mengaburkan kebenaran. Nah ini ada temanku si Lecir datang. Aku mau panggil dulu dia. Hai Cir,,,sini dong duduk bareng kita!!
Lecir : Ya Bli Sindu. Ada apa ?
Sindu : mau kemana Cir ?
Lecir : Mau berangkat ke tajen Bli. Bli mau ikut ?
Sindu : enggak. Cuma nanya aja. Ngomong-ngomong udah berapa lama kamu main judi Cir ? dan berapa banyak hasil yang sudah kamu dapatkan ?
Lecir : udah 5 tahun Bli. Boro-boro dapat hasil Bli, tanah leluhur saya dipinggir laut sudah habis saya jual. Rencana mau jual lagi tanah tempat tinggal saya yang sekarang. Harga murah, soalnya terbelit hutang.
Sindu : kalau sudah terbelit hutang yang besar, kenapa kamu tetap main judi juga ?
Lecir : he he he ,,,,siapa tau ada harapan menang Bli dan bisa dapat modalnya lagi. Kini Istri juga dah mau cerai, anak-anak kini tinggal sama mertua. Begitulah Bli, aku sangat menderita tapi tidak bisa lepas dari judi ini. Hai Slim, apa kamu mau beli tanahku ?
Slim : asal dijual murah, aku beli bro,,,,biar saudaraku gak ngontrak lagi jualan bakso.
Sindu : berarti bener apa yang dikatakan sloka ini : “Penjudi yang telah kalah tiak dihargai oleh siapapun. Ibu mertuanya membencinya, istri pun melarangnya pulang ke rumah, ia bagaikan pengemis yang tidak dikasihani oleh siapapun, bagaikan kuda yang telah tua yang tidak lagi berguna, ia tidak dapat menikmati kehidupan sebagai penjudi lagi ( Rgveda : 10.34.3)”.
Lecir : Betul Bli. Terus terang aku terkadang mencuri ke rumah tetangga agar bisa bertahan hidup. Belum lagi aku hutang sana hutang sini. Karena semuanya sudah habis. Malu juga meminta terus sama ibuku .
Sindu : berarti bener apa yang dikatakan oleh sloka ini : wahai penjudi, ketika kamu pergi kesana kemari untuk berjudi, istri dan ibumu mendapatkan kesengsaraan dan kesedihan. Untuk mencari uang kamu selalu berhutang, mencuri dan memasuki rumah orang lain, sehingga membuat orang tercekam dalam ketakutan, terutama di malam hari. (Rgveda :10.34.10)
Lecir : Betul Bli. Bulan lalu, aku juga digrebek ama polisi dan berada di sel tahanan berhari-hari. Sangat menyakitkan.
Sindu : Betul apa yang dikatakan sloka ini : Perjudian dan pertaruhan supaya benar-benar dikeluarkan dari wilayah Pemerintahan karena kedua hal itu menyebabkan kehancuran negara. (Manawa Dharmasastra.IX.221 )
Kris : ce ce ce ce ce
Slim : ce ce ce ce ce
Sindu : kenapa tiba-tiba ada banyak cicak ?
Lecir : Bli, adakah solusi untuk diriku ?
Sindu : solusinya adalah sloka ini : “Wahai penjudi jangan bermain judi, lebih baik menjadi petani, di sanalah kekayaan berlimpah ruah, disanalah sapi peliharaanmu, disanalah kebahagiaan istrimu,demikian dikatakan oleh Dewa Sivata ( Rgveda10.34.13)”.
Slim : Weeeekkk ternyata di Hindu lengkap ya. Dari ayat larangan judi hingga solusi….
Sindu : Intinya sloka ini Bro ; Jangan bermain judi ( Rgveda 10.34.13)
Lecir : tapi bagaimana cara melepaskan kebiasaan buruk ini ?
Sindu : gini bro caranya. Kamu kan sudah kalah hingga milyaran rupiah. Berarti kamu sedang membuat usaha atau perusahan besar yang bermodalkan milyaran rupiah. Sekarang buatlah pembukuan dengan 2 kolom. Isinya Kolom menang dan kolom kalah. Jika kamu menang, isi angka di kolom tersebut, jika kalah isi juga di kolom kalah. Totalkan selalu setiap terjadi transaksi. Jika kamu bisa melihat angka kalahmu lebih besar, saya kira kamu akan berhenti. Sama seperti punya perusahan yang rugi terus menerus. Sang pemilik perusahan pasti akan menutup perusahan yang merugi itu.
Kris : he he he ,,,bener bro,,pasti gak ada penjudi yang punya pembukuan. Kalau ada, pasti ia cepet nyadar,,,,
Slim : Sin,,kanapa kamu belum jawab kok di Pura bisa ada Judi? kalau gak bisa jawab, lambaikan tanganmu,,,,,disini ada kamera ,,,biar aku jepret dirimu…..
Sindu : itu adalah Tabuh Rah. Tabuh rah adalah taburan darah binatang korban yang dilaksanakan dalam rangkaian upacara agama (yadnya). Dasar-dasar penggunaan Tabuh Rah termuat dalam Lontar Siwatattwapurana dan lontar Yadnyaprakerti. Penaburan darah dilaksanakan dengan menyembelih, "perang satha " (telung perahatan) dilengkapi dengan adu- aduan : kemiri; telur; kelapa; andel- andel; beserta upakaranya. Ritual Tabuh Rah yang sebenarnya adalah melepas 2 ekor ayam jantan yang mempunyai taring di kakinya untuk di adu. Begitu tiga kali ayam itu melakukan benturan "tiga parahatan" (3 sehet), ritual itu sudah selesai. Ayam yang dilepas tidak memakai taji dan taruahan. Arti dari ritual itu adalah; Hidup ini penuh dengan pertarungan. Jangan pernah menyerah sampai titik darah penghabisan. Butuh semangat untuk berjuang dan melawan kelemahan-kelemahan kita. Taring yang tajam pada tanduk ayam bisa diibaratkan pikiran yang cerdas adalah senjata utama untuk mengarungi kehidupan ini. Disamping itu harapannya adalah agar manusia2 yang melaksanakan upacara tersebut memiliki nyali yang besar untuk melawan ketidak benaran dan tidak takut untuk kalah.
Slim : berarti orang2 yang melakukan tajen di Pura atau tempat suci itu sedang memplesetkan ajaran Dharma?
Sindu : ya betul, mereka berusaha melakukan pembenaran atas ketidak benaran. Belum lagi dalih mereka mengadakan judi tajen untuk pembangunan tempat suci. Bagaimana bisa menjadi tempat suci kalau sumber untuk membuat tempat suci itu berasal dari hal-hal yang negative? kenapa tidak sekalian membuat tempat suci sumber dananya dari penjualan narkoba ? Sudah jelas judi dilarang dalam agama Hindu karena bisa merusak generasi muda terutama hancurnya kejujuran dan integritas. Dalam cerita Mahabaratha juga sudah digambarkan bagaimana Panca Pandawa hidupnya hancur dan menderita akibat judi. Serta dalam cerita babad Manik Angkeran yang merupakan putra dari Mpu Sidimantra juga hancur hidupnya akibat judi.
Lecir : Ya Bli. Karena tanahku sudah habis, tidak ada lagi tempat untuk bertani, aku transmigrasi aja.
Sindu : ya itu ide bagus kawan,,,,kalau kamu nantinya sudah berhasil di tanah rantau, jangan lupa beli lagi tanah di Bali ya. Biar tidak dimiliki semua oleh orang asing dan orang dauh tukad.
Slim : wah,,,,wah,,,wah,,,,ternyata Hindu asyik ye,,,,,
Semoga bermanfaat

Sumber :  Robert Kusuma - BANGKITNYA HINDU